Sosok Sauqi Sawa Bikalawan, Berhasil Lulus S2 Unesa Tanpa Tesis, Bagikan Tips Dapat IPK 3,99
Ini sosok Sauqi Sawa Bikalawan, mahasiswa Universitas Negeri Surabaya berhasil lulus S2 dengan IPK 3,99 tanpa tesis, bagikan tips suksesnya
Penulis: Nafis Abdulhakim
Editor: Nafis Abdulhakim
Ringkasan Berita:
- Sosok Sauqi Sawa Bikalawan, mahasiswa Universitas Negeri Surabaya, berhasil lulus S2 dengan IPK 3,99 tanpa menyusun tesis.
- Keberhasilannya menarik perhatian karena capaian akademik yang sangat tinggi.
- Ia juga membagikan tips sukses yang dapat dijadikan inspirasi bagi mahasiswa lain.
TRIBUNTRENDS.COM - Sosok Sauqi Sawa Bikalawan, mahasiswa Universitas Negeri Surabaya, mencuri perhatian setelah berhasil menuntaskan pendidikan S2 dengan IPK hampir sempurna, yakni 3,99, tanpa harus menyusun tesis.
Prestasi akademik luar biasa ini membuat namanya ramai dibicarakan, terutama karena tidak banyak mahasiswa yang mampu mencapai hasil sebaik itu.
Keberhasilan Sauqi tidak hanya menjadi cerita inspiratif, tetapi juga membuka mata banyak orang tentang kemungkinan jalur kelulusan yang berbeda di jenjang pascasarjana.
Ia bahkan turut membagikan sejumlah tips belajar dan strategi sukses yang ia terapkan selama kuliah.
Pengalamannya ini dapat menjadi panduan bagi mahasiswa lain yang ingin meraih prestasi serupa, sekaligus membuktikan bahwa kedisiplinan, konsistensi, dan manajemen waktu yang baik dapat membawa seseorang mencapai hasil terbaik.
Baca juga: Daftar Biaya Kuliah di Universitas Brawijaya 2026, Besaran UKT Berbeda-beda, Jalur SNBP-Mandiri
Sauqi Sawa Bikalawan mencuri perhatian karena berhasil menyelesaikan studi S2 di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) tanpa menulis tesis, namun tetap meraih IPK nyaris sempurna, yakni 3,99.
Prestasinya membuat ia dinobatkan sebagai wisudawan terbaik pada program magister. Lebih istimewa lagi, ia berhasil menuntaskan pendidikannya hanya dalam tiga semester atau sekitar 1,5 tahun di Program Studi Pendidikan Olahraga.
Keberhasilan ini tidak lepas dari penelitian yang ia lakukan.
Karyanya berjudul “Identifying the Evolution of Learning Methods in Physical Education: A Systematic Review of Modern Approaches and Digital Integration (2025)” berhasil terbit di jurnal internasional bereputasi Scopus Q-3.
Publikasi tersebut membuat Sauqi memperoleh rekognisi bebas tesis dari kampus.
“Saya mencoba mengidentifikasi metode pembelajaran pendidikan jasmani mulai dari awal perkembangan tahun 1800-an sampai 2025 menggunakan pendekatan digital,” ujar Sauqi, dikutip dari situs Unesa, Jumat (21/11/2025).
Pengalaman panjangnya sejak jenjang S1, di mana ia kerap membantu dosen dalam berbagai penelitian, membuatnya akrab dengan beragam metode riset.
Setelah lulus dari S1 Unesa, Sauqi langsung melanjutkan studi S2 melalui beasiswa fresh graduate selama dua semester, yang semakin mendukung perjalanan akademiknya hingga mencapai prestasi membanggakan tersebut.
Sejak Kuliah S1 Mempersiapkan S2
Pada semester pertama, Sauqi sempat menanyakan kemungkinan adanya rekognisi penelitian kepada koordinator prodi.
Namun saat itu, kebijakan tersebut belum tersedia.
Ia kembali mengonfirmasi hal yang sama pada semester kedua, dan barulah diketahui bahwa aturan mengenai rekognisi mulai diajukan kepada pimpinan kampus untuk diproses lebih lanjut.
Melihat peluang itu, Sauqi kemudian menyiapkan strategi.
Menjelang akhir semester kedua, ia mulai menyusun artikel ilmiah agar ketika kebijakan rekognisi resmi diberlakukan, ia sudah memiliki karya yang layak diajukan sebagai pengganti tesis.
Usahanya berbuah manis. Setelah melalui serangkaian konsultasi dan penyempurnaan, artikelnya berhasil menembus jurnal internasional Scopus Q-3 dan bahkan diterima tanpa revisi, sebuah pencapaian yang tidak mudah diraih.
Aktif Kuliah hingga Berdiskusi
Sauqi berbagi tiga tips menjadi wisudawan terbaik jenjang S2. Pertama,aktif mengemukakan pendapat saat di kelas.
Menurutnya dosen ingin mahasiswa berani berpendapat dan berdiskusi bahkan hingga berdebat yang konstruktif.
Kedua, saling membantu teman satu kelas. Kata Sauqi, karena banyak yang sudah bekerja maka harus bisa bekerja sama.
Ketiga, berdoa. Sebab apapun yang dilakukan, pasti ada berbagai variabel yang tidak bisa dikontrol manusia. Baginya, cara mengontrol variabel tersebut adalah berdoa.
Sauqi Jadi Asdos
Sembari kuliah, Sauqi juga merupakan asisten dosen yang membantu meneliti dan mengajar. Prestasi Sauqi di bidang riset memang terbilang mentereng.
Ia pernah menjadi Best Presenter Poster 1 The 10th ACPES International Conference di Malaysia (2024), Best Presenter 3 The 5th International Seminar of Sport and Exercise Science di Indonesia (2024).
Ia telah memublikasikan lima Jurnal Scopus 2025, memiliki 22 Sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dan mengikuti berbagai kepanitian seminar internasional.
Sauqi berencana melanjutkan pendidikan ke S3 dan berharap bisa mendapatkan beasiswa kembali.
(TribunTrends.com/Kompas.com)
- Jangan lewatkan berita-berita TribunTrends.com tak kalah menarik lainnya di Google News , Threads dan Facebook
Sumber: TribunTrends.com
| Jawaban IPAS Kelas 4 Halaman 54 Apa Yang Terjadi Ketika Air Terus Menerus Dipanaskan? |
|
|---|
| Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 45 Untuk Mengidentifikasi Informasi Lain Dalam Iklan Kios Pak Jal |
|
|---|
| Kunci Jawaban IPAS Kelas 4 Halaman 20 Tentukan Perubahan Energi Yang Terjadi Pada Setiap Gambar |
|
|---|
| Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 106 Buatlah Profil Lengkap Dari Bank Syariah Tersebut Dengan Bekerja |
|
|---|
| Kunci Jawaban IPAS Kelas 4 Halaman 22 Aga Melakukan Percobaan Menggunakan 2 Pot Tanaman Stroberi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/trends/foto/bank/originals/Sosok-Sauqi-Sawa-Bikalawan-Wisudawan-S2-terbaik.jpg)