7 Kunci Jawaban Geografi Kelas 11 Halaman 119 120: Apa yang Terjadi jika Harimau Sumatra Punah?

Simak 7 soal dan kunci jawaban Geografi kelas 11 halaman 119 120 Kurikulum Merdeka: Apa yang akan terjadi jika harimau Sumatra dinyatakan punah?

TRIBUNTRENDS.COM - Artikel ini berisi soal dan kunci jawaban Geografi kelas 11 halaman 119 120 Kurikulum Merdeka yang membahas topik Grafik Harimau Sumatra.

Soal tersebut berasal dari buku Geografi untuk SMA/MA Kelas XI (Edisi Revisi) yang ditulis oleh Budi Handoyo dan Nisa Maulia, serta diterbitkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia tahun 2024.

Pada halaman 119 dan 120, terdapat kegiatan Aktivitas 2.6: Ayo Berpikir Kreatif, yang termasuk dalam Bab II: Keragaman Hayati Indonesia dan Dunia, tepatnya pada Bagian F: Pelestarian Flora dan Fauna untuk Kesejahteraan Manusia.

Dalam aktivitas tersebut, siswa diminta untuk menganalisis grafik populasi Harimau Sumatra, kemudian menyimpulkan faktor-faktor penyebab penurunan jumlah populasinya serta upaya pelestarian yang dapat dilakukan.

Soal dan kunci jawaban Geografi kelas 11 halaman 119 120 Kurikulum Merdeka:

Aktivitas 2.6

Ayo Berpikir Kreatif

Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) merupakan subspesies terakhir jenis harimau yang pernah ada di Indonesia. Dua kerabatnya, Harimau Bali (P.t. balica) dan Harimau Jawa (P.t. sondaica) sudah hilang jejaknya dari alam tempat mereka hidup sejak lama. Harimau Bali telah dinyatakan punah sejak tahun 1940-an, sedangkan Harimau Jawa sudah tak terlihat lagi sejak tahun 1980-an. Pada akhir tahun 1970-an, diyakini populasi Harimau Sumatra berkisar sekitar 1.000 individu, menurun sekitar 400-500-an ekor pada awal 1990-an. Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (2007), estimasi populasi harimau di 8 kawasan yang telah diidentiikasi dari 18 kawasan, saat ini hanya tersisa sekitar 250-an ekor.

Sementara itu, di 10 kawasan lain belum dapat diestimasi jumlahnya. Namun, para ahli harimau meyakini populasi harimau di Sumatra tidak lebih dari estimasi tahun 1990-an.

1. Berdasarkan grafik tersebut, hitung berapa persen rata rata penurunan jumlah Harimau Sumatra sejak tahun 1970 hingga 2010?

Kunci Jawaban:

Berdasarkan grafik tersebut, hitung berapa persen rata-rata penurunan jumlah harimau Sumatra sejak tahun 1970 hingga 2010?

Pada akhir tahun 1970-an, populasi Harimau Sumatra diperkirakan sebanyak 1.000 ekor.

Pada awal tahun 1990-an, jumlahnya turun menjadi sekitar 400–500 ekor.

Pada tahun 2007, berdasarkan data resmi, jumlahnya diperkirakan hanya tersisa sekitar 250 ekor.

Jika kita ambil angka tengah dari populasi awal 1990-an, yaitu 450 ekor, maka penurunan dari tahun 1970-an hingga 2007 adalah 1.000 ke 250.

Penurunan dari 1.000 ke 250 berarti berkurang sebanyak 750 ekor. 750 ekor dari 1.000 adalah penurunan sebesar 75 persen.

Dengan demikian, rata-rata penurunan populasi harimau Sumatra per dekade mencapai kurang lebih 18 hingga 20 persen.

2. Apa faktor faktor yang menyebabkan penurunan jumlah Harimau Sumatra?

Kunci Jawaban:

Penurunan jumlah Harimau Sumatra disebabkan oleh berbagai faktor lingkungan dan ulah manusia.

Faktor pertama adalah perusakan habitat akibat pembukaan hutan untuk perkebunan, pertambangan, dan pemukiman.

Faktor kedua adalah perburuan liar untuk diambil bagian tubuhnya seperti kulit, gigi, dan tulang.

Faktor ketiga adalah konflik antara harimau dan manusia karena semakin sempitnya habitat harimau.

Faktor keempat adalah lemahnya penegakan hukum terhadap para pelaku perburuan dan perdagangan satwa liar.

Faktor kelima adalah kurangnya kesadaran masyarakat sekitar hutan terhadap pentingnya menjaga kelestarian harimau.

Semua faktor ini berkontribusi terhadap terus menurunnya populasi harimau Sumatra dari waktu ke waktu.

Baca juga: BOCORAN 10 Contoh Soal UTS PTS Geografi Kelas 11 Semester 2 Kurikulum Merdeka, Lengkap Kunci Jawaban

3. Apa upaya yang paling tepat untuk mengatasi penurunan jumlah Harimau Sumatra?

Kunci Jawaban:

Upaya paling tepat adalah melindungi habitat alami harimau Sumatra secara menyeluruh.

Pemerintah harus menetapkan dan menjaga kawasan konservasi dengan pengawasan yang ketat.

Perlu dilakukan patroli hutan secara rutin untuk mencegah perburuan liar.

Melibatkan masyarakat lokal dalam program pelestarian juga menjadi langkah penting agar mereka turut menjaga.

Selain itu, edukasi dan kampanye publik perlu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pelestarian satwa langka.

Penegakan hukum juga harus diperkuat agar memberikan efek jera kepada pemburu liar.

Kerjasama antara pemerintah, LSM, dan lembaga internasional juga penting untuk mendanai dan menjalankan program konservasi jangka panjang.

4. Apa yang akan terjadi jika harimau Sumatra dinyatakan punah?

Kunci Jawaban:

Jika harimau Sumatra punah, maka Indonesia kehilangan satu lagi satwa endemik yang bernilai tinggi.

Kepunahan harimau akan mengganggu keseimbangan ekosistem hutan tropis Sumatra.

Sebagai predator puncak, harimau berperan mengendalikan populasi hewan lain di rantai makanan.

Hilangnya harimau dapat menyebabkan ledakan populasi herbivora yang merusak vegetasi hutan.

Kepunahan ini juga mencoreng nama Indonesia di mata dunia dalam hal konservasi satwa liar.

Generasi mendatang tidak akan bisa lagi melihat harimau Sumatra hidup di alam bebas.

Kehilangan ini bukan hanya kerugian ekologis, tetapi juga kerugian budaya dan moral bagi bangsa.

5. Buatlah rumusan masalah berdasarkan artikel tersebut?

Kunci Jawaban:

Mengapa jumlah harimau Sumatra terus mengalami penurunan sejak tahun 1970-an hingga saat ini?

Apa saja faktor utama yang menyebabkan penurunan populasi harimau Sumatra di alam liar?

Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah punahnya harimau Sumatra?

Apa dampak ekologis dan sosial jika harimau Sumatra benar-benar punah?

Langkah-langkah apa saja yang bisa diambil untuk melestarikan harimau Sumatra secara berkelanjutan?

6. Bagimana solusi pemecahan masalah berdasarkan artikel tersebut?

Kunci Jawaban:

Solusi pertama adalah meningkatkan pengawasan dan perlindungan kawasan hutan sebagai habitat utama harimau Sumatra.

Solusi kedua adalah memberantas perburuan liar melalui penegakan hukum yang tegas dan efektif.

Solusi ketiga adalah memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar hutan tentang pentingnya melestarikan harimau.

Solusi keempat adalah membangun pusat rehabilitasi harimau untuk penangkaran dan pelepasliaran kembali.

Solusi kelima adalah menjalin kerja sama internasional dalam hal pendanaan dan teknologi konservasi.

Solusi lainnya termasuk membuat zonasi yang jelas antara hutan lindung dan pemukiman warga.

Semua solusi ini perlu dijalankan secara terpadu dan konsisten oleh semua pihak.

Baca juga: 10 Kunci Jawaban Geografi Kelas 11 Halaman 127 128 129 130: Habitat Utama yang Sesuai Badak Jawa?

7. Solusi pemecahan masalah manakah yang menurut kalian paling sesuai untuk mengatasi permasalahan tersebut? Berikan argumentasi kalian!

Kunci Jawaban:

Solusi yang paling sesuai adalah perlindungan habitat dan pengawasan hutan yang ketat.

Karena penyebab utama penurunan populasi adalah hilangnya habitat akibat deforestasi dan alih fungsi lahan.

Tanpa habitat yang aman, upaya lain seperti edukasi atau rehabilitasi tidak akan efektif dalam jangka panjang.

Melindungi hutan juga otomatis melindungi satwa lain serta menjaga keseimbangan ekosistem.

Dengan menjaga hutan tetap lestari, konflik manusia dan harimau pun bisa ditekan seminimal mungkin.

Oleh karena itu, prioritas utama harus diberikan pada konservasi lahan dan kawasan hutan tempat harimau hidup.

Langkah ini adalah fondasi penting dalam menyelamatkan harimau Sumatra dari kepunahan.

=====
*) Disclaimer:
Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.
Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

( TribunTrends.com | TribunSumsel.com | Vanda Rosetiati | Noval Dwi Widya )