Drama Keraton Surakarta
Cacat Hukum, Mangkubumi Berkhianat! Putri Tertua PB XIII Tolak Penobatan Adiknya Sebagai PB XIV
GKR Timoer Rumbaikusuma Dewayani, marak karena penetapan KGPH Hangabehi atau Mangkubumi sebagai raja pengganti Pakubuwono XIII
Editor: jonisetiawan
“Prosesnya ya tetap seperti upacara adat yang memang harus kita jalankan,” jelasnya.
Bagi Timoer, rencana jumenengan ini bukan sekadar tradisi melainkan bentuk penegakan kesepakatan keluarga yang sebelumnya sudah diputuskan.
Baca juga: Profil KGPAA Hamangkunegoro: Calon Pewaris Takhta Raja Keraton Surakarta dan Jejak Kontroversial
Rasa Dikhianati dan Luka Lama yang Terulang
Tidak berhenti pada soal prosedur, GKR Timoer juga mencurahkan kekecewaannya terhadap tindakan adiknya sendiri, KGPH Hangabehi.
Ia menilai apa yang terjadi kini mengulang perpecahan masa suksesi PB XIII.
“Sedih saja Gusti Mangkubumi bisa berkhianat dengan kami kakak-kakaknya dan adik-adiknya. Itu yang saya sesalkan,” tuturnya pilu.
Ia menegaskan bahwa sebelumnya sudah ada kesepakatan bersama, bahkan di hadapan sejumlah pejabat penting seperti Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Wali Kota Solo Respati Ardi, dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, saat mereka melayat PB XIII.
Dalam kesempatan itu, disebutkan dengan jelas bahwa penerus Keraton Surakarta adalah Putra Mahkota KGPAA Hamengkunegoro.
“Kan kami sudah berbicara. Sebelumnya kami di hadapan Gubernur, Bapak Respati dan Bapak Gibran sudah berbicara.
Kami sudah bersepakat ini kan Putra Mahkota di situ saya sudah menyebutkan sebagai penerus,” tegasnya.
Sikap Diam PB XIV: Menunggu Waktu Berbicara
Sementara gejolak memuncak, KGPH Hangabehi yang dalam rapat keluarga besar tersebut dinobatkan sebagai PB XIV memilih untuk tidak memberikan jawaban apa pun.
Ketika dimintai tanggapan, ia hanya memberikan pernyataan singkat.
“Pokoknya nanti tunggu saja. Secepatnya nanti ada pemberitahuan dari keraton,” ujarnya.
Ia pun tidak memberikan komentar terkait rencana jumenengan KGPAA Hamengkunegoro.
“Nanti tunggu saja,” tambahnya.
Diamnya Hangabehi hanya menambah tebal kabut ketegangan yang menyelimuti Keraton Surakarta.
***
(TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari Kompas)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/trends/foto/bank/originals/GKR-Timoer-Rumbaikusuma-Dewayani-putri-sulung-PB-XIII-KGPH-Hangabehi.jpg)