Breaking News:

Singgung Perbaikan Keturunan SAD, Pernyataan Polisi Soal Adopsi Anak Dikritik, "Asal Menyimpulkan"

Pernyataan polisi soal adopsi anak sebagai cara untuk memperbaiki keturunan di Suku Anak Dalam menuai kritikan, mendiskreditkan masyarakat adat

Kolase TribunTrends/Polrestabes Makassar/Istimewa
DRAMA PENCULIKAN BILQIS - Pernyataan polisi soal adopsi anak sebagai cara untuk memperbaiki keturunan di Suku Anak Dalam menuai kritikan, mendiskreditkan masyarakat adat 

“Jangan hanya melihat dari permukaan. Polisi harus mengusut tuntas, jangan membangun opini publik berdasarkan asumsi yang keliru,” ujarnya menegaskan.

Melalui pernyataan ini, AMAN Jambi menekankan pentingnya kepekaan dan kehati-hatian aparat dalam berkomunikasi agar tidak melahirkan stigma baru terhadap masyarakat adat.

Sebab, pelabelan negatif tanpa bukti kuat tidak hanya merusak reputasi komunitas adat, tetapi juga mengganggu upaya bersama dalam menjaga kerukunan dan keberagaman di Indonesia.

Meluruskan Pemahaman

Lebih lanjut, Endang menjelaskan, kehidupan Suku Anak Dalam memang berpindah-pindah, namun hal itu merupakan bagian dari tradisi mereka, bukan upaya untuk menghilangkan jejak. 

“Itu tradisi mereka, bukan karena ingin kabur. Mereka tidak pernah keluar dari hutan, kecuali hutan mereka sudah habis atau digarap orang,” jelasnya.

Endang juga meminta media massa untuk berperan aktif dalam meluruskan pandangan publik agar tidak menelan mentah-mentah pernyataan yang belum terverifikasi. 

"Tugas media adalah mengklarifikasi dan meluruskan informasi agar tidak salah persepsi. Jangan sampai masyarakat adat menjadi korban stigma akibat pemberitaan yang tidak berimbang," pungkasnya. 

Penjelasan Polisi

Kasubnit Jatanras Polrestabes Makassar, Ipda Adi Gaffar, mengatakan penyelamatan Bilqis berlangsung dramatis.

Pasalnya, warga SAD awalnya enggan melepas Bilqis.

“Sangat alot, karena mereka bertahan. Katanya, anak itu sudah dianggap sebagai anaknya sendiri,” kata Adi dikutip dari Tribun Medan, Selasa (11/11/2025).

Ia menjelaskan, pihaknya sempat berkomunikasi dengan kepala suku atau Tumenggung serta warga SAD lainnya.

Dari hasil pembicaraan itu, diketahui bahwa praktik adopsi anak di kalangan Suku Anak Dalam sudah sering terjadi.

“Memang mereka biasa merawat anak-anak yang diadopsi. Kata salah satu tersangka juga, sudah sering membawa anak untuk diadopsi ke suku anak dalam melalui perantara bernama Lina,” ujarnya.

Adi menambahkan, suku anak dalam biasanya mengadopsi anak untuk memperbaiki keturunan. 

“Keterangannya, mereka hanya ingin memperbaiki keturunan. Itu alasan yang disampaikan kepada saya,” ujar Adi. 

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 2/3
Tags:
Suku Anak DalamadopsiJambi
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved