Breaking News:

Berita Viral

Perubahan Perilaku Bilqis Pasca Penculikan: Jadi Agak Kasar dan Agresif, Bukti Trauma Setelah Dijual

Dwi Nurmas (34), mengatakan bahwa putrinya kini menunjukkan perubahan perilaku yang mencolok usai jadi korban penculikan, Bilqis disebut trauma.

Editor: jonisetiawan
Kolase TribunTrends/Istimewa
DRAMA PENYELAMATAN BILQIS - Ayah Bilqis yakni Dwi Nurmas (34), mengatakan bahwa putrinya kini menunjukkan perubahan perilaku yang mencolok usai jadi korban penculikan, Bilqis disebut trauma. 
Ringkasan Berita:
  • Setelah kembali ke orang tuanya di Makassar, Bilqis menunjukkan perilaku lebih agresif dibanding sebelumnya
  • Selama berada di pedalaman Jambi, Bilqis sudah dianggap sebagai bagian dari keluarga oleh warga Suku Anak Dalam (SAD)
  • Proses penjemputan Bilqis berlangsung dua malam penuh dan melibatkan kepala suku SAD sebagai mediator

 

TRIBUNTRENDS.COM - Kasus dugaan perdagangan anak lintas provinsi yang menyeret nama seorang balita asal Makassar, Bilqis Ramdhani (4), telah mengguncang nurani publik.

Setelah melalui drama penyelamatan yang berlangsung di tengah hutan Jambi, Bilqis kini telah kembali ke pangkuan orang tuanya di Makassar.

Namun di balik rasa syukur yang tak terkira, sang ayah, Dwi Nurmas (34), mengungkap bahwa putrinya kini menunjukkan perubahan perilaku yang cukup mencolok.

Kepada tim Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Makassar yang berkunjung ke rumahnya di Kecamatan Rappocini pada Selasa (11/11/2025) malam.

Baca juga: Anak Sendiri Jadi Pancingan: Pelaku Sri Yuliana Suruh 2 Anaknya Panggil Bilqis Main Sebelum Diculik

Dwi bercerita bahwa Bilqis kini tampak lebih agresif dan keras dalam mengekspresikan keinginannya.

“Alhamdulillah kondisinya sekarang baik, masih seperti biasa, cuma agak-agak kasar.

Kalau dia minta sesuatu lebih agresif, berbeda dengan kemarin-kemarin,” ujar Dwi dengan nada campur lega dan khawatir.

Menurutnya, perubahan itu bukan hal yang aneh, sebab sejak kecil Bilqis dikenal hiperaktif dan mudah akrab dengan orang lain. Namun, setelah pengalaman panjang dan traumatis itu, Bilqis tampak memiliki intensitas emosi yang lebih tinggi.

“Perubahannya hanya itu, lebih agresif. Seperti kalau ada yang dia inginkan lebih ngotot daripada sebelumnya. Misalnya kalau minta mainan,” tutur Dwi.

DP3A Makassar memastikan akan memberikan pendampingan psikologis agar kondisi emosional Bilqis bisa kembali stabil dan ia dapat pulih sepenuhnya dari pengalaman traumatis tersebut.

DRAMA PENYALAMATAN BILQIS - Suasana haru menyelimuti malam penyelamatan Bilqis Ramdhani (4), balita asal Makassar yang menjadi korban penculikan dan sempat dibawa jauh hingga ke pedalaman Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi.
DRAMA PENYALAMATAN BILQIS - Suasana haru menyelimuti malam penyelamatan Bilqis Ramdhani (4), balita asal Makassar yang menjadi korban penculikan dan sempat dibawa jauh hingga ke pedalaman Suku Anak Dalam di Provinsi Jambi. (Kolase TribunTrends/Istimewa)

Momen Perpisahan yang Menggetarkan Hati

Kisah penyelamatan Bilqis tak lepas dari adegan dramatis di pedalaman Jambi yang berhasil terekam kamera dan menyebar luas di media sosial.

Video tersebut memperlihatkan momen memilukan saat Bilqis menolak berpisah dengan warga Suku Anak Dalam (SAD) yang selama beberapa hari terakhir telah merawatnya dengan penuh kasih.

Dalam tayangan itu, Bilqis tampak duduk di pangkuan seorang pria berkumis tebal, anggota Suku Anak Dalam, sambil menangis histeris.

Lelaki itu berusaha menenangkannya, mengusap lembut kepala sang anak kecil yang meronta, enggan dipisahkan dari pelukan hangatnya.

Seorang perempuan yang berdiri di depan mereka ikut menitikkan air mata, tak kuasa menahan emosi.

Suasana hening berubah menjadi isak tangis ketika Bilqis akhirnya diambil oleh petugas.

Baca juga: Kenangan Kelam di Rimba: Bilqis Ceritakan Tidur dengan Bapak-Bapak dan Hanya Makan Mi Instan

Hubungan Emosional yang Sulit Diputus

Kasubnit 2 Jatanras Polrestabes Makassar, Ipda Supriadi Gaffar, membenarkan bahwa video viral tersebut memang merupakan momen nyata evakuasi Bilqis dari pedalaman Jambi.

“Karena memang hubungan emosional sudah terjalin antara mereka.

Jadi waktu kami mau mengambil adik Bilqis itu, adik Bilqis sempat meronta karena menganggap itu bapaknya. Saking dekatnya,” jelas Supriadi kepada awak media, Kamis (13/11/2025).

Menurut Supriadi, warga SAD sangat berat melepas Bilqis karena sudah menganggapnya sebagai bagian dari keluarga sendiri.

Bahkan, salah seorang warga yang terlibat dalam perawatan Bilqis sempat menahan tangis saat menyampaikan perasaannya kepada petugas.

“Sedihlah karena ini terkait anak-anak kami. Kami juga ini orang tua, meninggalkan anak itu bagaimana pikirannya kita,” tutur salah seorang warga SAD dengan mata berkaca-kaca.

Negosiasi Dua Malam di Tengah Hutan

Proses evakuasi Bilqis bukan perkara mudah. Polisi dan petugas sosial harus bernegosiasi selama dua malam penuh dengan warga SAD yang menolak menyerahkan Bilqis begitu saja.

“(Negosiasi) sangat alot karena mereka itu bertahan. Karena katanya itu anak sudah dianggap sebagai anaknya sendiri. Memang sih mereka itu merawat anak-anak yang diadopsi di dalam,” terang Supriadi.

Untuk melancarkan proses tersebut, Polres Merangin bekerja sama dengan Dinas Sosial setempat serta kepala suku SAD yang berperan sebagai penengah.

Polisi tidak bisa masuk langsung ke pemukiman terdalam karena aturan adat yang ketat.

“Kami tidak sempat masuk ke dalam sekali. Kita cuma menunggu di pertengahan hutan itu.

Karena yang negosiasi itu kepala suku. Makanya ada beberapa mereka itu disebut Tumenggung kalau di dalam situ,” tambahnya.

Baca juga: Menguak Sisi Keji Sri Yuliana: Sebelum Jual Bilqis Rp 80 Juta, Pelaku Pernah Jual Anaknya Sendiri

Dari Pelukan Asing, Kembali ke Rumah yang Lama Dirindukan

Setelah enam hari pencarian intensif, Bilqis akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat di Kabupaten Merangin, Jambi, pada Sabtu (8/11/2025) malam.

Tangis haru pecah saat Bilqis kembali dipertemukan dengan keluarganya di Makassar.

Namun, perjalanan panjang dan pengalaman emosional yang ia alami meninggalkan jejak psikologis yang tidak sederhana.

Kini, Bilqis tengah berjuang menata kembali kehidupannya dari pelukan orang asing yang penuh kasih, menuju rumah lama yang selalu merindukannya.

“Kami bersyukur dia sudah kembali. Tapi kami juga tahu, perjalanan ini belum selesai,” kata Dwi pelan, menatap putrinya yang tengah bermain di ruang tamu.

***

(TribunTrends)

Tags:
BilqispenculikanJambiMakassartrauma
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved