Berita Viral
Makan Mi Instan di Pantai Bayar Rp270 Ribu, Begini Pengakuan Pembeli, Pemilik Kena Teguran
Pembeli ini kaget setelah tahu harga mi instan yang dibelinya, saat tahu totalnya habis Rp270 ribu, membuat viral dan penjualnya langsung ditegur.
Editor: Sinta Darmastri
TRIBUNTRENDS.COM - Siapa sangka, liburan santai di sebuah objek wisata bisa berubah jadi pengalaman yang mengejutkan.
Pengakuan seorang pembeli di Pantai Alam Indah (PAI) Tegal, Jawa Tengah, menjadi viral setelah ia membagikan cerita tak terduga tentang tagihan makanannya.
Hanya memesan mi instan dan beberapa camilan, ia harus membayar hingga Rp 270 ribu.
Baca juga: Curhat Jujur Istri Denny Cagur Soal Pengalaman Makan di Nyak Kopsah, Maklumi Harga Mahal Karena Ini
Kejadian ini berawal dari unggahan di Facebook, di mana seorang pembeli bernama Ita Indriyani memposting foto nota pembayaran.
Rinciannya sungguh fantastis, dua porsi mi goreng spesial seharga Rp 50 ribu, dua porsi mi rebus soto spesial Rp 50 ribu, dan lima gelas es Milo double dengan total Rp 100 ribu.
Ditambah lagi, ada camilan seperti mendoan, tahu tepung, dan ketoprak yang menambah total tagihan jadi Rp 270 ribu.
Porsi Biasa, Harga Selangit
Saat dikonfirmasi, Ita menjelaskan bahwa makanan yang mereka pesan jauh dari kata "spesial".
Mi instan yang dibanderol Rp 25 ribu per porsi hanyalah porsi biasa dengan tambahan telur dan sayur.
"Dan mohon maaf itu porsi biasa, gak ada bakso, sosis atau apapun. Hanya telur," ujarnya, mengutip dari TribunJateng.
Ita menceritakan, ia datang ke PAI Tegal bersama empat temannya untuk acara jalan sehat.
Mereka memutuskan makan di salah satu warung di sana.
Setelah memesan, mereka harus menunggu cukup lama, bahkan lebih dari 30 menit.
Saking lamanya, beberapa temannya sempat bermain ayunan atau berjalan-jalan ke pantai.
"Nah kita empat orang pesan mie, satunya ada yang pesan ketoprak. Bahkan mienya sudah mau habis dimakan, ketopraknya baru datang. Jadi kita tidak melama-lamakan duduk," ungkap Ita.
Ketika makanan akhirnya tiba dan habis disantap, mereka bersiap-siap untuk pulang.
Namun, saat hendak membayar, mereka terkejut melihat nominal di nota.
"Setelah mau pulang kita kaget, loh kok mahal banget. Cuma istilahnya indomie sama telur Rp 25 ribu," ceritanya.
Camilan Mahal dan Janji Tak Ada Menu
Tak hanya mi instan, harga camilan dan minuman juga dinilai tidak wajar.
Ita menyebut mendoan seharga Rp 20 ribu per porsi hanya berisi tempe kecil dan tipis. Es Milo, meskipun menggunakan dua sachet, dijual Rp 20 ribu per gelas.
Ketoprak seharga Rp 25 ribu pun isinya jauh dari memuaskan, hanya potongan lontong, tahu, dan kerupuk kuning.
"Masih mending ketoprak pinggir jalan sebanyak Rp 15 ribu. Sudah sama telur, kupat, tahu, soun, dan tauge, lengkap," keluhnya.
Yang lebih mengecewakan, warung tersebut tidak menyediakan buku menu atau daftar harga.
Ketika ditanya mengapa harganya begitu mahal, pemilik warung hanya menjawab singkat.
"Saya tanya sampai berkali-kali. Itu kenapa mahal banget Bu? Jawabannya, ya memang segini harganya," kata Ita.
Baca juga: Sempat Viral Pemudik Makan di Rest Area Tol Cipali, Digetok Harga Rp 155 Ribu, Nasib Penjual Kini
Tindakan Disporapar dan Aturan yang Dilanggar
Menanggapi keluhan ini, Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Tegal langsung turun tangan.
Kepala Bidang Pariwisata, Dian Eka Kusumawardhani, menyatakan bahwa pihaknya telah menegur dan memberikan pembinaan kepada pedagang yang bersangkutan.
Sebagai solusinya, semua pedagang di PAI Tegal kini diwajibkan memasang daftar menu dan harga yang jelas.
"Hasilnya, sebagaimana kesepakatan di tahun 2023, daftar menu itu penting. Sehingga pengunjung terinformasikan dari awal, kalau memang harganya mahal, pengunjung juga harus tahu," jelas Dian.
Dian juga menegaskan bahwa patokan harga maksimal untuk makanan dan minuman sudah disepakati sejak tahun 2023.
Contohnya, harga mendoan maksimal Rp 10 ribu dan mi instan maksimal Rp 15 ribu.
"Jadi kalau mie instan harganya sampai Rp 25 ribu ya melanggar kesepakatan di awal," pungkasnya.
Ita berharap, kejadian ini bisa menjadi pelajaran bagi semua pihak.
Ia mengingatkan bahwa harga yang tidak wajar bisa membuat pengunjung kapok dan berdampak buruk pada citra pariwisata.
(TribunTrends.com/TribunJatim.com)
Derita Berlapis: Bayi Pasutri Tunawisma Meninggal, Jenazahnya Ditolak Mertua: Ngapain Bawa Mayat |
![]() |
---|
Sedihnya Bocah Penjual Cilok: Ditipu Ibu-Ibu, Pulang dengan Tangis, Diselamatkan Uluran Tangan Warga |
![]() |
---|
Kisah Pilu Penjual Cilok Cilik: Dikhianati Penipu Ibu-ibu, Ditolong Warga Penuh Kasih |
![]() |
---|
Ubah Foto Biasa Jadi Keren Ala Studio dengan Pencahayaan Sempurna, Pakai 6 Prompt Gemini AI Ini |
![]() |
---|
Keracunan Massal 369 Siswa di Bandung Barat Masuk Status Kejadian Luar Biasa, Dapur MBG di Tutup |
![]() |
---|