Profil Bishnu Prasad Paudel, Menteri Keuangan Nepal yang Dihajar Pendemo, Puluhan Tahun Jadi Pejabat
Bishnu Prasad Paudel dikejar di jalan dan ditendang oleh seorang pengunjuk rasa, yang mengakibatkan dia menabrak dinding bata.
TRIBUNTRENDS.COM - Demonstrasi antikorupsi tengah mengguncang Nepal yang berujung ricuh.
Gelombang protes antikorupsi yang dipimpin Gen Z di Nepal memuncak dengan aksi pembakaran gedung parlemen dan rumah para pejabat tinggi.
Bahkan Menteri Keuangan Nepal, Bishnu Prasad Paudel (65) terlihat berlari di jalan-jalan ibu kota, Kathmandu, dengan banyak orang mengerumuninya.
Media India NDTV melaporkan bahwa Paudel "dikejar di jalan" dan ditendang oleh seorang pengunjuk rasa, yang mengakibatkan dia menabrak dinding bata.
Ia terlihat ditendang oleh seorang pengunjuk rasa, terjatuh, sebelum bangkit dan berlari lagi.
Profil Bishnu Prasad Paudel
Bishnu Prasad Paudel adalah seorang politikus Nepal.
Ia merupakan wakil ketua Partai Komunis Nepal.
Bishnu Prasad Paudel menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri dan Menteri Keuangan dalam kabinet Dahal Ketiga.
Sebelumnya ia menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri (2021), dan memimpin Kementerian terkemuka lainnya seperti Keuangan (2020-2021, 2015-2016), Dalam Negeri (2021), Industri (2021), Air (2021, 2008-2009, 1994-1999) dan Pertahanan (2011).
Bishnu Prasad Paudel adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang terpilih dari distrik Rupandehi, Daerah Pemilihan Parlemen 2, dalam pemilihan Parlemen Federal yang diadakan pada tahun 2017.
Ia memenangkan pemilihan tersebut dengan selisih suara yang sangat besar, yaitu 22.000 suara pada saat itu. Pada Pemilihan Majelis Konstituante kedua tahun 2013, ia mengalahkan mantan perdana menteri Baburam Bhattarai dari daerah pemilihan Rupendehi 4.
Bishnu Prasad Paudel sebelumnya menjabat sebagai Menteri Keuangan dari 5 November 2015 hingga 1 Agustus 2016 di kabinet pertama Perdana Menteri KP Sharma Oli.
Ia juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan dari 6 Februari 2011 hingga 29 Agustus 2011, di bawah Perdana Menteri Jhala Nath Khanal, dan sebagai Menteri Sumber Daya Air dari 18 Agustus 2008 hingga 25 Mei 2009 di bawah Perdana Menteri Pushpa Kamal Dahal.
Bishnu Prasad Paudel juga pernah menjabat sebagai Menteri Pemuda, Olahraga, dan Kebudayaan pada tahun 1997 di bawah Perdana Menteri Lokendra Bahadur Chand.
Baca juga: Tragedi Demo Besar di Nepal, Istri Mantan PM Nepal Tewas, Rumah Dibakar Massa, Dipicu Isu Korupsi

Demonstrasi antikorupsi di Nepal
Gelombang demonstrasi ini terjadi setelah Pemerintah Nepal sejak Jumat (5/9/2025) memblokir 26 platform media sosial belum mendaftar ke Kementerian Informasi dan Teknologi, termasuk medsos populer seperti Facebook, YouTube, X, dan Instagram, ditambah dugaan korupsi pejabat.
Kebijakan itu memicu kemarahan publik, terutama generasi muda yang bergantung pada media sosial untuk hiburan, informasi, dan aktivitas ekonomi.
Pengunjuk rasa yang mayoritas terdiri dari anak muda memenuhi jalanan Ibu Kota Kathmandu.
Aksi mereka dibubarkan dengan tembakan gas air mata, peluru karet, meriam air, dan pukulan tongkat polisi ketika massa menerobos kawat berduri menuju kawasan terlarang di sekitar gedung parlemen.
“Saya belum pernah melihat situasi sesulit ini di rumah sakit,” ujar Ranjana Nepal, petugas informasi di Rumah Sakit Sipil Kathmandu, kepada AFP.
“Gas air mata bahkan sampai masuk ke area rumah sakit, membuat para dokter kesulitan bekerja,” lanjutnya.
Media lokal melaporkan bahwa polisi sempat melepaskan tembakan langsung ke arah massa.
Namun, informasi tersebut belum dapat diverifikasi secara independen oleh AFP.
Setidaknya tiga orang dilaporkan tewas pada Selasa (09/09/2025), sehingga total korban tewas menjadi setidaknya 22 orang sejak kerusuhan dimulai.
Banyak korban luka telah dibawa ke rumah sakit terdekat dengan lokasi demonstrasi.
Menanggapi situasi yang memburuk, pemerintah distrik memberlakukan jam malam di sejumlah titik strategis Kathmandu, termasuk kawasan parlemen, kediaman presiden, dan kompleks kantor perdana menteri Singha Durbar.
Sebagian pengunjuk rasa sempat memanjat tembok gedung parlemen dan merusak gerbang utama. Gelombang protes juga dilaporkan meluas ke beberapa distrik lain di seluruh Nepal.

Massa demo Nepal tuntut perubahan
Larangan terhadap platform media sosial memicu aksi protes besar, tetapi bukan satu-satunya alasan masyarakat turun ke jalan.
Para pengunjuk rasa juga menyuarakan kemarahan terhadap praktik korupsi yang dinilai telah merajalela di Nepal.
“Kami terpicu oleh larangan media sosial, tetapi itu bukan satu-satunya alasan kami berkumpul di sini,” kata Yujan Rajbhandari, mahasiswa berusia 24 tahun.
“Kami memprotes korupsi yang telah mengakar di negara ini,” ujarnya.
Ikshama Tumrok (20), mahasiswa lainnya, menyebut tindakan pemerintah sebagai bentuk sikap otoriter.
“Kami ingin melihat perubahan.
Orang lain mungkin sudah pernah mengalami ini, tetapi hal ini harus berakhir di generasi kami,” katanya.
Demo Nepal yang berlangsung di Kathmandu dimulai dengan pengibaran bendera nasional dan lagu kebangsaan.
Namun, suasana cepat berubah menjadi tegang setelah aparat membubarkan massa dengan kekerasan.
Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah kasus korupsi yang melibatkan pejabat tinggi dan mantan menteri mencuat ke publik.
Situasi ini turut memperkuat sentimen publik terhadap pemerintahan yang dianggap gagal memberantas korupsi.
Sejak pemblokiran platform sosial diberlakukan, muncul video viral di TikTok yang masih beroperasi.
Video tersebut membandingkan kehidupan rakyat biasa dengan anak-anak pejabat yang memamerkan gaya hidup mewah.
“Ada gerakan antikorupsi di luar negeri, dan mereka (pemerintah) khawatir hal seperti itu akan terjadi di sini juga,” kata pengunjuk rasa Bhumika Bharati.
(TribunTrends.com/ Amr)
Sumber: TribunTrends.com
Optimisme Tinggi Menkeu Purbaya Dibalas Istri dengan Sindiran Menggelitik: Kamu Sombong |
![]() |
---|
Kemenkeu akan Gelontorkan Rp200 T ke Bank Himbara Demi Selamatkan Ekonomi Negara, Ini Kata Ekonom |
![]() |
---|
FBI Pasang Harga Selangit Demi Penangkapan Penembak Charlie Kirk, Hadiah Rp 1,6 Miliar Menanti |
![]() |
---|
FBI Rilis Rekaman Pelarian Penembak Charlie Kirk, Begini Cara Pelaku Kabur Usai Lancarkan Aksi |
![]() |
---|
5 Fakta Terbaru Ledakan di Pamulang, 7 Orang Luka, 8 Rumah Rusak, Apa Penyebabnya? Warga Bersaksi! |
![]() |
---|