Nasib Emak-emak Asal Jepang Terancam Dihukum Setelah Nekat Mencium Jin BTS: Pelecehan Seksual!

Ringkasan Berita:

• Seorang perempuan Jepang berinisial A didakwa di Korea Selatan atas tindakan tidak senonoh dengan kekerasan setelah mencium pipi Jin BTS saat acara fan meeting pada Juni 2024.
• Kasus ini memicu kritik luas dan berujung pada penyelidikan panjang hingga akhirnya A dilaporkan ke kejaksaan pada November 2025. 
• A mengaku frustrasi dan tidak menyangka tindakannya dianggap sebagai sebuah kejahatan.

TRIBUNTRENDS.COM - Seorang perempuan asal Jepang berinisial A yang dibawa ke pengadilan karena mencium Jin BTS mengungkapkan bahwa ia merasa frustrasi.

Dikutip dari The Chosun Daily pada Rabu (19/11/2025), Kantor Kejaksaan Distrik Timur Seoul mendakwa perempuan yang berusia 50-an tanpa penahanan pada 12 November 2025.

Pada tanggal 18 November 2025, stasiun televisi swasta Jepang TBS melaporkan bahwa A didakwa di Korea Selatan.

Ia dituntut atas tuduhan tindakan tidak senonoh dengan kekerasan di tempat umum berdasarkan Undang-Undang Hukuman Kekerasan Seksual Korea Selatan.

A pun tak menyangka itu akan menjadi sebuah kejahatan.

"Saya tidak menyangka ini akan dianggap sebagai kejahatan," kata A mengungkapkan rasa frustrasinya.

Kronologi kejadian

Sebelumnya, pada 14 Juni 2024, Jin BTS bertemu langsung dengan penggemar untuk pertama kalinya sejak ia menyelesaikan wajib militer di acara '2024 FESTA' yang diadakan di Songpa-gu, Seoul.

Jin BTS telah yang baru sehari menyelesaikan tugas wajib militer langsung memenuhi jadwalnya untuk berterima kasih kepada para penggemar yang telah menunggu kepulangannya dari wajib militer.

Jin BTS secara pribadi mengusulkan acara pelukan dan mengadakan sesi khusus di mana ia memeluk 1.000 penggemar.

Di acara tersebut, A, yang hadir, tiba-tiba mencium pipi Jin BTS sambil memeluknya.

Jin BTS terlihat menunjukkan ekspresi malu dan gemetar.

Baca juga: Fans Bisa Wujudkan Impian Foto Bareng V BTS hingga Jungkook BTS Pakai Prompt Gemini AI Ini

Kritik terhadap tindakan A kemudian meningkat.

Akhirnya, penggemar mengajukan pengaduan yang meminta penyelidikan terhadap A atas pelanggaran Undang-Undang Hukuman Kekerasan Seksual.

Kantor Polisi Songpa menahan A dan meminta kehadirannya, tetapi karena penyelidikan yang diperkirakan akan memakan waktu lama, mereka memutuskan untuk menangguhkan penyelidikan pada bulan Maret 2025.

Kemudian, pada bulan Mei, Kantor Polisi Songpa di Seoul melaporkan A kepada jaksa penuntut atas tuduhan tindakan tidak senonoh dengan kekerasan di tempat umum berdasarkan Undang-Undang Hukuman Kekerasan Seksual.

Saat itu, A dilaporkan memasuki negara tersebut dan secara sukarela hadir di kantor polisi.

(TribunTrends/ Amr)