Konten Selebgram Tuban dengan Siswi SMP Viral, Mas Gunawan Bantah Selalu Berduaan: Dijaga Kakak

Ringkasan Berita:

• Video Mas Gunawan bersama Fanessa, siswi SMP berseragam putih-biru, memicu kemarahan publik setelah menampilkan gestur mesra seperti berpegangan tangan dan cium tangan
• Warganet ramai-ramai mengecam konten itu, menyerukan agar lembaga perlindungan anak seperti KPAI turun tangan
• Dalam video klarifikasinya, Mas Gunawan meminta maaf dan menegaskan bahwa semua konten dibuat dengan pengawasan orang tua dan saudara Fanessa

TRIBUNTRENDS.COM - Dunia media sosial kembali dihebohkan oleh sosok kreator konten TikTok yang dikenal dengan nama Mas Gunawan.

Pria dengan lebih dari 2,6 juta pengikut ini mendadak menjadi sorotan setelah unggahan videonya bersama seorang siswi SMP bernama Fanessa menuai kecaman publik.

Konten yang awalnya dikemas manis dan romantis, justru berubah menjadi polemik yang memancing amarah warganet.

Baca juga: Begini Respon Selebgram Tasya Farasya Menyambut Putusan Cerai dengan Ahmad Assegaf, Rasa Syukur

Viralnya Adegan Romantis di Depan Sekolah

Dalam salah satu video yang kini viral di berbagai platform, terlihat momen ketika Mas Gunawan menjemput Fanessa di depan sekolahnya.

Fanessa yang masih mengenakan seragam putih-biru khas pelajar SMP tampak berlari kecil menghampiri Gunawan, sementara kamera merekam setiap detik pertemuan mereka.

Keduanya kemudian tampak berboncengan naik motor, meninggalkan area sekolah dengan suasana yang dibuat seolah romantis dan menggemaskan.

Namun yang membuat publik geger bukanlah sekadar adegan itu melainkan gestur mesra di sepanjang perjalanan.

Gunawan beberapa kali terlihat menggenggam tangan Fanessa, bahkan mencium tangan sang gadis kecil yang masih duduk di bangku SMP.

Kecaman Publik: Tuduhan “Child Grooming” Menggema di Dunia Maya

Tak butuh waktu lama bagi publik untuk bereaksi.

Video tersebut langsung menuai kecaman luas, terutama karena dianggap menormalisasi perilaku child grooming yaitu upaya seseorang membangun hubungan emosional dengan anak di bawah umur untuk tujuan yang tidak semestinya.

“Child grooming, jangan dinormalisasi!” tulis salah satu warganet dengan nada geram.

Komentar lain ikut menyeruak, memperingatkan bahaya tren semacam ini di media sosial.

“Child grooming ini emang kayaknya harus digaungkan lebih deh biar anak-anak dan orang tua lebih aware. Huuu serem banget,” tulis akun lainnya.

Ada pula yang menyeret nama lembaga perlindungan anak, menuntut perhatian serius dari pihak berwenang.

“Kak Seto dan KPAI mana nih? Yang begini dibiarin, yang dibina masuk barak malah ditentang,” tulis pengguna lain dengan nada menyindir.

Baca juga: Kronologi Kasus Penggelapan Uang Fuji An oleh Orang Dekat, Sang Selebgram Ingin Beri Efek Jera

Klarifikasi dan Permintaan Maaf dari Mas Gunawan

Setelah badai kritik datang bertubi-tubi, Mas Gunawan dan Fanessa akhirnya muncul dalam sebuah video klarifikasi.

Dalam tayangan tersebut, Gunawan menundukkan kepala sambil menyampaikan permintaan maaf.

“Kita minta maaf yang sebesar-besarnya jika video-video kita, konten-konten kita merugikan kalian semuanya. Padahal, niat kita itu cuma ingin menghibur kalian,” ucapnya dengan nada menyesal.

Ia menegaskan bahwa tidak semua orang memahami konteks sebenarnya dari konten yang dibuatnya, dan bahkan menuduh sebagian pihak telah memanfaatkan situasi tersebut demi sensasi di media sosial.

Menurut Gunawan, banyak video mereka tersebar tanpa izin, dipotong sedemikian rupa sehingga menimbulkan kesan negatif di mata publik.

Ia mengklaim, selama proses pembuatan konten, dirinya dan Fanessa tidak pernah benar-benar berduaan.

“Kami Tak Pernah Berduaan” – Gunawan Tegaskan Semua Dalam Pengawasan Orang Tua

Dalam klarifikasinya, Gunawan menyebut bahwa semua kegiatan konten dilakukan dengan sepengetahuan orang tua masing-masing.

Ia memastikan bahwa setiap kali melakukan siaran langsung atau pengambilan video, ada kakak, teman, atau orang tua yang turut mengawasi.

“Padahal yang sebenarnya yang terjadi kita itu nggak selalu berdua, kita ngonten, live, itu nggak pernah berduaan. Pasti dijagain sama kakaknya (Fanessa) dan juga teman-teman, bahkan sama orang tuanya,” jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa tidak ada yang disembunyikan dari pihak keluarga, dan berjanji untuk lebih berhati-hati dalam membuat konten ke depannya.

“Kakak, teman-teman, dan orang tua kita itu sudah tahu dan tidak ada yang disembunyikan.

Kita minta maaf sebesar-besarnya buat kalian yang merasa dirugikan. Ke depannya, kita akan lebih baik lagi,” tutupnya.

Fenomena Baru: Antara Hiburan, Eksploitasi, dan Garis Tipis Etika Digital

Kasus Mas Gunawan dan Fanessa menjadi cerminan betapa tipisnya batas antara hiburan dan pelanggaran etika di dunia digital.

Di era ketika “konten romantis” kerap dijadikan umpan viral, tanggung jawab moral kreator menjadi semakin besar terlebih jika melibatkan anak di bawah umur.

Konten yang semula dimaksudkan untuk hiburan justru membuka perdebatan serius tentang perlindungan anak di ruang digital, dan pentingnya pengawasan orang tua dalam setiap aktivitas daring yang melibatkan remaja.

Kini, publik menunggu apakah kasus ini akan berakhir pada sekadar permintaan maaf, atau menjadi peringatan keras bagi para kreator lain agar berhati-hati memanfaatkan narasi “cinta” di dunia maya.

***

(TribunTrends/Jonisetiawan)