Uya Kuya Curhat ke Jusuf Hamka, Cuma Makan 2 Sendok, Tak Bisa Lanjut karena Kepikiran Kucing

TRIBUNTRENDS.COM - Presenter kondang sekaligus anggota DPR RI non-aktif, Surya Utama atau yang lebih dikenal sebagai Uya Kuya, akhirnya angkat bicara terkait insiden pilu yang menimpanya: rumahnya dijarah massa.

Melalui komunikasi langsung dengan pengusaha Jusuf Hamka, Uya mengungkapkan perasaan terdalamnya mengenai kehancuran yang ia dan keluarganya alami pasca kericuhan yang terjadi pada akhir Agustus 2025.

Rumah Mewah Dihancurkan, Kucing-Kucing Dibawa Pergi

Kediaman Uya Kuya di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur, yang disebut sebagai hasil jerih payahnya selama berkarier di dunia hiburan, menjadi sasaran amukan massa pada Sabtu malam, 30 Agustus 2025 hingga dini hari Minggu, 31 Agustus 2025.

Aksi brutal tersebut dipicu oleh kemarahan publik terhadap video sejumlah anggota DPR RI yang terlihat berjoget saat Sidang Tahunan MPR pada 15 Agustus 2025.

Salah satu video itu menampilkan Uya Kuya, yang saat itu masih aktif sebagai anggota DPR dari Fraksi PAN (Partai Amanat Nasional).

Penyerangan itu menyebabkan kerusakan parah pada rumah dua lantai milik Uya.

Hampir seluruh perabotan hilang dijarah, dinding rumah dipenuhi coretan protes, dan yang paling menyakitkan: 20 ekor kucing peliharaannya raib.

Meski sebagian kucing telah kembali, sebagian lainnya masih dalam pencarian.

“Menurut update yang dibagikan Uya di Instagramnya, @king_uyakuya, setidaknya ada 11 ekor kucing milik bapak dua anak ini, sudah dikembalikan. Namun, masih ada sembilan kucing lainnya tengah dalam pencarian.”

Kehilangan Kucing, Luka Paling Dalam bagi Uya dan Keluarga

Bagi Uya dan sang istri, Astrid Khairunnisha, kerusakan rumah dan kehilangan harta benda bukanlah yang paling menyakitkan.

Yang membuat mereka hancur secara emosional adalah kehilangan kucing-kucing kesayangan mereka.

Hal itu diungkapkan oleh Jusuf Hamka, pengusaha senior yang merupakan sahabat dekat Uya.

Dalam wawancaranya bersama kanal YouTube Intens Investigasi (3/9/2025), Jusuf menceritakan betapa terpukulnya keluarga Uya.

"Yang saya tahu Mas Uya dan istrinya itu sempat enggak bisa makan. Saya beliin makanan, dia cuma makan dua sendok dia setop," ujar Jusuf.

"Kepikiran, Pak," lanjutnya menirukan ucapan Uya saat itu.

Uya, yang diketahui lulusan Ilmu Politik Universitas Indonesia, sebenarnya telah merelakan kerugian materi yang dialaminya. Namun, ada satu hal yang masih mengganjal: nasib kucing-kucing yang belum kembali.

"Barangnya dia ikhlas, cuma kucingnya yang buat dia nangis," ungkap Jusuf Hamka, menyampaikan keprihatinannya.

Baca juga: Sosok Mertua Uya Kuya yang Rumahnya di Duren Sawit Dijarah Massa, Ibunda Astrid Seorang Pendeta!

Ikhlas Rumah Dijarah, Asal Kucing Kembali

Dalam percakapan video call yang juga dilakukan dengan Jusuf Hamka, Uya mengulangi pernyataannya bahwa ia tak ingin memperpanjang urusan kehilangan harta benda, selama hewan peliharaannya bisa kembali dengan selamat.

"Insyallah ikhlas, yang penting kucing-kucing saya dikembaliin. Udah itu aja," tegas Uya.

"Yang saya pikirkan kucing-kucing saya," tambahnya.

Saat ini, Uya memilih untuk tidak banyak bicara ke publik demi menghindari kesalahpahaman. Ia merasa dalam kondisi yang serba salah.

"Karena kalau saya ngomong apa pun jadi salah, takutnya digoreng-goreng lagi."

"Karena saya kemarin nggak ngomong apa-apa aja malah dibikin video lama saya (tayang lagi) terus dibikin caption seolah-olah saya ngomong," ungkapnya lagi.

Karier Politik Terguncang: Dinonaktifkan dari DPR

Tak hanya kehilangan rumah dan hewan kesayangan, Uya Kuya juga harus menerima kenyataan bahwa dirinya dinonaktifkan sebagai anggota DPR RI oleh Partai Amanat Nasional.

Ia sebelumnya ditempatkan di Komisi IX DPR RI, yang membidangi Kesehatan, Ketenagakerjaan, dan Jaminan Sosial. Namun, buntut dari polemik video joget, partai memutuskan untuk menonaktifkan keanggotaannya.

"Mas Uya juga cerita, dia bilang ‘Pak Jusuf, saya dinonaktifkan’," tutur Jusuf Hamka.

Latar Kericuhan: Dari Video Joget Hingga Penjarahan

Aksi penjarahan terhadap rumah Uya Kuya bukanlah kejadian tunggal.

Gelombang protes yang meluas sejak 25 Agustus 2025, dipicu oleh isu kenaikan gaji dan tunjangan DPR RI, serta insiden tragis pada 28 Agustus 2025, di mana seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan, tewas setelah tertabrak kendaraan taktis (rantis) milik Brimob saat unjuk rasa.

Amarah rakyat kemudian membara, dan rumah-rumah para pejabat negara menjadi sasaran. Selain rumah Uya Kuya, kediaman milik Ahmad Sahroni, Eko Patrio, hingga Menteri Keuangan Sri Mulyani, juga mengalami penjarahan dalam gelombang protes yang masif tersebut.

(TribunTrends.com/ Tribunnews.com/Ayu/ Disempurnakan dengan bantuan AI)