Wamen Diciduk KPK

Siapa Irvian Bobby Mahendro yang Disebut Kaya Raya oleh Immanuel Ebenezer? Sang Sultan Terima Rp69 M

Editor: jonisetiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

WAMEN DITANGKAP KPK - Sosok Irvian Bobby Mahendro (IBM), yang menjabat sebagai Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), dijuluki sultan oleh Immanuel Ebenezer.

TRIBUNTRENDS.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap keterlibatan Irvian Bobby Mahendro (IBM), yang menjabat sebagai Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), dalam kasus dugaan pemerasan terkait pengurusan sertifikasi K3.

Ia ditetapkan sebagai tersangka bersama 10 orang lainnya, termasuk mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Immanuel Ebenezer Gerungan (IEG).

Irvian tercatat sebagai pihak yang menerima aliran dana terbesar dalam kasus ini dan bahkan mendapat julukan “sultan” dari Immanuel Ebenezer, yang juga dikenal sebagai Noel.

Baca juga: Pengakuan Immanuel Ebenezer: Nikmatin Hidup dengan Gaji Rp 46 Juta, Kalau Mau Lebih Harus Nyopet

Irvian Bobby Mahendro Terima Dana Rp69 Miliar

Ketua KPK, Setyo Budiyanto, menjelaskan bahwa sepanjang periode 2019–2024, Irvian diduga memperoleh dana sebesar Rp69 miliar melalui pihak perantara.

“Pada tahun 2019-2024, IBM diduga menerima aliran uang sejumlah Rp69 miliar melalui perantara.

Uang tersebut selanjutnya digunakan untuk belanja, hiburan, DP rumah, setoran tunai kepada GAH, HS, dan pihak lainnya,” ujar Setyo Budiyanto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (22/8/2025).

Dana tersebut tidak hanya digunakan untuk konsumsi pribadi, melainkan juga untuk pembelian aset serta memperkuat jaringan usaha.

Irvian disebut melakukan investasi di tiga perusahaan yang berafiliasi dengan Perusahaan Jasa K3 (PJK3), antara lain dalam bentuk pembelian kendaraan dan penyertaan modal.

EBENEZER SANGKAL MEMERAS - Tangis pilu Immanuel Ebenezer meratapi nasibnya, fangan diborgol: Saya tidak memeras, itu narasi kotor yang memberatkan saya .... (Tribun Singkawang)

Julukan "Sultan" di Lingkungan Kemnaker

KPK mengungkap bahwa Irvian merupakan satu-satunya sosok yang disebut “sultan” oleh Immanuel Ebenezer.

“Hanya IBM,” ujar Ketua KPK Setyo Budiyanto, dikutip dari Antara, Sabtu (23/8/2025). 

Julukan tersebut muncul karena Irvian dianggap sebagai orang dengan kekayaan besar di Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan dan K3 Kemnaker.

“IEG menyebut IBM sebagai ‘Sultan’, maksudnya orang yang banyak uang di Ditjen Binwasnaker dan K3,” jelasnya.

Baca juga: Hidup Berliku Immanuel Ebenezer: Dari Ojol, Gadai Surat Nikah, Jadi Wamenaker Berujung OTT KPK

Peran Anak Buah dan Rekan Irvian

Penyelidikan KPK juga mengaitkan sejumlah pejabat Kemnaker lainnya dalam kasus ini. Gerry Aditya Herwanto Putra (GAH), Koordinator Bidang Pengujian dan Evaluasi Kompetensi Keselamatan Kerja periode 2022–2025, disebut menerima Rp3 miliar.

Dana tersebut digunakan untuk membeli mobil senilai Rp500 juta serta transfer ke pihak lain sebesar Rp2,53 miliar.

Selain itu, Hery Sutanto (HS), Direktur Bina Kelembagaan Kemnaker dari 2021 hingga Februari 2025, juga diduga memperoleh lebih dari Rp1,5 miliar.

Daftar Penerima Dana Lain

KPK mengungkap penerima aliran dana lainnya dalam kasus ini. Anitasari Kusumawati, Subkoordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja, menerima Rp5,5 miliar lewat perantara antara 2021–2024.

Subhan, Subkoordinator Keselamatan Kerja Direktorat Bina K3, menerima Rp3,5 miliar dari sekitar 80 perusahaan pada periode yang sama. 

“Uang tersebut digunakan untuk keperluan pribadi yang di antaranya transfer ke pihak lainnya, belanja, hingga melakukan penarikan tunai sebesar Rp291 juta,” kata Setyo Budiyanto menambahkan.

Dana Mengalir ke Wakil Menteri

KPK juga menemukan adanya aliran dana kepada pejabat negara, termasuk Wakil Menteri Ketenagakerjaan.

“Selanjutnya, sejumlah uang tersebut mengalir kepada pihak penyelenggara negara, yaitu IEG sebesar Rp3 miliar pada Desember 2024, FAH dan HR sebesar Rp50 juta per minggu, HS lebih dari Rp1,5 miliar selama kurun waktu 2021–2024, serta CFH berupa satu unit kendaraan roda empat,” jelas Ketua KPK.

Namun, FAH, HR, dan CFH tidak termasuk dalam daftar tersangka dan tidak terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT).

Daftar Penerima Dana Berdasarkan Besaran

KPK menyusun urutan penerima dana berdasarkan jumlah tertinggi hingga terendah sebagai berikut:

  1. Irvian Bobby Mahendro (Koordinator Bidang Kelembagaan dan Personel K3): Rp69 miliar
  2. Anitasari Kusumawati (Subkoordinator Kemitraan dan Personel Kesehatan Kerja): Rp5,5 miliar
  3. Subhan (Subkoordinator Keselamatan Kerja Direktorat Bina K3): Rp3,5 miliar
  4. Gerry Aditya Herwanto Putra: Rp3 miliar
  5. Immanuel Ebenezer (Wakil Menteri Ketenagakerjaan): Rp3 miliar
  6. Hery Sutanto: lebih dari Rp1,5 miliar
  7. FAH dan HR: Rp50 juta per minggu
  8. CFH: satu unit kendaraan roda empat

Penahanan dan Pemberhentian

Pada tanggal 22 Agustus 2025, KPK menahan seluruh 11 tersangka, termasuk Irvian Bobby Mahendro dan Immanuel Ebenezer, untuk masa tahanan awal selama 20 hari di Rutan Cabang KPK Gedung Merah Putih.

Di hari yang sama, Presiden Prabowo Subianto mencopot Immanuel dari jabatannya sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan.

Identitas Lengkap 11 Tersangka

Berikut adalah daftar nama para tersangka menurut data KPK:

  1. Irvian Bobby Mahendro
  2. Gerry Aditya Herwanto Putra
  3. Subhan
  4. Anitasari Kusumawati
  5. Fahrurozi
  6. Hery Sutanto
  7. Sekarsari Kartika Putri
  8. Supriadi
  9. Temurila (PT KEM Indonesia)
  10. Miki Mahfud (PT KEM Indonesia)
  11. Immanuel Ebenezer Gerungan

***

(TribunTrends/Kompas)