Berita Viral

Merah Putih: One For All Sepi Penonton, Hanya 3 Orang Hadir di Satu Bioskop, Slot Tayang Menyusut

Editor: jonisetiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FILM ANIMASI VIRAL - Merah Putih: One For All, film produksi Perfiki Kreasindo hanya mengantongi rating 1/10 bintang, kini sepi penonton, cuma 3 orang di satu studio.

TRIBUNTRENDS.COM - Perjalanan film animasi nasional bertajuk Merah Putih: One For All kini jadi sorotan publik. Tujuh hari sejak tayang di bioskop, jumlah penonton justru anjlok dan berbanding terbalik dengan kesuksesan film Jepang Demon Slayer: Infinity Castle yang berhasil menyedot jutaan pasang mata.

Sejak dirilis pada 14 Agustus 2025 bertepatan dengan HUT ke-80 RI, film karya anak bangsa ini tak lepas dari kontroversi. Kritikan muncul terkait kualitas animasi, proses produksi yang dinilai terburu-buru, hingga keputusan bioskop dalam penayangan.

Meski begitu, film berdurasi 1 jam 10 menit ini masih bertahan di sejumlah layar, walau jadwalnya semakin terbatas.

Baca juga: Daftar Drakor Tema Detektif dengan Rating Tinggi Selama 2025, Wajib Ditonton Penggemar Thriller

Slot Tayang Tergerus

Berdasarkan pantauan TIX ID per Selasa (19/8/2025), film ini mulai kehilangan slot di berbagai bioskop.

Di XXI Kemang Village masih ada empat jadwal tayang.

Di Kelapa Gading dan Alam Sutera hanya tersisa dua jadwal per hari.

Di Mega Bekasi dan Puri, masing-masing tinggal satu kali pemutaran.

Bahkan di Metmall Cileungsi, film sudah tidak diputar sama sekali.

Padahal, saat hari pertama rilis, satu bioskop bisa memutar film ini hingga 4–5 kali sehari.

Rating Anjlok dan Kritik Netizen

Kritikan kian deras di dunia maya. Di IMDb, film produksi Perfiki Kreasindo ini hanya mengantongi rating 1/10 bintang, salah satu skor terendah dalam sejarah film animasi Indonesia.

Jumlah penonton pun jeblok. Hingga Senin (18/8/2025), total baru mencapai 2.276 orang, kalah telak dari Demon Slayer: Infinity Castle yang sudah menembus 1 juta penonton lebih.

FILM SEPI PENONTON - Film animasi nasional bertajuk Merah Putih: One For All kini menjadi sorotan publik, jumlah penonton sangat sedikit meski sudah 7 hari tayang di bioskop. (Kolase Tribun/TBO)

Pengalaman Penonton di Bioskop

Realita di lapangan juga miris. Di Mega Bekasi, misalnya, pemutaran siang hari hanya ditonton tiga orang.

Salah satunya Hilmi (20), yang datang karena penasaran usai membaca kritik di media sosial.

Ia mengaku alur cerita masih bisa dinikmati, tetapi kualitas animasi jauh dari ekspektasi, apalagi dengan kabar biaya produksi mencapai Rp 6,7 miliar.

Meski demikian, ia tetap mengapresiasi upaya menghadirkan film bertema nasionalisme yang jarang diangkat sineas lokal.

Baca juga: Nasib Tragis Merah Putih: One For All, Rating Terendah Sepanjang Sejarah Animasi Indonesia

Produksi Kilat dan Dana Fantastis

Film ini digarap oleh sutradara Endiarto dan Bintang Takari dengan produser Toto Soegriwo.

Namun publik terkejut karena produksi disebut hanya memakan waktu dua bulan, dengan dugaan penggunaan aset visual stok dari situs animasi.

Trailer-nya sempat banjir kritik bahkan dijadikan bahan meme.

Sutradara Endiarto menegaskan film ini tak mengejar keuntungan, melainkan sebagai partisipasi memeriahkan Kemerdekaan RI. Film ini pun hanya tayang di 16 layar bioskop, termasuk jaringan XXI dan Sam’s Studio.

Dukungan dari Sam’s Studio

Sam’s Studio bioskop yang didirikan Sonu Samtani dan Raffi Ahmad ikut menayangkan film ini.

Berbeda dari bioskop pada umumnya, Sam’s Studio berkonsep standalone dan menyasar daerah di luar kota besar.

Selain hiburan, Sam’s Studio juga mengusung misi budaya serta mendukung UMKM, dengan RANS Entertainment terlibat dalam penyediaan makanan dan minuman.

Pelajaran untuk Perfilman Lokal

Meski menuai kritik pedas, Merah Putih: One For All tetap layak diapresiasi sebagai upaya menghadirkan film nasionalis bagi generasi muda.

Namun, kegagalannya menjadi catatan penting: produksi animasi dengan dana besar butuh persiapan matang, riset mendalam, dan eksekusi yang rapi agar bisa diterima publik luas.

***

(TribunTrends/Banjarmasinpost/Disempurnakan AI)