TRIBUNTRENDS.COM - Tangis pilu meledak di rumah duka Prada Lucky Namo di Kupang ketika Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Piek Budyakto tiba bersama rombongan pada Senin siang (11/8/2025).
Suasana langsung berubah haru.
Di tengah tatapan keluarga dan tetangga yang berkabung, sosok perempuan paruh baya tiba-tiba bersimpuh di hadapan sang jenderal.
Dia adalah Sepriana Paulina Mierpey, ibu kandung dari Prada Lucky.
Dengan suara tercekat dan tubuh gemetar, ia menangis memohon keadilan bagi anak kandungnya yang tewas secara tragis usai diduga dianiaya senior di baraknya.
"Tolong, saya butuh keadilan bapak.
Saya serahkan anak saya sebagai seorang tentara, tolong, saya mohon bapak.
Tolong jangan ada fitnah lagi," ujar Paulina sambil berlutut dan mencengkeram lutut Piek.
Suasana hening seketika. Hanya isak tangis yang terdengar di antara para pelayat.
Paulina, dengan air mata yang tak berhenti mengalir, mengungkapkan luka hatinya. Baginya, kehilangan Lucky bukan hanya kehilangan anak, tetapi kehilangan harapan, kehilangan tulang punggung keluarga.
"Kalau mati di medan perang saya ikhlas, tapi ini di oknum-oknum.
Bapak tolong, saya mohon. Dia tulang punggung buat saya.
Saya mohon keadilan buat anak saya," lanjutnya, nyaris tak sanggup berdiri.
Pangdam Piek menghampiri Paulina dan memeluknya.
Ia menenangkan sang ibu yang hatinya remuk dan menyampaikan rasa duka yang tulus dari institusi yang ia pimpin.