Perasaan aman untuk berekspresi, bertanya tanpa takut dihakimi, dan melaporkan perundungan tanpa khawatir diabaikan, hanya dapat terwujud jika ada konsistensi pesan dan tindakan dari semua pihak.
Lingkungan yang kolaboratif secara langsung menekan potensi konflik dan membangun fondasi respek antar siswa.
Dari sudut pandang seorang pendidik, saya memandang kolaborasi sebagai sumber kekuatan dan inspirasi.
Bekerja sama dengan rekan guru memungkinkan saya untuk berbagi strategi mengajar yang inovatif dan bersama-sama mencari solusi atas tantangan di kelas.
Dukungan dari pimpinan sekolah dalam bentuk kebijakan yang adil dan fasilitas yang memadai membuat saya dapat fokus menjalankan peran mendidik secara optimal.
Keterlibatan aktif dari orang tua memberikan saya wawasan berharga mengenai latar belakang dan kebutuhan unik setiap siswa, sehingga pendekatan pembelajaran dapat disesuaikan menjadi lebih personal dan efektif.
Orang tua dan wali murid memegang peranan sebagai jembatan penghubung antara lingkungan rumah dan sekolah.
Keterlibatan mereka dalam program sekolah atau sekadar komunikasi rutin dengan guru memastikan adanya keselarasan dalam mendidik anak.
Kolaborasi ini memungkinkan orang tua untuk memahami program, budaya, dan tantangan yang ada di sekolah.
Sebaliknya, sekolah mendapatkan dukungan nyata dari rumah dalam menanamkan nilai-nilai positif seperti disiplin, tanggung jawab, dan empati, sehingga pembentukan karakter siswa menjadi sebuah upaya yang sinergis dan tidak terputus.
Pihak pimpinan sekolah, termasuk kepala sekolah dan staf administrasi, berfungsi sebagai fasilitator dan arsitek utama dari budaya kolaboratif.
Baca juga: Contoh Jurnal Pembelajaran Sosial Emosional PPG 2025, Topik 1, 2, 3 , 4, Modul 2
Mereka bertanggung jawab untuk membangun sistem dan platform yang memungkinkan interaksi positif antar semua pihak, misalnya melalui rapat komite sekolah yang produktif, lokakarya bersama orang tua, atau sesi pengembangan profesional bagi guru.
Kebijakan yang mereka ciptakan, mulai dari peraturan anti-perundungan hingga program penghargaan bagi siswa dan staf, menjadi pilar yang menopang keseluruhan struktur school well-being.
Tanpa kepemimpinan yang proaktif dalam mendorong kolaborasi, inisiatif dari masing-masing pihak akan berjalan sendiri-sendiri dan kurang berdampak.
===
*) Disclaimer:
Kunci jawaban di atas hanya hanya digunakan sebagai panduan bagi Guru Peserta Pelatihan PPG 2025. Soal bersifat terbuka sehingga memungkinan ada jawaban lainnya.
Demikian kunci jawaban Apa Yang Dimaksud Dengan Prinsip Intellectual Integrity, Soal Latihan Pemahaman Modul 3 PPG 2025.
(TribunTrends.com/Tribun Network)