Tafsir Posisi Duduk Gibran Rakabuming Raka di Samping Jokowi Saat Prabowo Bertamu di Rumah Sumber Solo: Pesan 'Menitipkan'
TRIBUNTRENDS.COM - Momen Presiden Prabowo Subianto sowan bertamu ke kediaman Presiden Ke-7 Joko Widodo atau Jokowi di kediaman di Kelurahan Sumber Solo / Surakarta Jawa Tengah Minggu malam 20 Juni 2025 mengandung banyak tafsir.
Mulai tafsir posisi duduk Wakil Presiden Gibran Rakabuming, makna tidak tampak ada makanan atau minuman di atas meja, tata letak meja dan kursi, posisi duduk Iriana Jokowi, adanya 'pembatas yang tak jelas, serta makna lokasi duduk Prabowo dan Jokowi yang berada di ujung meja pertemuan.
Analisa itu diungkapkan pegiat media sosial Amril Nuryan, TribunTrends.com kutip dari akun Facebooknya, Selasa 22 Juli 2025 pagi.
Salah satu tafsirnya yang banyak menyedot perhatian adalah posisi duduk Gibran di samping Jokowi, bukan di sebelah Prabowo. Apa maknanya?
"Posisi Gibran di samping Jokowi bisa diartikan sebagai simbol bahwa Jokowi "menitipkan" Gibran dan program-programnya kepada pemerintahan selanjutnya. Ini adalah pesan bahwa Gibran akan menjadi jaminan keberlanjutan warisan (legacy) Jokowi di dalam pemerintahan Prabowo," ulas pegiat media sosial Amril Nuryan yang viral, seperti TribunTrends.com kutip dari Facebooknya, Selasa 22 Juli 2025.
Berikut ulasan lengkap tafsir Amril Nuryan lengkap dengan narasi penafsirannya seperti dikutip dari akun Facebooknya:
Sebenarnya foto begini tidak perlu di publis, karena akan menimbulkan multi tafsir.
Foto ini adalah sebuah foto yang sangat kaya akan semiotika dan simbolisme politik, terutama dalam konteks budaya Jawa yang kental. Analisis terhadap foto ini memang bisa menghasilkan berbagai tafsiran, baik positif maupun negatif.
Analisa Filosofis dan Semiotik
Foto ini bukan sekadar dokumentasi pertemuan, melainkan sebuah panggung komunikasi politik yang sarat makna. Untuk menganalisanya, kita perlu melihat beberapa elemen kunci:
- Ruang (Setting): Pertemuan ini tidak diadakan di Istana Negara yang formal, melainkan di kediaman pribadi Jokowi di Solo.
Makna: Ini menggeser nuansa dari pertemuan kenegaraan menjadi pertemuan yang lebih personal, bahkan kekeluargaan. Dalam budaya Jawa, menerima tamu penting di rumah (terutama di ruang makan atau ruang keluarga) menunjukkan tingkat keakraban dan kepercayaan yang tinggi. Namun, ini juga bisa diartikan sebagai penegasan siapa "tuan rumah" atau sohibul bait yang sesungguhnya.
- Tata Letak Tempat Duduk (Seating Arrangement): Ini adalah elemen paling krusial.
Jokowi di Ujung Meja: Sebagai tuan rumah dan mantan presiden, posisi Jokowi di kepala meja adalah wajar. Ia memegang posisi sentral, sebagai pusat atau poros dari pertemuan tersebut.
Prabowo di Sisi Meja: Meskipun berstatus Presiden Terpilih, Prabowo duduk di sisi meja sebagai tamu. Dalam etika Jawa (unggah-ungguh), ini adalah bentuk penghormatan tamu kepada tuan rumah. Prabowo memposisikan dirinya sebagai pihak yang "datang menghadap" atau sowan.
Gibran di Samping Jokowi: Ini adalah anomali yang paling banyak dibicarakan. Sebagai Wakil Presiden Terpilih, secara protokoler informal seharusnya ia duduk di samping Prabowo, pasangannya. Namun, ia duduk di samping ayahnya, Jokowi. Ini secara visual mengikat Gibran pada "blok Jokowi", bukan "blok Prabowo".
Iriana di Samping Jokowi: Kehadiran Ibu Negara memperkuat nuansa "kekeluargaan" dan meredam ketegangan politik. Ia berfungsi sebagai jembatan simbolis.
Objek di Atas Meja:
- Taplak Merah Panjang (Runner): ini adalah "penghalang" visual yang signifikan. Taplak ini secara tegas memisahkan sisi meja tempat Prabowo dan rombongannya duduk dengan sisi tempat keluarga Jokowi (Jokowi, Iriana, Gibran) duduk. Ini bisa menjadi simbol "jembatan" yang menghubungkan dua kubu, atau sebaliknya, menjadi "pembatas" yang menandakan masih ada jarak di antara mereka.
- Ketiadaan Makanan: Pertemuan di meja makan tanpa makanan adalah sebuah pernyataan. Ini menandakan bahwa pertemuan ini bukanlah jamuan makan yang santai dan penuh keriaan. Ini adalah pertemuan kerja, sebuah diskusi serius yang dibungkus dalam suasana silaturahmi. Fokusnya adalah pada pembicaraan, bukan pada perjamuan. Air mineral yang tersedia hanya bersifat fungsional.
Tafsiran Positif (Harmoni dan Keberlanjutan)
- Transisi yang Mulus dan Penuh Adab : menunjukkan proses transisi kekuasaan yang damai dan harmonis. Prabowo, sebagai Presiden Terpilih, menunjukkan kerendahan hati dan rasa hormat (takzim) kepada Jokowi sebagai senior sesuai dengan etika ketimuran.
- Silaturahmi Kekeluargaan: Pertemuan di rumah pribadi dengan kehadiran Ibu Iriana adalah sinyal kuat bahwa hubungan antara Jokowi dan Prabowo tidak hanya bersifat politis, tetapi juga personal dan akrab.
- Sinyal Keberlanjutan Program: Posisi Gibran di samping Jokowi bisa diartikan sebagai simbol bahwa Jokowi "menitipkan" Gibran dan program-programnya kepada pemerintahan selanjutnya. Ini adalah pesan bahwa Gibran akan menjadi jaminan keberlanjutan warisan (legacy) Jokowi di dalam pemerintahan Prabowo.
Konsolidasi Kekuatan: ini adalah unjuk kekuatan. Menampilkan tiga figur sentral (Presiden saat ini, Presiden Terpilih, dan Wakil Presiden Terpilih) dalam satu meja yang akrab adalah pesan kepada semua pihak, baik kawan maupun lawan, bahwa inti kekuasaan telah terkonsolidasi dan solid.
Tafsiran Negatif (Hegemoni dan Potensi Konflik)
- Jokowi Masih Menjadi Pusat Kekuatan (The Real Powerhouse): Tafsiran ini melihat Prabowo sebagai pihak yang "melapor" kepada Jokowi. Dengan Jokowi di kepala meja dan Gibran di sisinya, foto ini mengesankan bahwa kendali politik masih berada di tangan Jokowi, dan Prabowo belum sepenuhnya menjadi mandiri sebagai presiden baru.
- Posisi Gibran yang Janggal dan Dualisme Kepemimpinan: Ini adalah tafsiran yang paling kuat. Duduknya Gibran di samping ayahnya, bukan pasangannya, menciptakan narasi "anaknya Bapak". Ini bisa mengindikasikan bahwa loyalitas Gibran terbelah, atau bahkan primernya masih kepada Jokowi. Muncul kekhawatiran akan adanya "matahari kembar" atau dualisme kepemimpinan, di mana Prabowo adalah Presiden de jure, namun Jokowi bisa "menyetir" dari belakang melalui Gibran.
- Adanya Pembatas yang Jelas: Taplak meja merah itu menjadi simbol pembatas. Meskipun mereka duduk bersama, ada garis demarkasi yang jelas antara "kubu Jokowi" dan "kubu Prabowo". Ini menandakan bahwa proses peleburan kekuasaan belum tuntas dan masih ada jarak psikologis maupun politis.
- Panggung Politik Dinasti: Bagi para kritikus, foto ini adalah visualisasi sempurna dari politik dinasti. Sang ayah (presiden), sang anak (wakil presiden terpilih), dan sang suksesor pilihan duduk bersama di meja keluarga. Ini bukan lagi tentang negara, tetapi tentang pelanggengan kekuasaan sebuah lingkaran kecil elite.
Terlepas dari tafsir positif dan negatif Prabowo temui Jokowi di rumah Jokowi di Solo, berikut penjelasan resmi tujuan pertemuan tersebut seperti dikutip dari akun Sekretariat Negara RI
Presiden Prabowo dan Jokowi Bertemu, Tegaskan Konsistensi Diplomasi Indonesia
Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan ke kediaman Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi), di Sumber, Surakarta, Jawa Tengah, pada Minggu (20/07/2025). Pertemuan dua tokoh bangsa ini berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan, menggambarkan kesinambungan antara kepemimpinan masa lalu dan masa kini.
Usai pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam, Presiden Prabowo memberikan keterangan pers kepada awak media. Kepala Negara menyampaikan bahwa dalam pertemuan tersebut pihaknya menceritakan kepada Jokowi tentang hasil pertemuannya dengan sejumlah pemimpin dunia. Tidak hanya itu, Presiden Prabowo juga menyinggung peluang kerja sama dengan sejumlah negara serta pentingnya peningkatan produksi coklat nasional.
Pada kesempatan yang sama, Jokowi memberikan apresiasi tinggi terhadap kinerja Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam upaya diplomasi ekonomi yang membuahkan hasil konkret bagi Indonesia.
Adapun Presiden Prabowo Subianto sendiri menjelaskan materi obrolannya dengan Jokowi lewat akun Facebooknya @PrabowoSubianto berikut ini
Dalam kunjungan kerja ke Surakarta, saya menyempatkan diri untuk bersilaturahmi ke kediaman Presiden RI ke-7, Bapak Joko Widodo. Saya didampingi oleh Wakil Presiden serta sejumlah anggota Kabinet Merah Putih.
Pertemuan kami berlangsung dalam suasana yang hangat dan penuh keakraban. Kami berdiskusi tentang hasil kunjungan kenegaraan saya ke beberapa negara selama dua pekan terakhir, sekaligus membahas berbagai isu strategis yang sedang berkembang saat ini.
TribunTrends.com