Kabar Wilayah

Lompati Nunukan dan Tana Tidung, Wilayah di Kalimantan Utara Ini Jadi Daerah Termiskin di Provinsi

Penulis: Sinta Manila
Editor: Tim Newsmaker
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DAERAH TERMISKIN DI KALIMANTAN UTARA - Provinsi termuda di Indonesia yaitu Kalimantan Utara masih memiliki tingkat kemiskinan tinggi meski ekonominya menjanjikan. Terutama di kabupaten berikut ini yang kemiskinannya melampaui Nunukan yang selama ini dianggap paling tertinggal. (foto ilustrasi)

Provinsi termuda di Indonesia memiliki ekonomi yang menjanjikan, namun di balik itu ternyata beberapa daerah masih berada di tingkat kemiskinan tinggi. Kabupaten berikut ini justru mencatatkan realitas pahit sebagai daerah termiskin—bahkan melampaui Nunukan yang selama ini dianggap paling tertinggal.

TRIBUNTRENDS.COM - Tahukah kamu? Di balik predikat Kalimantan Utara sebagai salah satu provinsi terkaya di Indonesia, ternyata masih ada wilayah yang bergulat dengan persoalan kemiskinan.

Meskipun provinsi ini mencatatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita sebesar Rp198,43 juta pada tahun 2024 dan hanya memiliki angka kemiskinan sebesar 6,32 persen—atau sekitar 47.830 jiwa—kenyataannya tidak semua daerah di Kaltara merasakan kemajuan yang sama.

IUSTRASI - Pembangunan Jalan di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara. (TribunKaltara.com/Mohamad Supri)

Sebagai provinsi termuda sekaligus terkaya ketiga secara nasional, Kalimantan Utara menyimpan kontras menarik yaitu kaya secara makro, tapi belum merata dalam distribusi kesejahteraan.

Salah satu buktinya terlihat dari data kemiskinan dan upah minimum di masing-masing kabupaten/kota di wilayah ini.

Kabupaten Termiskin di Kalimantan Utara: Bulungan
Jika kamu menduga bahwa Kabupaten Nunukan merupakan daerah termiskin di Kalimantan Utara karena memiliki UMK (Upah Minimum Kabupaten) terendah, maka kamu keliru.

Kabupaten Bulungan-lah yang tercatat sebagai kabupaten dengan angka kemiskinan tertinggi di provinsi ini.

Pada tahun 2024, tingkat kemiskinan di Bulungan mencapai 8,76 persen, atau sekitar 11.950 jiwa.

Angka ini menjadikannya sebagai wilayah dengan jumlah penduduk miskin terbesar di Kaltara.

Tak hanya itu, dari sisi ekonomi mikro, Kabupaten Bulungan juga menempati posisi kedua sebagai wilayah dengan UMK terendah, yakni sebesar Rp3.820.000 pada tahun 2025.

Angka ini hanya sedikit lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Nunukan yang memiliki UMK Rp3.652.907, dan jauh di bawah Kota Tarakan yang UMK-nya menembus Rp4.460.405.

Sekilas tentang Bulungan: Kaya Potensi, Belum Merata Sejahtera
Kabupaten Bulungan menyimpan kekayaan alam dan budaya yang luar biasa.

Wilayah ini dikelilingi oleh hutan tropis, sungai-sungai besar, dan garis pantai yang indah.

Beberapa destinasi menarik seperti Pantai Kelapa Mangkupadi, Sungai Kayan, dan Waduk Peso menjadi bukti potensi pariwisata dan sumber daya alam yang dapat dikembangkan.

Selain alamnya yang memukau, Bulungan juga terkenal dengan Festival Birau, sebuah perayaan budaya tahunan yang sarat nilai sejarah dan kearifan lokal.

Sudut kota Tanjung Selor, Bulungan, Kaltara. Presidium DOB Tanjung Selor mendorong pemekaran Tanjung Selor dari Bulungan menjadi setingkat Kota. (TRIBUNKALTARA.COM/ MAULANA ILHAMI FAWDI)

Bahkan, Tanjung Selor—ibu kota kabupaten ini—sedang didorong untuk naik status menjadi kota otonom tersendiri, sebagai bagian dari upaya percepatan pembangunan.

Namun, kekayaan sumber daya alam dan budaya belum sepenuhnya diiringi oleh pemerataan ekonomi.

Sebagian wilayah di Bulungan masih mengalami keterbatasan infrastruktur, akses pendidikan, dan lapangan kerja, yang turut berkontribusi terhadap tingginya tingkat kemiskinan di daerah ini.

Daftar UMK Kalimantan Utara Tahun 2025
Berikut adalah rincian besaran UMK di seluruh kabupaten/kota di Kalimantan Utara untuk tahun 2025:

1. Kota Tarakan: Rp4.460.405
UMK tertinggi di provinsi ini, mencerminkan kebutuhan hidup yang lebih tinggi dan perekonomian yang lebih berkembang.

2. Kabupaten Malinau: Rp3.841.561
Menempati posisi kedua dengan aktivitas ekonomi yang cukup signifikan, terutama di sektor kehutanan dan energi.

3. Kabupaten Tana Tidung: Rp3.824.598
Meskipun kecil, kabupaten ini memiliki potensi ekonomi yang cukup baik.

4. Kabupaten Bulungan: Rp3.820.000
UMK rendah yang selaras dengan tingginya angka kemiskinan, menandakan pentingnya perhatian lebih untuk peningkatan ekonomi lokal.

Ilustrasi pemukiman warga miskin. (Generated by AI)

5. Kabupaten Nunukan: Rp3.652.907
UMK terendah di provinsi ini, namun memiliki potensi strategis sebagai wilayah perbatasan.

Dengan data ini, jelas bahwa tingkat kesejahteraan di Kalimantan Utara belum merata, meskipun secara keseluruhan provinsi ini tergolong makmur secara statistik.

Kabupaten Bulungan menjadi contoh nyata bahwa pertumbuhan ekonomi tidak selalu berbanding lurus dengan pemerataan kesejahteraan.

Maka dari itu, perlu strategi pembangunan yang lebih inklusif agar seluruh lapisan masyarakat turut merasakan manfaat dari kemajuan daerah.

Tribuntrends.com | Sinta Manila | Yusuf Aminudin