TRIBUNTRENDS.COM - Berikut beberapa rudal Iran yang mengerikan, lengkap dengan spesifikasi dan kecepatannya, hantam Israel.
Konflik berkepanjangan antara Iran dan Israel telah menempatkan perhatian dunia pada kemampuan rudal Iran, khususnya kecepatan dan teknologi canggih yang diklaim dimilikinya.
Iran telah mengembangkan berbagai jenis rudal balistik dan hipersonik yang menjadi sorotan, dengan klaim kecepatan yang bervariasi tergantung pada jenis dan model rudal.
Berikut adalah beberapa rudal Iran lengkap dengan kecepatannya dilansir TribunTrends dari berbagai sumber.
Baca juga: Serangan Balik Iran ke Israel, Netanyahu Ngumpet, 500 Rudal Hujam Tel Aviv: Balas Kematian Nasrallah
Jenis Rudal dan Kecepatan yang Diklaim
Iran memiliki arsenal rudal yang beragam, mulai dari rudal balistik jarak pendek hingga menengah, hingga klaim pengembangan rudal hipersonik.
Rudal Fattah-1 dan Fattah-2
Salah satu rudal yang paling dibicarakan adalah Fattah-1, yang diresmikan pada Juni 2023 oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC).
Iran mengklaim Fattah-1 mampu mencapai kecepatan Mach 15, setara dengan sekitar 18.500 kilometer per jam, menjadikannya salah satu rudal tercepat yang dikembangkan oleh negara tersebut.
Versi lanjutan, Fattah-2, diperkenalkan pada November 2023 dengan peningkatan manuverabilitas dan presisi.
Laporan dari media Iran, seperti Press TV, menyebutkan bahwa Fattah-1 digunakan dalam serangan terbaru pada 18 Juni 2025, menembus pertahanan udara Israel, meskipun keakuratan klaim ini masih diperdebatkan oleh analis independen.
Rudal Khorramshahr-4
Rudal lain yang menarik perhatian adalah Khorramshahr-4, yang diluncurkan pada 2025 dengan jangkauan lebih dari 2.000 kilometer dan kemampuan membawa hulu ledak 1.500 kilogram.
Iran menyatakan rudal ini memiliki kecepatan hipersonik, dengan beberapa sumber menyebutkan hingga Mach 16, meskipun data ini belum dikonfirmasi secara independen.
Rudal Kheibar Shekan
Selain itu, rudal seperti Kheibar Shekan, yang digunakan dalam serangan April dan Oktober 2024, dilengkapi dengan sirip kontrol dan navigasi satelit, memungkinkan manuver di atmosfer dengan kecepatan diperkirakan mencapai Mach 6 hingga Mach 10 (sekitar 7.400-12.300 kilometer per jam) saat dampak.
Baca juga: Spesifikasi Rudal Sejjil dan Khorramshahr Milik Iran, Israel Ubah Rumah Palestina Jadi Barak Militer
Rudal Emad dan Ghadr-1
Rudal Emad dan Ghadr-1, yang lebih tua, diketahui mencapai kecepatan Mach 6 pada dampak, dengan waktu tempuh sekitar 12 menit dari Iran ke Israel yang berjarak 1.300-1.500 kilometer.
Beberapa Rudal Iran di antaranya bahkan diklaim memiliki kemampuan hipersonik dan sulit dicegat oleh sistem pertahanan udara modern.
Rudal Sejil
Kecepatan: Lebih dari 17.000 km/jam (setara Mach 14–15)
Jangkauan: Sekitar 2.500 km
Rudal balistik ini menggunakan bahan bakar padat dua tahap, yang memungkinkan peluncuran lebih cepat dan mobilitas lebih tinggi.
Kecepatannya memungkinkan rudal ini mencapai sasaran di Israel dalam waktu kurang dari 10 menit dari wilayah Iran.
Rudal Haj Qasem
Jangkauan: Sekitar 1.400 km
Dinamai berdasarkan nama komandan Pasukan Quds, Qasem Soleimani, rudal ini memiliki jangkauan cukup untuk menyerang sasaran di Israel bagian utara hingga tengah dari Iran.
Kontroversi dan Analisis Independen
Meskipun Iran dengan bangga mengumumkan kemampuan hipersonik rudal mereka, skeptisisme muncul dari para ahli militer Barat.
Fabian Hinz dari International Institute for Strategic Studies menyatakan bahwa Fattah-1 lebih tepat diklasifikasikan sebagai rudal balistik jarak menengah dengan kendaraan re-entry yang dapat bermanuver (MaRV), bukan rudal hipersonik murni, karena manuvernya terbatas pada fase akhir penerbangan.
Analis lain, seperti Jack Watling dari Royal United Services Institute, meragukan kemampuan Iran untuk memproduksi rudal hipersonik secara massal karena kompleksitas teknologi dan keterbatasan industri mereka.
Data dari The New York Times menyebutkan adanya serpihan Fattah-1 dari serangan Oktober 2024, tetapi kecepatan pastinya masih menjadi spekulasi tanpa pengujian independen.
Sementara itu, postingan di media sosial seperti X mencerminkan sentimen publik yang bervariasi, dengan beberapa pengguna menyebut kecepatan rudal Iran seperti Fattah mencapai 16.000-18.000 kilometer per jam, sementara yang lain menyebutkan Shahab-3 dengan kecepatan supersonik Mach 5 (6.174 kilometer per jam).
Namun, informasi ini harus diperlakukan sebagai tidak konklusif karena berasal dari sumber yang belum diverifikasi secara resmi.
Baca juga: Setelah Yaman, Giliran Pakistan Bantu Iran Serang Israel, Ancam Jatuhkan Bom Nuklir ke Sekutu AS
Dampak Strategis dan Perbandingan
Kecepatan rudal Iran, terutama yang diklaim hipersonik, memberikan keunggulan strategis dengan waktu respons yang sangat singkat, mempersulit sistem pertahanan udara Israel seperti Iron Dome, David’s Sling, dan Arrow.
Laporan dari IDF menyatakan bahwa serangan terbaru pada Juni 2025 melibatkan lebih dari 370 rudal balistik, dengan tingkat keberhasilan intersepsi 80-90 persen, menunjukkan bahwa beberapa rudal berhasil menembus pertahanan.
Kecepatan tinggi ini, dikombinasikan dengan kemampuan manuver, memungkinkan rudal untuk menghindari radar dan intersep, terutama jika dilengkapi dengan teknologi penekan radar, seperti yang disarankan oleh analis Al Jazeera.
Dibandingkan dengan rudal hipersonik lain seperti yang dikembangkan oleh Rusia (Oreshnik) atau China, klaim Iran tentang Mach 15 masih dipertanyakan.
Rudal Rusia seperti Oreshnik dilaporkan mencapai 12.300 kilometer per jam, sedangkan China mengklaim kecepatan Mach 5-10 untuk senjata hipersoniknya.
Jika Iran benar-benar mencapai Mach 15, ini akan menempatkan mereka di garis depan teknologi rudal, tetapi skeptisisme tetap ada mengingat keterbatasan produksi dan pengujian yang terbatas.
***
(TribunTrends)