TRIBUNTRENDS.COM - Pilu Abah Uhen kakek tukang bakso di Subang, tertipu bantuan palsu Rp2 juta, namun dimintai uang Rp500 ribu. Malamnya didatangi Bupati Subang.
Di sudut jalanan Subang yang sepi, di tengah gemerlap lampu kota yang tak bersahabat bagi rakyat kecil, seorang lelaki tua masih setia mendorong gerobak baksonya.
Namanya Abah Uhen. Usianya sudah 70 tahun. Namun semangatnya tak pernah surut, sekalipun tubuhnya mulai renta dan jalannya tertatih.
Namun pada malam yang tak akan pernah ia lupakan, bukan rezeki yang menghampiri, melainkan luka.
Luka yang menampar harga diri dan menghabiskan keringat yang ia kumpulkan dari hari ke hari.
"Katanya dari Gubernur..."
Kisah tragis itu bermula saat Abah Uhen sedang berjualan seperti biasa.
Sebuah mobil sedan berhenti di depannya.
Dari dalam keluar seorang pria berambut keriting, mengenakan topi.
Ia mendekat dan berbicara penuh percaya diri.
"Aya nyalira ditopi rambutna galing, nyariosna mah Gubernur," ujar Abah Uhen dalam bahasa Sunda. ("Sendirian, pakai topi, rambutnya keriting. Katanya dari Gubernur")
Pria itu mengaku sebagai utusan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang membawa ‘bantuan usaha’ senilai Rp 2 juta.
Namun, ada syaratnya: uang itu harus ditebus terlebih dahulu sebesar Rp 500 ribu.
Dengan polos dan penuh harapan, Abah Uhen menyerahkan Rp 500 ribu dari hasil jerih payahnya.
Ia tak menyangka, uang pecahan Rp 50.000 yang diberikan kepadanya sebagai ‘bantuan’ ternyata palsu.
"Ngan duit Rp 500 teu dipasihkeun deui, nya masihkeun duit palsu maneh na teh Rp 2 juta," tuturnya lirih. (“Uang Rp 500 ribu tidak dikembalikan, pelaku malah memberikan uang palsu Rp 2 juta.”)
Uang itu sejatinya akan ia setorkan ke bank, untuk membayar cicilan modal usaha.
Tapi semua lenyap seketika—hilang ditelan tipu daya manusia tak berhati.
Baca juga: Tukang Bakso di Serang Ditipu Orang Ngaku Tim Dedi Mulyadi: Girang Dapat Rp2 Juta, Ternyata Palsu!
Jam 12 Malam, Seorang Bupati Mengetuk Pintu
Kisah ini kemudian viral di media sosial.
Rakyat pun marah, publik bersimpati.
Tak lama kemudian, datanglah sosok yang tak disangka: Reynaldy Putra Andita, Bupati Subang.
Malam itu, pukul 12, ia datang sendiri ke rumah sederhana Abah Uhen di Kelurahan Sukamelang, Kecamatan Subang.
“Setelah banyak yang mengirim pesan dan nge-tag saya di sosial media, saya mencari tahu tempat tinggal si Abah.
Malam-malam saya langsung mengunjungi tempat tinggal Abah Uhen. Kebetulan Abah belum tidur,” ujar Reynaldi.
Ia mendengarkan langsung kisah pilu itu dari mulut Abah Uhen. Dan hatinya teriris.
"Abah mengalami kerugian Rp 500 ribu, setelah menerima uang palsu senilai Rp 2 juta.
Sebuah perlakuan yang tidak manusiawi terhadap rakyat kecil yang sedang berjuang mencari nafkah," katanya geram.
Baca juga: Gerak-gerik Arumi Bachsin Kala Makan Bakso Pinggir Jalan Tapi Tak Ada Kursi, Banjir Pujian
"Semoga Kebaikan Pak Bupati Dibalas Allah"
Tak hanya datang dan bersimpati, sang bupati juga mengambil tindakan nyata.
Ia mengganti seluruh kerugian Abah Uhen dan menambah bantuan untuk melunasi cicilan bank yang semestinya dibayar hari itu.
Dengan mata berkaca-kaca, Abah Uhen hanya bisa berucap syukur.
“Uang itu tadinya mau saya setorkan ke bank karena saya banyak cicilan, tapi malah ketipu.
Setelah cerita ke Pak Bupati, cicilan saya malah dilunasi.
Saya sangat berterima kasih. Semoga kebaikan Pak Bupati dibalas oleh Allah,” ujar Abah Uhen, menahan haru.
Pesan Tegas untuk Penipu: "Hentikan!"
Di hadapan publik, Bupati Subang pun mengirim pesan tegas.
“Tidak mudah percaya kepada orang yang datang membawa janji.
Kepada para pelaku penipuan, hentikan perbuatan keji ini. Jangan cari keuntungan dari keringat rakyat kecil. Semoga segera bertaubat,” ujarnya lantang.
(TribunTrends.com/ TribunJakarta.com/ Disempurnakan dengan bantuan AI)