Berita Viral

Kisah Pria di China Berhenti Kuliah S2 Pilih Jualan di Pinggir Jalan, Sehari Bisa Raup Cuan Jutaan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KISAH VIRAL - Seorang pria lulusan universitas top di China berhenti kuliah S2 pilih jualan di pinggir jalan, sehari kantongi jutaan rupiah.

TRIBUNTRENDS.COM - Viral kisah seorang pemuda asal China yang rela meninggalkan studi magister di Universitas Fudan demi membuka warung makanan sederhana.

Padahal, universitas tempatnya menimba ilmu adalah salah satu kampus paling bergengsi di Shanghai, China.

Dilansir dari South China Morning Post, pria bernama Fei Yu (24) itu tengah menapaki jalur menuju status sebagai mahasiswa elite sebelum memutuskan membuka warung makan.

Fei berasal dari keluarga kurang mampu di provinsi Sichuan, wilayah barat daya China.

Ia tekun belajar hingga berhasil masuk Universitas Sichuan dan mengambil jurusan kesehatan masyarakat.

Baca juga: Model Cantik Gagal Jadi Artis Hollywood, Kini Banting Setir Jadi Petani, Bahagia Raup Cuan Banyak

KISAH VIRAL - Kisah pria lulusan universitas top di China pilih jualan di pinggir jalan, sehari kantongi jutaan rupiah. (scmp.com)

Setelah menyelesaikan studi sarjananya pada musim panas 2022, ia diterima di program pascasarjana Universitas Fudan tanpa perlu mengikuti tes masuk.

Hal itu lantaran prestasinya sebagai peringkat pertama di kelas selama lima tahun berturut-turut.

Namun, pada awal 2023, Fei memilih untuk keluar dari program magister tersebut setelah hanya menempuh satu semester perkuliahan.

Ia mengaku keputusannya itu dipicu oleh tekanan berat yang ia alami, termasuk depresi, gangguan tidur, dan masalah pencernaan akibat perlakuan buruk dari pembimbing akademiknya.

Fei enggan membeberkan detail lebih lanjut tentang pengalaman tersebut atau menyebutkan nama sang mentor.

Setelah menghabiskan satu tahun di rumah tanpa aktivitas berarti, Fei mencoba bangkit dengan mendaftar studi ke luar negeri.

Ia mengajukan aplikasi program PhD di bidang kedokteran pencegahan ke sejumlah universitas negeri di Amerika Serikat dan mendapatkan tawaran beasiswa dari salah satu institusi pada awal tahun ini.

Sayangnya, pemangkasan anggaran oleh pemerintah AS di era Presiden Donald Trump menyebabkan pencabutan bantuan keuangan tersebut, membuat Fei batal melanjutkan rencana studi karena kendala biaya.

Ayah Fei bekerja sebagai penambang batu bara di kota Leshan, Sichuan, sementara ibunya mengandalkan pekerjaan serabutan di sebuah supermarket.

Kini, Fei memutuskan untuk membuka warung kaki lima sebagai sumber penghasilan.

Pada 10 Maret, ia merintis usaha kentang tumbuk dengan membuka kios di dekat gerbang Universitas Sichuan, kampus tempat ia dulu menimba ilmu.

Fei mengatakan bahwa sejauh ini usahanya berjalan lancar. Pelanggan kerap mengantre untuk mencicipi dagangannya, dan ia bisa meraup penghasilan harian antara 700 hingga 1.000 yuan (Rp 1,5 juta hingga 2,2 juta).

Banyak pembeli mengetahui kisah hidup Fei lewat unggahan yang viral di media sosial.

"Saya tidak merasa malu sama sekali. Saya orang yang supel," katanya.

“Saya rasa bagus juga kalau banyak orang tahu identitas saya dan mereka penasaran dengan saya. Kalau mereka merasa rasa masakan saya enak, mereka pasti akan kembali lagi untuk membeli,” kata Fei.

Beberapa orang mengkritiknya karena menyia-nyiakan sumber daya pendidikan, tetapi Fei tidak setuju.

“Saya tidak merasa menyesal karena saya berhenti kuliah S2 dan tidak melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi. Menurut saya, hasil tidak terlalu penting, tetapi proses yang penting,” ungkapnya.

Fei mengatakan dia menghabiskan sekitar empat jam menyiapkan kentang tumbuk dan bahan makanan lainnya sebelum membuka kiosnya pada pukul 5 sore setiap hari.

Ia membuka warung selama dua hingga tiga jam setiap harinya sebelum akhirnya ludes terjual.

“Memang melelahkan. Namun, saya tidak merasakan tekanan psikologis dari studi akademis. Dengan melepaskan diri dari studi atau melakukan penelitian ilmiah, saya merasa telah memasuki dunia baru,” ujarnya.

(Tribuntrends/Tiara)

Tags: