TRIBUNTRENDS.COM - Inilah nasib TikToker Willie Salim setelah konten masak rendang 200 kg bersama warga Palembang, Sumatera Selatan viral hingga menuai polemik.

Imbas dari konten video tersebut, Willie Salim akhirnya dilaporkan ke Polda Sumatera Selatan lantaran dituding telah mencemarkan nama baik warga Palembang.

Menyoroti hal tersebut, aktor sekaligus politisi Helmy Yahya mendatangi Willie Salim dan memberikan sejumlah teguran imbas konten rendang 200kg.

TikToker Willie Salim akhirnya buka suara setelah kontennya yang memperlihatkan aksi memasak rendang 200 kg bersama warga Palembang, Sumatera Selatan, viral di media sosial.

Dalam unggahannya di Instagram, Willie menyampaikan permohonan maaf dan menegaskan bahwa kejadian yang menjadi sorotan publik tersebut bukanlah kesalahan warga Palembang, melainkan akibat kurangnya persiapan dari pihaknya sendiri.

"Mohon jangan salahkan warga Palembang. Jika aku masak lebih awal dan dengan persiapan lebih matang, lebih rapi, hal tersebut tidak akan terjadi. Saya mohon maaf sebesar-besarnya," ujar Willie dalam video klarifikasinya.

Kronologi Insiden Rendang 200 kg

Kejadian bermula saat Willie Salim memasak rendang dalam jumlah besar sebagai bagian dari aksi sosialnya.

Namun, dalam waktu singkat, rendang yang masih dalam proses memasak tiba-tiba hilang ketika Willie meninggalkan lokasi untuk pergi ke toilet.

Video insiden tersebut kemudian tersebar luas di media sosial dan menimbulkan berbagai spekulasi.

Sebagian warganet menuduh kejadian ini merupakan setting-an semata untuk menaikkan engagement kontennya.

Sementara itu, sebagian lain menyayangkan tindakan warga yang dengan cepat mengambil rendang meski belum matang.

Situasi ini semakin memanas setelah beberapa pihak melaporkan insiden tersebut ke ranah hukum karena merasa dirugikan.

Willie Salim Dilaporkan ke Polda Sumatera Selatan

Imbas dari viralnya video tersebut, Willie Salim akhirnya dilaporkan ke Polda Sumatera Selatan atas dugaan pencemaran nama baik warga Palembang.

Muhammad Gustryan, perwakilan dari Kantor Hukum Ryan Gumay Lawfirm, mendatangi Polda Sumsel pada Sabtu (22/3/2025) malam untuk membuat laporan.

"Benar tadi malam, kita mendatangi Polda Sumsel untuk melaporkan pengaduan masyarakat dan terkait peristiwa gaduh ini. Laporan kita sudah diterima dengan NO LP LAP-20250322-3F227," ujar Gustryan.

Menurutnya, konten yang dibuat Willie Salim merusak citra kota Palembang, sehingga pihaknya merasa perlu mengambil langkah hukum.

"Kami melengkapi pengaduan dengan beberapa alat bukti yang sudah kami serahkan ke Subdit Cyber Crime Polda Sumsel yang juga telah direspon melalui akun Banpol Sumsel," imbuhnya.

Selain itu, seorang warga Palembang, Agung Wijaya (32), juga berencana melaporkan Willie karena wajahnya dijadikan cover dalam video masak rendang tersebut tanpa izin.

"Saya merasa dirugikan, yang mana dalam konten tersebut ada opini Willie Salim berkata tiba-tiba hilang daging rendang," ungkapnya.

Agung mengaku malu karena wajahnya terpampang jelas dalam video viral tersebut.

"Saya yang menjadi korban langsung. Jadi banyak yang nelpon dan chat, padahal saya tidak sampai malam berada di acara itu. Saya malu dijadikan cover berita rendang hilang," lanjutnya.

Teguran dari Helmy Yahya

Menyoroti polemik ini, aktor sekaligus politisi Helmy Yahya turut turun tangan dan menemui Willie Salim pada Minggu (23/3/2025) pagi.

Dalam pertemuan tersebut, yang diungkap Helmy melalui Instagram pribadinya, ia menegur Willie terkait kurangnya persiapan dalam konten rendang 200 kg tersebut.

"Pagi tadi Willie Salim sudah menemui saya. Dia sudah minta maaf, tapi saya betul-betul menekankan bahwa pantas kami tersinggung." ucap Helmy Yahya.

"Banyak sekali orang-orang Palembang, baik di sana maupun di rantau, yang merasa tersakiti akibat video konten yang dibuat demikian tidak bertanggung jawab," kata Helmy.

Menurut Helmy, persiapan yang tidak matang mencerminkan perencanaan yang gagal.

"Saya katakan, boleh saja kamu mengatakan bahwa persiapan tidak matang." jelasnya.

"Nah, persiapan tidak matang itu menunjukkan gagal membuat perencanaan. Gagal membuat perencanaan sama saja dengan merencanakan kegagalan," tegasnya.

Lebih lanjut, Helmy menilai bahwa konten Willie Salim mengarah pada setting-an.

"Salah kalau ada barang ditinggal di tengah kerumunan, lalu ada yang mengambil. Yang salah adalah orang yang melakukan pembiaran." ucapnya.

"Jadi kamu andil. Kamu boleh mengaku ada setting-an atau tidak, tapi menurut saya ini setting-an," ujarnya.

Ia pun menyarankan agar Willie meminta maaf secara tulus kepada masyarakat Palembang.

"Saya mengajak konten kreator untuk mempertimbangkan konten yang bisa merugikan banyak orang." bebernya.

"Tolong lebih berhati-hati. Semoga kita semua mengambil hikmah dan kasus seperti ini tidak terulang," tandasnya.

Terlepas dari kontroversi yang muncul, Willie menyatakan bahwa ia tidak kecewa atas kejadian ini.

Sebaliknya, ia justru merasa senang melihat antusiasme warga yang tinggi terhadap aksi sosialnya. 

Menurutnya, peristiwa ini menjadi pengalaman berharga agar ia bisa lebih baik dalam mempersiapkan kegiatan serupa di masa mendatang.

"Pada akhirnya, rendang itu dimasak memang untuk dibagikan ke warga. Aku hanya kaget melihat antusias warga yang luar biasa." jelasnya.

"Ini pelajaran berharga buat aku. Aku tidak merekayasa hal itu, aku hanya tidak memperhitungkan hal tersebut bisa terjadi," ucapnya.

Willie juga menegaskan bahwa kejadian tersebut adalah murni akibat kurangnya perhitungan dari pihaknya dan bukan disengaja untuk menciptakan sensasi.

"Aku hanya kaget melihat antusias warga yang luar biasa. Ini adalah kebodohanku sendiri karena tidak memperhitungkan hal tersebut bisa terjadi," pungkasnya.

Meski sudah memberikan klarifikasi, kontroversi terkait insiden rendang 200 kg ini masih terus menuai berbagai tanggapan dari netizen.

Ada yang membela Willie dengan mengatakan bahwa niat awalnya adalah aksi sosial, sementara ada juga yang tetap mempertanyakan keaslian kejadian tersebut.

Willie pun berjanji untuk lebih berhati-hati dalam membuat konten di masa depan agar tidak terjadi kesalahpahaman serupa.

(TribunTrends.com/TribunMedan/Septrina/TribunNews.com/Faisal Mohay)