TRIBUNTRENDS.COM - Inilah profil dan rekam jejak Christian Widodo, Wali Kota Terpilih Kupang, Nusa Tenggara Timur 2024.
Ia bersama pasangannya, Serena Cogrova Franscies berhasil meraih suara lebih tinggi dibanding 4 pasangan calon (paslon) lainnya.
Christian Widodo sempat menyumbangkan satu bulan gaji dan tunjangannya saat menjadi anggota DPRD NTT untuk penanganan Covid-19.
Ya, Christian Widodo - Serena Cogrova Franscies meraup suara terbanyak pada Pilwakot Kupang 2024.
Paslon nomor urut 5 tersebut mengantongi sebanyak 68.830 suara.
Disusul paslon nomor urut 4, Jefri Riwu Kore -Lusia Adinda Lebi Raya dengan memperoleh 50.093 suara.
Selisih suara Christian Widodo - Serena Francis dengan Jefri - Adinda sebanyak 18.737 suara.
Sementara itu paslon nomor urut 2, Jonas Salean - Aloysius Sukardan menerima 41.300 suara.
Paslon nomor urut 3, George Hadjoh - Ewalde Taek mengantongi 15.084 suara.
Terakhir, paslon nomor urut 1, Alex Funay - Isyak Nuka meraup 13.863 suara.
Profil
Christian Widodo lahir di Surabaya, 16 November 1986.
Ia menempuh pendidikan dasar di SDK Don Bosco III Kupang pada periode 1992-1998.
Christian kemudian melanjutkan pendidikannya ke SLTP Sta. Theresia Kupang dan SMAK Kolese Santo Yusup Malang.
Setelah lulus sekolah, ia memilih jurusan kedokteran di Universitas Tarumanagara Jakarta.
Sosok dr. Christian Widodo merupakan politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Dalam kesehariannya, dr Christian merupakan salah satu pengusaha di Kota Kupang dan memiliki spesialisasi keilmuan mengurus orang sakit.
Di tengah kesibukannya mengelola apotik, dr Christian mencoba mengadu nasib menjadi seorang legislator.
Alhasil, dia meraih suara terbanyak kedua dari Dapil Kota Kupang untuk duduk di kursi DPRD NTT Tahun 2019.
Dia pun melangkah manis dan berhak dilantik untuk duduk di kursi DPRD NTT dari PSI yang merupakan partai yang tengah naik daun.
Hal yang mencengangkan dan termasuk langka ketika seluruh anggota Dewan wajib mengenakan pin emas tetapi tidak bagi dr Christian.
Dia malah menolak mengenakan karena terlalu mahal ketika keadaan ekonomi masyarakat sangat memrihatinkan.
Apalagi pada tahun 2019 dunia dilanda Covid 19 termasuk di Kota Kupang. Ia menilai pembuatan PIN Emas DPRD tersebut termasuk pemborosan anggaran.
Bahkan saking cintanya pada warga, dr Christian menyumbangkan satu bulan gaji dan tunjangannya penuh untuk menyelamatkan nyawa dari serangan Covid 19.
Baca juga: Profil Juventus Prima Yoris Kago, Bupati Terpilih Sikka 2024, Usia 33 Tahun, Hartanya Rp1,1 Miliar
Christian Widodo merupakan anak nomor 2 dari Theodorus Widodo (kelahiran Kefa dan Ende) dan Theressia Avila asal Maumere.
Suami dari dr.Widya Cahaya dan ayah dari tiga orang anak, Dwayne Rafael Widodo, Denzel Mikhael Widodo dan Chiara Abigail Widodo itu ternyata juga memiliki hobi di dunia tinju.
Saking hobinya, ia terpilih menjadi salah satu dari 2 dokter yang dipercayakan sebagai dokter Asian Games 2018 pada cabang olahraga tinju yang dikuti 45 Negara.
Selain itu, dia menjadi dokter ring di Piala Presiden yang diikuti 28 Negara.
"Kalau lihat saya latihan tinju, orang tua saya bilang, saya ini salah masuk jurusan harusnya jadi petinju. Memang kalau saya tidak jadi dokter, pasti jadi petinju," kata lulusan SDK Donbosko III Kupang ini.
Christian menuturkan bahwa mengurus olahraga itu lebih banyak mengeluarkan dana dari pada mendapatkan uang.
Contohnya jika dia harus meninggalkan tugas sebagai dokter praktek untuk mengawasi saat pertandingan tinju.
"Saya ada klinik sehingga harus ada dokter pengganti. Kalau saya bertugas selama satu minggu maka dokter pengganti juga harus dua orang, pagi dan sore. Belum lagi biaya selama berada di luar," ujar pemilik klinik 24 jam Kupang Graha Medika.
Meski yang diperoleh lebih sedikit dari pada uang yang harus dikeluarkan, namun bagi Christian hal ini membuatnya happy karena baginya hal itu adalah refreshing dari tugasnya.
Baca juga: Profil Raymundus Bena, Bupati Terpilih Kabupaten Ngada 2024, Lulusan Universitas Jember dan UGM
Salah satu prestasi tertinggi yang pernah diraih alumni Universitas Tarumanagara Fakultas Kedokteran itu adalah saat pelaksaaan Asian Games di Indonesia.
"Ini adalah prestasi tertinggi yang pernah saya raih. Tidak bisa diulang lagi. Asian Games itu terbesar kedua setelah olimpiade. Dari Indonesia, khusus untuk cabang tinju, saya bersama dokter dari Jakarta yang usianya 70 tahun. Bahkan waktu itu saya menjadi dokter olahraga termuda untuk semua cabang olahraga saat pelaksanaan Asian Games," kata dr Christian yang juga Ketua SPI Provinsi NTT ini.
Riwayat Organisasi
- Ketua OSIS SLTP St Theresia (1999-2000)
- HIPMI Kota Kupang (2016-2019)
- Wakil Ketua KADIN NTT (2023-2028)
- Ketua KODRAT NTT (2020-2025)
- Ketua Harian PPKORI NTT (2018-2024)
(TribunTrends.com/TribunSumsel.com)