Pilkada 2024

Data Masuk 100 Persen, Hasil Quick Count Pilkada Sumbar 2024, Mahyeldi-Vasco Jaya, Epyardi Merana

Editor: jonisetiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahyeldi-Vasco Ruseimy, berhasil meraih suara yang sangat dominan, yaitu 77,99% di Pilkada Sumbar 2024.

TRIBUNTRENDS.COM - Hitungan cepat atau quick count yang dilakukan oleh lembaga survei Voxpol Center pada telah berhasil mencatatkan 100 persen suara masuk untuk Pilkada Serentak 2024 di Provinsi Sumatra Barat.

Berdasarkan hasil tersebut, pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatra Barat nomor urut 1, Mahyeldi-Vasco Ruseimy, berhasil meraih suara yang sangat dominan, yaitu 77,99%. 

Perolehan suara ini menunjukkan keunggulan signifikan, jauh meninggalkan pasangan calon lain, Epyardi Asda dan Ekos Albar, yang hanya memperoleh 22,01% suara. 

Baca juga: Hengky-Ade vs Jeje-Asep, Siapa Unggul di Real Count Pilkada Bandung Barat 2024?Ipar Raffi Ahmad Haru

Keberhasilan pasangan Mahyeldi-Vasco ini mencerminkan tingkat dukungan yang sangat tinggi dari masyarakat Sumatra Barat, yang tercermin dalam data yang diambil dari sampel yang mencakup 19 wilayah di provinsi tersebut.

Hasil ini semakin mempertegas popularitas dan penerimaan luas terhadap pasangan Mahyeldi-Vasco di kalangan pemilih, sekaligus menunjukkan bahwa upaya dan program yang mereka tawarkan selama kampanye berhasil meraih simpati mayoritas pemilih di Sumatra Barat. 

Namun, meskipun hasil quick count ini mencerminkan tren yang jelas, masih ada kemungkinan perubahan lebih lanjut setelah hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) diumumkan.

Seiring dengan perkembangan hasil akhir, masyarakat tetap berharap bahwa proses demokrasi ini berjalan dengan lancar dan transparan, menciptakan pemimpin yang dapat memajukan daerah ini ke depan.

Berikut hasil quick count Pilkada Sumatra Barat 2024, Mahyeldi-Vasco Ruseimy sementara unggul telak atas Epyardi Asda-Ekos Albar. (Mahyeldi Vasko)

Diketahui, pasangan Mahyeldi-Vasco mendapat dukungan dari lima partai politik besar, yaitu Partai Gerindra, PKS, Partai Demokrat, Perindo, dan PBB. 

Dukungan ini mencerminkan kombinasi kekuatan politik yang solid, baik dari partai berbasis Islam maupun nasionalis, yang berkontribusi pada perolehan suara mereka yang signifikan di berbagai daerah di Sumatera Barat.

Mahyeldi, yang dikenal sebagai tokoh populer di Sumbar, tampaknya mampu mempertahankan dukungan kuat dari pemilih, sementara Vasco Ruseimy, sebagai pasangan muda, menambah daya tarik bagi generasi milenial dan pemilih pemula.

Sebaliknya, pasangan Epyardi Asda-Ekos Albar yang belum mampu mengejar selisih suara didukung oleh koalisi yang lebih kecil.

Epyardi Asda adalah politikus PAN yang menjabat sebagai Bupati Solok periode 2021–2024.

Ekos Albar merupakan Wakil Wali Kota Padang sejak 9 Mei 2023 hingga 13 Mei 2024.

Mereka didukung 7 parpol yaitu Golkar, PAN, Nasdem, PDI Perjuangan, Gelora, Buruh, dan Prima.

Hasil ini menunjukkan tantangan yang dihadapi mereka dalam menggalang suara di provinsi yang memiliki basis politik yang cukup loyal kepada petahana.

Calon Gubernur Sumatera Barat nomor urut 1, Mahyeldi saat ditemui di salah satu Kota Padang, Rabu (27/11/2024) sore. (TribunPadang)

Seperti halnya Pilkada lainnya, hasil quick count ini bukan hasil resmi. Hasil final tetap harus menunggu penghitungan manual oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menetapkan pemenang secara sah.

Meski demikian, quick count memberikan gambaran awal yang cukup kuat tentang preferensi pemilih dalam Pilkada Sumatera Barat tahun ini.

Mahyeldi Ucap Terima kasih

Mahyeldi menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak dan masyarakat yang telah menyalurkan hak suaranya dalam pemilihan kepala daerah.

"Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dari masyarakat kepada kami, Mahyeldi-Vasko di Pilgub Sumbar 2024 ini, termasuk rekan media dan kepolisian yang membuat Pilkada ini berjalan lancar," katanya, dikutip dari Antara, Kamis (28/11/2024)

Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh simpul relawan, unsur tim pemenangan serta partai politik (parpol) koalisi pendukung Mahyeldi-Vasko.

Mahyeldi Mencoblos di TPS 5 Jati Baru Padang

Diberitakan Tribun Padang, Mahyeldi menyalurkan hak pilihnya di TPS 5 Kelurahan Jati Baru Kota Padang.

Mahyeldi tiba di TPS 5 sekitar pukul 08.30 WIB bersama rombongan, termasuk istrinya Harneli Bahar dan anaknya.

Mahyeldi ke TPS mengenakan kemeja dan peci hitam.

Mahyeldi dan rombongan berjalan kaki menuju TPS bertolak dari Istana Gubernur Sumbar.

Jarak Istana Gubernur Sumbar dengan TPS sekitar 50 meter. 

Adapun lokasi TPS berada di halaman kampus STISIP Imam Bonjol Padang.

Selain didampingi istri dan anaknya, Mahyeldi turut didampingi Calon Wali Kota Padang nomor urut 2 Muhammad Iqbal.

Sementara, Cawako Padang Iqbal berkemeja putih dan juga memakai peci.

Mahyeldi optimis bisa memenangkan Pemilihan Gubernur Sumbar 2024 ini berkaca dari hasil survei beberapa lembaga.

Ia menyebut elektabilitasnya bersama Vasco Ruseimy unggul dari calon lain yakni Epyardi Asda dan Ekos Albar.

"Nanti kita lihat hasilnya, masih berproses," kata Mahyeldi usai nyoblos.

Mahyeldi bilang, untuk menjaga suara pihaknya juga menghadirkan saksi di tiap-tiap TPS.

Calon petahana ini membeberkan, internal PKS juga akan melakukan hitung cepat nantinya,

Ilustrasi perhitungan suara. (Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda Prasetia)

Perbedaan quick countreal count, dan exit poll 

Dikutip dari Kompas.com, berikut ini penjelasan quick countreal count, dan exit poll selengkapnya.

1. Quick Count

Quick count adalah metode penghitungan cepat suara yang dilakukan oleh lembaga survei independen di luar Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Hasil quick count bersifat prediksi karena hanya menggunakan sampel suara dari beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Pengambilan sampel ini dilakukan dengan cara mendata formulir C1 di TPS yang telah dipilih.

Meski hanya memprediksi, survei ini cukup akurat karena mempertimbangkan margin of error yang biasanya di bawah 1 persen.

Ketika lebih dari 70 persen data suara sudah masuk, lembaga survei sering kali sudah dapat memproyeksikan kandidat yang unggul.

Namun, hasil quick count tidak dapat dijadikan dasar untuk menentukan pemenang pemilu.

Baca juga: 16 Artis Bertarung di Pilkada Serentak 2024, Ada Rano Karno, Vicky Prasetyo hingga Alam Mbah Dukun

Ilustrasi pemilu (Kompas)

 

2. Real Count

Berbeda dengan quick countreal count dilakukan oleh KPU dengan menghitung seluruh suara dari semua TPS secara berjenjang.

Proses ini membutuhkan waktu lebih lama karena hasil pemungutan suara dihitung secara resmi di rapat pleno terbuka di setiap tingkatan, mulai dari tingkat TPS hingga nasional.

Hasil real count merupakan penghitungan suara yang riil dan menjadi dasar penetapan pemenang pemilu atau pilpres.

Dengan demikian, real count adalah satu-satunya metode resmi yang diakui untuk menentukan hasil akhir pemilu.

Perbedaan Quick Count dan Real Count

  • Quick count dilakukan oleh lembaga survei, sementara real count dilakukan oleh KPU.
  • Quick count bersifat prediksi, sedangkan real count menyajikan hasil suara yang riil.
  • Quick count menggunakan jumlah suara dari sampel TPS, sementara real count menghitung semua suara di seluruh TPS secara berjenjang.
  • Quick count dapat menyajikan hasil dengan lebih cepat, sedangkan real count membutuhkan waktu lebih lama.
  • Hasil quick count tidak dapat digunakan sebagai dasar putusan pemenang pemilu, sementara hasil real count akan digunakan untuk menentukan pemenang pemilu.

3. Exit Poll

Exit poll adalah survei yang dilakukan terhadap pemilih yang baru saja selesai mencoblos di TPS.

Tidak seperti quick count yang mengumpulkan data suara dari TPS, exit poll menanyakan langsung kepada pemilih yang dipilih secara acak, satu laki-laki dan satu perempuan, tentang siapa yang mereka pilih atau pendapat mereka tentang pemilu.

Exit poll biasanya dilakukan saat proses pemungutan suara masih berlangsung, sehingga hasilnya bisa segera dipublikasikan bahkan sebelum TPS selesai menghitung suara.

Sama seperti quick count, exit poll menggunakan metode statistika dalam pengambilan sampelnya, tetapi berfokus pada opini pemilih, bukan hasil suara.

Cara kerja exit poll

Adapun urutan prosesnya, yakni diawali dengan sampling, kemudian mengumpulkan data berdasarkan basis responden sesuai metode survei yang digunakan.

Selanjutnya, akan muncul sejumlah perbedaan antara survei quick count dengan exit poll dalam praktik di lapangan.

Quick count mendata angka yang diperoleh dari formulir C1 atau hasil penghitungan di TPS sampel.

Sementara exit poll mendata pendapat dari satu responden laki-laki dan satu responden perempuan dari TPS sampel.

Dikutip dari laman KPU, exit poll dalam pemilu dilakukan pada saat proses pencoblosan di TPS masih berlangsung.

Dengan demikian, saat penghitungan suara di TPS baru akan digelar, exit poll telah rampung dan hasilnya siap dipublikasikan.

Kini, dengan memahami perbedaan quick count, real count, dan exit poll, masyarakat diharapkan dapat lebih bijak dalam menyikapi hasil pemilu.

Quick count dan exit poll memberikan gambaran awal, tetapi real count tetap menjadi acuan resmi dalam menentukan pemenang pemilu.

***

(TribunTrends/TribunPadang)