TRIBUNTRENDS.COM - Viral di media sosial, guru ngaji di Malaysia kecelakaan usai pulang mengajar, kakak mendiang ungkap jenazah adiknya ditemukan bersih tanpa darah.
Kakak dari almarhum Muaz Abdullah, yang meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan saat pulang mengajar Al-Qur'an, mengungkapkan sebuah fakta yang membuat banyak orang terharu.
Melalui sebuah unggahan di halaman Facebooknya, Hajar Abdullah menceritakan dengan penuh emosi bahwa jenazah adiknya ditemukan dalam keadaan yang sangat tidak biasa, bersih tanpa darah.
Kejadian ini terjadi pada malam 19 November 2024, sekitar pukul 9.30 malam, saat Muaz yang berusia 25 tahun menghembuskan nafas terakhirnya setelah pulang dari mengajar di masjid.
Baca juga: Kisah Haru Sekelompok Mahasiswa Asal Malaysia Gelar Upacara Pra Wisuda di RS Gegara Teman Kecelakaan
Jenazah Bersih Tanpa Darah
Dalam cerita yang dibagikan Hajar, ia mengungkapkan bahwa saksi di tempat kejadian menginformasikan bahwa meskipun kecelakaan yang menimpa Muaz cukup keras, hanya bagian dagunya yang terluka, dan itu pun terbilang ringan.
Hal yang membuat Hajar terkejut dan merasa sangat terharu adalah kondisi jenazah adiknya yang ditemukan dalam keadaan bersih tanpa darah, meskipun dampak kecelakaan terdengar sangat kuat.
"Saya baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-25 dua hari yang lalu, dan malam itu, sekitar pukul 9.30 malam, adik bungsu saya sudah tiada," tulis Hajar dalam postingannya dikutip TribunTrends, Jumat, (22/11/2024).
Hajar juga menceritakan percakapan dengan seorang saksi yang mengangkat tubuh Muaz ke hadapan ayahnya.
Saksi itu menyebutkan dengan penuh keheranan, "Bersihkan jenazahnya, Bang. Tidak ada darah, hanya sedikit di dagu. Itu pun terlihat seperti sedikit cedera saja." Pernyataan ini menambah kekaguman Hajar, karena jenazah adiknya benar-benar tidak menunjukkan tanda-tanda darah yang biasanya ditemukan pada kecelakaan.
Kejadian ini menjadi sangat mengharukan, mengingat Muaz baru saja selesai merayakan ulang tahunnya dan baru saja kembali dari mengajar Al-Qur'an.
Meninggal dengan Cara yang Damai
Hajar juga mengungkapkan bahwa meskipun kejadian itu sangat mengejutkan, ia merasa ada ketenangan yang luar biasa dalam cara Muaz meninggal.
"Orang-orang yang melihatnya mengatakan bahwa kematiannya terasa seperti dia sedang tidur. Mereka berkata, kematian adikku sangat mudah, begitu cepat, dan terasa damai," tulis Hajar.
Bahkan, mereka merasa aneh karena meskipun kecelakaan itu sangat keras, Muaz meninggal dalam keadaan yang sangat tenang.
Baca juga: Sosok Hokky Krisdianto, Pembalap Nasional Tewas Kecelakaan, Kemarin Baru Rayakan Ultah, Anak Pilu
Kehidupan Muaz yang penuh dengan aktivitas mengajar Al-Qur'an juga menjadi sorotan.
Hajar bercerita bahwa Muaz, yang dikenal sebagai pengajar tahfiz, baru saja menghabiskan sepanjang hari untuk mengajarkan para siswa membaca Al-Qur'an.
"Dia baru saja mengajarkan syahadat kepada murid-murid tahfiznya sebelum kecelakaan itu terjadi. Hari-harinya selalu penuh dengan kegiatan mengajar dan mendidik orang lain," kenang Hajar dengan penuh haru.
Hal ini membuat kehilangan tersebut semakin terasa mendalam, karena Muaz telah memberikan hidupnya untuk kebaikan orang lain hingga detik-detik terakhirnya.
Hajar mengungkapkan bahwa ia mengetahui tentang kejadian tersebut melalui media sosial, di mana kabar tentang kecelakaan Muaz tersebar sangat cepat, khususnya melalui grup Facebook komunitas Batu Pahat.
"Berita itu menyebar sangat cepat. Bahkan saudara saya yang kedua mengatakan bahwa adik saya baru saja selesai mengajarkan syahadat untuk para siswa tahfiz," tambah Hajar.
Kabar mengenai kecelakaan ini kemudian menjadi viral di media sosial.
Pemakaman Penuh Ketentraman dan Doa
Setelah kejadian tersebut, Muaz dimakamkan di pemakaman Islam. Hajar menyatakan bahwa meskipun kehilangan itu sangat berat, ia berharap agar roh adiknya ditempatkan di kalangan orang-orang yang beriman.
"Saya bisa melihat wajahnya di Departemen Forensik Rumah Sakit Batu Pahat, dan seperti yang dikatakan oleh si pengangkat jenazah, 'Bersih,'" tulis Hajar.
Baca juga: Jaga Anak Majikan Pesan Anak 13 Tahun Korban Tewas Kecelakaan Cipularang, Firasat Kakak Terbukti
Ia mengungkapkan bahwa meskipun ada kesedihan mendalam, ia merasa yakin bahwa akhir hidup Muaz adalah akhir yang baik.
"Di dalam pikiran saya, saya berdoa agar surga menjadi tempat terakhirnya.
Semoga ketenangan selalu menyertainya. Insya Allah, kita akan bertemu lagi. Saya di sini, bahkan saya tidak tahu bagaimana akhir hidup saya nanti," tutup Hajar.
Kisah Muaz Abdullah meninggalkan kesan yang mendalam bagi banyak orang. Kehidupannya yang penuh dengan kebaikan dan dedikasi kepada ilmu, serta cara kematiannya yang damai, membuatnya dikenang sebagai sosok yang meninggalkan warisan kebaikan.
***
(TribunTrends/Jonisetiawan)