TRIBUNTRENDS.COM - Anggota keluarga Keraton Jogja satu ini memiliki penampilan yang tak biasa.
Dia adalah Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Notonegoro suami dari Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu yang punya rambut gondrong.
Lantas siapa sebenarnya sosok KPH Notonegoro ini?
KPH Notonegoro memiliki nama kecil Angger Pribadi Wibowo.
Dia lahir di Jakarta, pada 27 Desember 1973.
KPH Notonegoro merupakan putra dari Kolonel Kavaleri (Purn) Sigim Mahmud dan Raden Ayu Nusye Retnowati.
Dia menghabiskan masa kecilnya di berbagai kota, mulai dari Jakarta, Bandung, Tangerang, Cimahi, Ambarawa, Salatiga, sampai Yogyakarta.
KPH Notonegoro bersekolah di SMA Negeri 3 Yogyakarta Padmanaba.
Dia kemudian berkuliah di jurusan Hubungan Internasional di Universitas Gadjah Mada saat beranjak kuliah pada tahun 1992.
Pada tahun 2002, Sultan Hamengkubuwono X itu melanjutkan studinya di School of Economic Sciences, Washington State University, Jurusan International Development.
KPH Notonegoro menikah dengan GKR Hayu pada 2013.
Pernikahan mereka merupakan pernikahan terakhir putri Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengkubuwono X.
Karena itu, pernikahan ini digelar lebih megah, dengan jumlah tamu lebih banyak serta perayaan yang lebih meriah.
Dalam rangkaian pernikahan ini, KPH Notonegoro dan Ratu Hayu dikirab dari keraton menuju kepatihan melalui jalan Malioboro.
Ratusan ribu masyarakat turut menyaksikan acara kirab tersebut.
KPH Notonegoro dan GKR Hayu telah dikaruniai satu anak.
Putra semata wayang mereka adalah Raden Mas Manteyyo Kuncoro Suryonegoro.
KPH Notonegoro pernah berkarier di UNDP (United Nations Development Programme), jaringan pembangunan dunia di bawah PBB yang mempromosikan perubahan dan menyediakan akses ke pengetahun, keahlian dan sumber daya yang diperlukan oleh masyarakat untuk memajukan kehidupannya.
Baca juga: Sosok Drasthya Wironegoro Cucu Sultan Hamengkubuwono X, Anak GKR Mangkubumi Ternyata Kuliah di UGM
Bekerja di UNDP Indonesia pada tahun 2006, dia langsung ditugaskan untuk menangani pemulihan pascabencana di Aceh yang baru saja dilanda tsunami, disusul penugasan ke Klaten dan Yogyakarta pascagempa besar yang sempat melumpuhkan daerah itu
KPH Notonegoro menjabat sebagai Assistant Country Director yang mengepalai unit Perencanaan, Pengawasan dan Evaluasi di UNDP Jakarta sejak 2010, sebelum akhirnya dipindahtugaskan ke Amerika Serikat pada tahun 2012.
KPH Notonegoro kini mengemban tanggung jawab di Keraton Jogja.
Dia menjabat sebagai Penghageng KHP Kridhomardowo.
Departemen di Keraton ini bertugas melestarikan dan mengembangkan kesenian termasuk diantaranya karawitan, tari, ukir, batik dan lain lain.
Pekerjaan KPH Notonegoro itu tampaknya cocok dengan penampilannya yang nyeni banget dengan rambut gondrong.
Memimpin Kridhomardowo sejak Juni 2018, Pangeran Haryo Notonegoro langsung melesatkan tari klasik, gendhing, hingga wayang wong keraton ke atas panggung kepopuleran.
Seni adiluhung yang sebelumnya tak begitu dilirik, kini dibanjiri penonton dalam setiap pementasan offline maupun online.
Di bawah manajemennya, departemen ini telah banyak mengukir prestasi.
Pentas di dalam dan di luar negeri pun kerap dijalani.
(Tribun Trends/ Amr)