TRIBUNTRENDS.COM - Ini dia sosok Gempar Soekarno atau Gempar Soekarnoputra.
Salah satu putra Soekarno yang sempat viral beberapa tahun lalu, sosoknya begitu mirip dengan sang Proklamator.
Setelah viral, sosok Gempar Soekarnoputra kini jarang tersorot media.
Gempar Soekarno sempat viral karena diminta untuk tes DNA membuktikan bahwa dirinya benar keturunan dari Soekarno.
Untuk diketahui, Presiden Pertama Indonesia Soekarno telah menikah 9 kali dan mempunyai 11 anak.
Baca juga: 5 Cucu & Cicit Soekarno yang Terjun ke Dunia Politik, Ada Mantan Donna Harun & Suami Cita Citata
Di sisi lain, ternyata ada satu lagi sosok yang hilang dan mengaku sebagai putra Soekarno.
Yap, sosok tersebut adalah Gempar Soekarnoputra.
Gempar mengaku dirinya adalah salah satu anak kandung dari Soekarno dari seorang wanita bernama Jetje Langelo.
Dilansir dari berbagai sumber, wanita tersebut Jetje Langelo yang tinggal di Manado.
Wanita itu disebut dinikahi Soekarno pada tahun 1957 lalu tanpa sepengetahuan keluarga Soekarno yang lain.
Kisah Gempar Soekarno sendiri termasuk unik, karena ia baru tahu bahwa dirinya putra dari Soekarno setelah 40 tahun berlalu.
Ibu Gempar Soekarno sendiri merahasiakan jika dia adalah anak sang proklamator karena amanat Bung Karno,
Benar, Gempar Soekarno disebut diminta langsung oleh Soekarno untuk dirahasiakan.
Kisah Gempar Soekarno
Sebelum mengetahui bahwa dirinya adalah putra Soekarno, Gempar memiliki nama asli Charles Christofel yang diberikan oleh ibunya.
Gempar Soekarnoputra merupakan anak seorang wanita bernama Jetje Langelo, yang ketika itu merupakan putri kecantikan sekaligus sosok yang cerdas di Manado.
Sosok Gempar Soekarnoputra sendiri sengaja dirahasiakan lebih dari 40 tahun karena amanat Soekarno sendiri yang menginginkan anaknya diamankan, jika sewaktu-waktu kekuasaanya jatuh.
Saat itu Mei 1998, ketika iklim politik Indonesia memanas dan pemerintahan Soeharto mulai kandas.
Jetje Langelo melihat sesosok Gempar di antara para demonstran yang menduduki Gedung DPR/MPR.
Charles Christofel, terlihat mejeng di antara lautan massa mahasiswa berjaket kuning yang tengah meminta Soeharto turun takhta.
Ketika itu Charles adalah mahasiswa Fakultas Hukum Program Ekstensi Universitas Indonesia.
Gempar diminta pulang oleh sang ibu, lalu Charles baru kembali pada Desember 1999, sekalian merayakan Natal.
Charles tidak pernah menyangka, apa yang kemudian terjadi di rumah ternyata mengubah jalan hidupnya.
Di dinding rumah Jetje telah terpasang foto-foto ibunya semasa muda yang tampak berdiri akrab dengan seorang pria yang dikenalnya sebagai Ir. Soekarno.
"Kamu adalah anak Soekarno." Begitu kata-kata Jetje yang terasa bagai petir di telinga Charles.
Ibundanya yang dipanggil mami, juga menerangkan bahwa ini sengaja dirahasiakan, lebih dari 40 tahun, tak lain karena amanat Soekarno sendiri yang menginginkan anaknya diamankan, jika sewaktu-waktu kekuasaannya jatuh.
Apalagi pada awal-awal pemerintahan Orde Baru, kata Jetje, ada operasi militer yang hendak menumpas sisa-sisa rezim Orde Lama.
la takut terjadi sesuatu pada dirinya dan Gempar.
Bukan sekadar ucapan, Jetje juga mengeluarkan sejumlah dokumen yang selama ini disembunyikan.
Antara lain berupa foto, surat-surat, tongkat komando, keris, serta amanat yang ditulis oleh tangan Soekarno sendiri.
Dalam amanat tertulis permintaan agar anak yang lahir pada 13 Januari 1958 itu, kelak pada saatnya ia sudah dewasa berpolitik, dinamai: Muhammad Fatahillah Gempar Soekarno Putra.
Sempat diminta tes DNA oleh Guruh Soekarnoputra
Setelah namanya sempat buat geger negeri, Gempar Soekarnoputra ternyata pernah diminta oleh Guruh Soekarnoputra agar melakukan tes DNA untuk menghindari pengakuan palsu.
Gempar menyanggupi tes DNA, tetapi dengan syarat dilakukan secara terbuka dan didampingi dokter dari Universitas Indonsia.
Hingga kini tes DNA Gempar tak pernah terungkap, tetapi juga tak ada perlawanan dari keluarga besar Soekarno yang lain.
Sempat terjun ke dunia politik dan mualaf
Langkah awalnya setelah mengetahui garis keturunan Soekarno, Gempar langsung mengunjungi makam Soekarno di Blitar.
Lalu dengan penuh kesadaran, di sebuah masjid di kawasan pemakaman raja-raja Jawa, di Imogiri, ia memeluk agama Islam.
Dengan identitas dan legalitas baru, Gempar Soekarno Putra melanjutkan hidupnya yang saat itu sudah tergolong mapan.
Gempar Soekarnoputra sendiri pernah terjun ke dunia politik.
Pada tahun 2004 lalu, ia pernah ingin terjun ke pemilihan dalam pemilu legeslatif dengan mendirikan Partai Nasionalis Indonesia Bersatu (PNIB).
Diketahui saat ini Gempar Soekarnoputra berprofesi sebagai pengusaha dan konsultan hukum.
(*)
(TribunTrends/Dhimas)