TRIBUNTRENDS.COM - Selama beberapa hari terakhir, banyak akun di media sosial membagikan potret dan cerita tentang seorang pengemis tua yang memiliki banyak uang.
Dari foto yang beredar di media sosial, tampak wanita tua dengan anak dan cucunya duduk di dalam rumah.
Mereka tampak menghitung uang dengan jumlah yang fantastis.
Sebab, di sebelahnya ada sekitar 9 karung yang diduga berisi uang hasil dari mengemis.
Baca juga: Nasib Akhir Pengemis Viral Maksa Minta Sedekah, Terindikasi ODGJ, Bakal Dirawat? Respons Keluarga
Dilansir TribunTrends dari VietNamNet, wanita pengemis itu diketahui bernama Nguyen Thi Nhnh.
Pengemis itu saat ini berusia lebih dari 80 tahun, dia dikenal semua orang dengan nama panggilannya Stepstone.
Nnh, yang tinggal di Hamlet 5, Komune Xuan Hong, memiliki seorang putri yang telah lama hilang.
Saat ini, dia berbagi rumah dengan keluarga saudara laki-lakinya.
"Sosok wanita tua itu tidak jelas. Meskipun dia tinggal di rumah yang sama, wanita tua itu tinggal di kamar terpisah, terpisah dari keluarga saudara laki-lakinya.
Sebelumnya, saudara laki-lakinya melihatnya mengemis uang dan mencoba menghentikannya, tetapi dia tidak mendengarkan, yang menyebabkan pertengkaran dan kemarahan.
Sejak itu, adik laki-laki itu tidak berbicara, tidak mengganggu apa yang dilakukan Nie.
Namun, orang ini telah mengaku bahwa dia akan khawatir ketika Nyonya Nim jatuh sakit dan meninggal," kata seorang saksi.
Menurut pemerintah setempat, Nhin menerima tunjangan cacat mental.
Baca juga: Plastik Putih Dibawa Pengemis Viral di Bogor Jadi Sorotan, Terkuak Isinya: Saya Kasih ke Orang Lain
Setiap hari, dia mengemis uang, dimasukkan ke dalam karung.
Saudara dan kerabat tidak tahu di mana dia menyimpan uang itu.
"Informasi beredar bahwa ada 9 karung yang berisi uang di rumahnya dari hasil mengemis.
Selain mengemis, wanita tua itu juga menyimpan botol dan barang bekas lainnya.
Dia tidak membiarkan siapa pun menyentuh barang-barang hasil dia memulung.
Suatu ketika saudara iparnya sakit parah, dan anggota keluarganya menyuruhnya membersihkan rumah jika terjadi kemalangan.
Hingga pada akhirnya dia menjual botol dan barang bekas miliknya, tak diketahui pasti total hasil penjualan barang bekas tersebut, keluarga tidak mengungkapkannya," kata pemimpin setempat.
Kisah Roisah, Pengemis di Kediri yang Meninggal Tinggalkan Uang Rp300 Juta
Sementara itu beberapa waktu lalu, seorang pengemis kaya raya asal Desa Dukuh, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur meninggal dunia.
Pengemis bernama Roisah (70), meninggalkan warisan berupa uang tunai ratusan juta rupiah.
Warisan uang dari berbagai pecahan nominal itu baru diketahui oleh ahli warisnya setelah Roisah meninggal dunia pada 15 Maret 2024.
Kini rumah Roisah sedang dijaga ketat oleh warga dan pihak desa.
Baca juga: Pria Ini Raup Rp 151 Juta/bulan Berkat Pura-pura Jadi Pengemis, Sudah Dilakoni Selama 12 Tahun
“Jumlahnya kisaran 200 sampai 300 juta. Penghitungan masih terus berjalan,” ujar Manon Kusiroto dalam sambungan telepon dengan Kompas.com, Kamis (21/3/2024).
Latar belakang Roisah
Manon mengatakan, sebelumnya Roisah sudah puluhan tahun hidup seorang diri dan tinggal di Desa Dukuh tersebut.
Sempat juga ada anggota keluarganya, yakni adik laki-lakinya, yang menemaninya di rumah. Yaitu waktu pandemi Covid-19. Namun adiknya itu kini sudah meninggal dunia.
Dari sisi sejarah rumah tangga, Rosiah sudah puluhan tahun hidup tanpa suami. Roisah diketahui mempunyai anak tunggal seorang perempuan.
Namun anaknya tersebut juga sudah berpisah sejak kecil. Anak itu kini sudah mempunyai cucu dan tinggal bersama keluarganya di Kabupaten Blitar.
“Sehingga praktis selama ini Bu Roisah tinggal seorang diri di rumah,” kata Manon.
Dalam kesehariannya, Roisah juga kerap keluar rumah dengan ciri khas pakaian lusuhnya.
Sesekali datang ke warga untuk meminta uang dan lebih banyak mangkal di sebuah gerai Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang ada di depan minimarket yang ada Ngadiluwih.
Orangnya juga sangat tertutup dan komunikasi hanya terbatas ke sejumlah warga tertentu saja.
Baca juga: Akting Jadi Pengemis di Tempat Wisata, Aktor Ini Dapat Penghasilan Fantastis, Per Bulan Rp153 Juta
Setiap pulang ke rumah juga menutup semua akses pintunya.
“Dari kejiwaan, ada indikasi sedikit gangguan. Kalau ndak gangguan tidak mungkin bertindak seperti itu.
Tapi secara sosial berperilaku baik dan tidak meresahkan masyarakat,” lanjut Manon.
Mulai Sakit
Beberapa minggu lalu Roisah sakit sehingga keluarganya dari Blitar menjemputnya untuk berobat. Roisah lantas diajak tinggal bersama anak perempuannya di Blitar untuk menjalani pengobatan itu.
Namun belum tuntas pengobatan itu, Roisah meninggal dunia pada awal puasa lalu dan jenazahnya dimakamkan di Blitar.
Sepeninggal Roisah, pihak keluarganya yang diwakili Ibad, cucu Roisah, lantas menginformasikan kabar duka itu kepada pihak Desa Dukuh.
Keluarga tersebut sekaligus mengabarkan adanya temuan uang yang begitu banyak yang ada di rumahnya.
“Uangnya baru diketahui saat mau bersih-bersih rumah,” kata Manon.
Rumah Dijaga Tetangga
Tetangga dan pihak desa mulai mengamankan rumah milik seorang pengemis di Desa Dukuh, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Pasalnya, di rumah tersebut tersimpan uang ratusan juta rupiah dan baru diketahui setelah pengemis yang bernama Roisah (70) itu meninggal dunia pekan lalu.
Kepala Seksi Pelayanan Desa Dukuh, Manon Kusiroto, mengungkapkan, untuk menjaga keamanan dari hal-hal yang tidak diinginkan, masyarakat sekitar sudah melakukan tindakan tertentu.
“Lingkungan setempat sudah melakukan mekanisme tertentu dan insyaallah aman,” ujar Manon Kusiroto dalam sambungan telepon dengan Kompas.com, Kamis (21/3/2024).
Baca juga: Kabar Baliah Pengemis Viral A Kasian A Punya Profesi Baru, Dapat Bantuan Modal, Kini Jualan Keripik
Menurutnya, saat ini situasi masih kondusif karena belum banyak warga yang mengetahui informasi tersebut.
Jika kondisi dan situasinya mulai berubah, pihak desa, menurutnya, akan turun langsung mendukung pengamanan itu.
Sebelumnya diberitakan, Roisah dengan ciri khas pakaian lusuhnya itu kerap mangkal di sebuah gerai Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang ada di depan minimarket yang ada Ngadiluwih.
Selama ini dia hidup seorang diri di rumahnya di Desa Dukuh, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri.
Sepekan lalu dia sakit lalu dijemput oleh keluarganya yang ada di Kabupaten Blitar. Hingga kemudian meninggal dunia pada awal bulan puasa ini.
Saat keluarga Blitar hendak membersihkan rumahnya di Kediri, mereka menemukan uang dalam aneka pecahan dengan jumlah yang cukup banyak itu.
Diperkirakan uang yang tersimpan di dalam puluhan tas dan kaleng itu mencapai Rp 200 juta hingga Rp 300 juta
***
(TribunTrends/Jonisetiawan)