Sopir Gran Max Tewas di Kecelakaan Tol Cikampek Ternyata Bawa 2 Anaknya, Istri Pilu Semua Meninggal

Editor: Monalisa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Istri sopir Grand Max pilu suami dan 2 anaknya tewas dalam kecelakaan maut di Cikampek

TRIBUNTRENDS.COM - Sopir Gran Max yang terlibat kecelakaan di Tol Cikampek, Senin (8/4/2024) ditemukan tewas.

Diketahui saat kejadian, sopir Gran Max tersebut sedang bekerja mengantar penumpang travel.

Sopir Gran Max bernama Ukar ini juga turut membawa dua anaknya dan satu keponakannya saat kejadian.

Baca juga: Bak Firasat, Curhat Terakhir Eva Jadi Nyata, Tewas Kecelakaan Tol Cikampek: Waktunya Aku Kembali

Dugaan sementara penyebab kecelakaan maut tol Jakarta-Cikampek KM 58 (YouTube Tribunnews)

Namun naas, keempatnya justru tewas dalam kecelakaan maut tersebut.

Kini istri Ukar nelangsa lantaran kehilangan suami dan dua anaknya sekaligus.

Tasmah, istri Ukar rupanya sudah memiliki firasat sebelum kejadian tersebut menimpa suaminya.

Kepada keponakannya, Sri Nika (26), warga Ciamis ini mengatakan sempat melihat Ukar bangun.

Sayangnya begitu dicek ke kamar, Ukar ternyata masih tertidur.

"Katanya di rumah itu seperti melihat uwa (Ukar) tapi pas dicek ternyata uwa masih tidur di kamar.

Kejadian penglihatan itu beberapa kali dialami oleh istri wa Ukar sebelum kecelakaan," ungkap Sri Nika dikutip dari Tribunnews.com, Jumat (12/4/2024).

Ia memilih untuk mengabaikan firasat tersebut sampai mendaptkan kabar duka.

Dukanya kian mendalam, sebab di dalam mobil yang hangus terbakar itu terdapat juga dua anaknya yakni Zihan Windiansyah (26) dan Sendi Hermansyah (19).

Baca juga: Tangis Cici, Lebaran Sendirian, Suami Baru Saja Wafat, Kini 2 Anak Tewas Kecelakaan di Tol Cikampek

Kemudian saudara Ukar juga ada dalam mobil tersebut yakni Rizky Prastya (22).

Sebagai informasi, Tasmah sempat pingsan ketika mengetahui kabar duka ini.

Ia tak henti menangis meski kerabatnya kerap kali menenangkan.

Tatapannya kosong menyiratkan kesedihan yang mendalam.

Sopir Gran Max Jadi Penyebab Kecelakaan di Tol Cikampek

Bangkai mobil Gran Max yang terlibat kecelakaan maut di Tol Jakarta-Cikampek KM 58, Senin (8/4/2024), telah dievakuasi. (TribunJabar.id/Cikwan Suwandi)

Sopir Gran Max yang menjadi penyebab kecelakaan maut di Tol Jakarta-Cikampek KM 58 pada Senin (8/4/2024) ternyata bekerja tak mengenal waktu.

Sopir Gran Max bernama Ukar terungkap telah bekerja melebihi batas sehingga mengakibatkan kurangnya konsentrasi saat berkendara.

Hal ini diungkap oleh Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono.

"Jika kita mengemudi dalam keadaan kurang istirahat yang baik, maka pengemudi akan berkurang kemampuannya untuk berkonsentrasi dalam mengemudikan kendaraan.

Dalam situasi seperti ini pengemudi akan sangat mudah mengalami micro sleep," kata Soerjanto dalam keterangannya, Kamis (11/4/2024).

Dari hasil penyelidikan, Soerjanto menyebut mobil tersebut awalnya berangkat dari Ciamis, Jawa Barat menuju Jakarta pada Jumat (5/4/2024) sekira pukul 19.30 WIB untuk menjemput penumpang.

Baca juga: Gelagat Pilu Sopir Bus Telp Anak Usai Laka Maut Tol Cikampek, Suara Bergetar: Dek Maaf Bapak Ditahan

Kemudian, pada Sabtu (6/4/2024), Gran Max berangkat dari Jakarta pada siang hari untuk mengantar penumpang ke Ciamis sekaligus menjemput.

Kemudian, pada Minggu (7/4/2024) sopir tersebut kembali berangkat dari Ciamis ke Jakarta untuk mengantar penumpang pada pagi hari.

Setelahnya, sempat beristirahat dan sore harinya berangkat menuju ke Ciamis untuk mengantar penumpang.

Selanjutnya, Gran Max itu kembali melakukan perjalanan ke Jakarta untuk menjemput penumpang dan tiba di Jakarta pukul 00.00 WIB.

Tidak berhenti, mobil tersebut menjemput penumpang ke daerah Depok pada Senin (8/4/2024) sekira pukul 02.00 WIB dan dilanjutkan ke daerah Cilebut pada pukul 03.30 WIB.

Lalu, mobil tersebut kembali menjemput penumpang di daerah Bekasi sekira pukul 05.30 WIB hingga kembali ke Ciamis sekira pukul 06.00 WIB.

"Pada kendaraan ini juga berpenumpang 12 orang, Dimana seharusnya berkapasitas 9 penumpang dan belum lagi ditambah dengan barang bawaannya.
Hal ini tentunya juga menambah ketidakstabilan kendaraan," jelasnya.

Atas kejadian tersebut, Soerjanto menghimbau kepada seluruh masyarakat yang akan berkendara agar memastikan istirahat yang cukup.

"Adapun untuk fatalitas korban disebabkan para penumpang yang berada di mobil penumpang tidak menggunakan sabuk keselamatan," tuturnya.

Senada dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Polisi menyebut sopir mobil travel Gran Max bekerja melewati batas sehingga terjadi kecelakaan maut di tol Jakarta-Cikampek.

(TribunTrends.com/ TribunJakarta.com)