Mercon yang Dinyalakan saat Tarawih Meledak, Pemuda Gresik Terluka Parah di Tangan & Wajah: Terbakar

Editor: ninda iswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TBF (17), remaja asal Desa Slempit, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik, harus dilarikan ke rumah sakit, gara-gara main mercon atau petasan saat salat tarawih berlangsung, Kamis (4/4/2024) malam.

TRIBUNTRENDS.COM - Apes nasib seorang pemuda ketika mercon atau petasan yang ia bawa meledak.

Beredar video seorang remaja laki-laki di Kabupaten Gresik terkapar di pinggir jalan.

Wajah dan tangannya terluka parah akibat ledakan mercon atau petasan kertas.

Tampak rekaman korban terkulai lemas itu tersebar melalui pesan berantai aplikasi WhatsApp.

Dari video berdurasi 30 detik itu, tampak tangan kiri korban terluka cukup parah dan wajahnya bersimbah darah.

Baca juga: Terganggu Suara Petasan yang Dibunyikan Anak Tetangga, 2 Ayah di Lampung Duel Pakai Senjata Tajam

Diketahui, korban berinisial TBF (17) tersebut sedang bermain mercon saat salat tarawih berlangsung.

Remaja asal Desa Slempit, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik itu mengalami luka bakar hingga terkapar di pinggir jalan.

Informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi pada Kamis (4/4/2024) sekira pukul 20.00 WIB.

Tepatnya di Jalan Dusun Lingsir, Desa Slempit, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik.

Sewaktu bermain mercon atau petasan kertas di pinggir jalan, tiba-tiba mercon yang dipegang korban meledak.

Akibatnya, TBF harus dilarikan ke rumah sakit.

Peristiwa ini dibenarkan oleh Kapolsek Kedamean Iptu Suhari.

Dia menjelaskan, korban tidak sempat membuang mercon yang dinyalakan sehingga meledak di tangannya sendiri.

Baca juga: Terkejut Dengar Petasan yang Dinyalakan Caleg Gagal, Nenek di Subang Meninggal, Drop Gegara Kaget

TBF (17), remaja asal Desa Slempit, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik, harus dilarikan ke rumah sakit, gara-gara main mercon atau petasan saat salat tarawih berlangsung, Kamis (4/4/2024) malam.

"Kejadiannya tadi malam, saat tarawih. Mercon yang dinyalakan remaja tersebut mengenai tangannya sendiri," ujar Suhari saat dihubungi, Jumat (5/4/2024), dikutip Kompas.com.

"Main mercon saat tarawih, pas rakaat ketiga atau kelima main mercon, tangannya terluka tidak sampai terbakar parah," jelasnya.

Imbas kejadian tersebut, jelas Suhari, korban harus dirujuk dan mendapat perawatan intensif akibat luka yang dialami di bagian tangan, khususnya pada bagian jari.

Akibat luka yang dialami, tangan korban harus diperban.

"Dirawat di Rumah Sakit Petrokimia (Gresik), luka parah pada bagian tangan kiri," ucap Suhari.

Niatnya Main Petasan, Tiga Bocah Ini Malah Bakar Gedung Serbaguna Narogong, Begini Nasibnya Kini

Gedung serbaguna di Perumahan Narogong, Rawalumbu, Kota Bekasi terbakar. 

Kebakaran diduga akibat ulah anak-anak kecil yang menyalakan petasan.

Kapolsek Bekasi Timur Kompol Sukadi menjelaskan kebakaran tersebut terjadi siang Rabu (20/3/2024) lalu.

Komandan Kompi A Damkarmat Kota Bekasi Roni Jauhari Mubarak menuturkan, dari keterangan warga ada yang melihat anak-anak yang bermain petasan tepat di belakang bangunan.

Ada dugaan juga api berasal dari petasan yang dimainkan anak-anak tersebut.

Baca juga: 5 Fakta Rumah Sakit Harapan Bunda Jakarta Timur Kebakaran, Pasien Berhamburan, Ditaksir Rugi Rp3,2 M

"Di belakang itu ada gerobak-gerobak yang mungkin ada benda mudah terbakar. 

Mungkin dari gerobak ke atas ini (bangunan), atasnya pun dari triplek jadi sangat memungkinkan api mudah membesar," imbuhnya.

Sementara itu, kerugian belum bisa ditaksir. 

Sebab, yang terbakar hanya bagian bangunan.

"Belum ditaksir, kalau ini bangunan saja yang terbakar enggak ada kendaraan dan sebagainya," ucap Roni.

Baca juga: Rumah Kebakaran, Bripda Yusran Setia Bertugas di TPS, Tak Mau Disuruh Pulang, Diapresiasi Kapolsek

Detik-detik terjadinya kebakaran di gedung serbaguna, Perumahan Taman Narogong Indah, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi kebakaran, Rabu (20/3/2024).

Meski pelaku sempat ditangkap, namun polisi tidak menahan tiga bocah yang main petasan hingga membuat gedung serbaguna di Narogong terbakar.

Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus menuturkan, pihaknya hanya memeriksa tiga bocah yang berusia 8, 8 dan 7 tahun itu.

"Sementara masih (diperiksa) di Polres, belum dilakukan penahanan," ujar Firdaus saat dikonfirmasi, Jumat malam.

Baca juga: Rumah Kebakaran, Istri Tak Sengaja Temukan Fakta Menyakitkan, Ulah Suami Terbongkar, Berujung Cerai

Firdaus menuturkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terhadap tiga bocah tersebut bersama tim gabungan termasuk Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi.

"Belum ditahan karena masih dalam penyelidikan tim gabungan BAPAS, KPUD dan DP3A bersama dengan penyidik," ujar dia.

Sejauh hasil penyelidikan, Firdaus membenarkan penyebab gedung serbaguna milik Pemerintah Kota Bekasi itu terbakar karena petasan.

Dalam kasus ini, polisi menerapkan Undang-Undang Peradilan Anak karena pelaku merupakan anak di bawah umur.

"Iya benar (karena petasan) cuma mekanisme proses hukum menggunakan UU Nomor 11 Tahun 2012 tentang peradilan pidana anak," imbuhnya.

Insiden kebakaran terjadi di gedung serbaguna yang berlokasi di Perumahan Narogong, Rawalumbu, Kota Bekasi, Rabu (20/3/2024) siang. Beruntung, kebakaran itu tidak berlangsung lama. Dugaan sementara kebakaran ini terjadi karena korsleting.

Total Kerugiaan

Firdaus mengatakan, gedung serbaguna yang merupakan aset milik Pemerintah Kota Bekasi itu ditaksir mengalami kerugian Rp 300 juta.

"Kerugian ditaksir lebih kurang Rp 300 juta.

Itu berupa kerusakan bangunan 25 persen terbakar terus ada AC, sama sound system," ucap dia.

Baca juga: Viral Alquran Ditemukan Utuh di Tengah Kebakaran, Padahal Barang-barang Lain Hangus Terbakar

Sementara ini, polisi tidak menahan tiga bocah yang menyebabkan kebakaran tersebut.

Polisi masih menyelidiki bersama tim gabungan termasuk Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi.

"Sementara belum dilakukan penahanan masih dalam penelitian tim BAPAS, KPAD, DP3A sama penyidik," ujar Firdaus.

(TribunTrends/Tribunnews/Kompas.com)