TRIBUNTRENDS.COM - Seorang lansia berusia 76 tahun berjalan kaki sejauh 20 kilometer.
Tujuannya yakni ke kantor polisi untuk membayar denda.
Namun reaksi petugas kepolisian tak terduga dan membuat publik terharu.
Dikutip dari World of Buzz, Sabtu (16/3/2024), menghormati orang yang lebih tua bukan hanya soal sopan santun.
Baca juga: Nasib! Pakai Bantuan Kursi saat Tarawih, Lansia Jatuh Telentang Gegara Kursi Diambil Anak Kecil
Hal itu juga merupakan sebuah kewajiban moral.
Seberapa bersediakah Anda membantu orang lanjut usia yang membutuhkan?
Dalam sebuah insiden yang mengharukan baru-baru ini yang memicu diskusi di kalangan netizen online.
Seorang pria berusia 78 tahun melakukan perjalanan dari rumahnya di Puchong ke Shah Alam dengan berjalan kaki.
Yang mana jarak antara Puchong ke Shah Alam kurang lebih sejauh 20 kilometer.
Baca juga: Nasib Mama Joni, Lansia Sebatang Kara, Sakit & Terjebak Banjir di Palangkaraya, Berhasil Dievakuasi
Kisah tersebut baru-baru ini dibagikan oleh Polis Diraja Malaysia (Kepolisian Kerajaan Malaysia) di Facebook.
Mereka mengungkap bagaimana lelaki lanjut usia, Tan Lee Bin, berjalan dengan tongkat dari Puchong ke IPD Shah Alam untuk menyelesaikan panggilannya.
Perjalanan itu tetap dilakukan meski di bawah terik matahari dan keadaannya yang sudah lanjut usia.
Tan, yang mengenakan celana pendek dan kaos biru muda, menarik perhatian polisi yang hadir di kantor dengan tekad dan komitmennya untuk menegakkan hukum.
Kepercayaan terhadap kemanusiaan dipulihkan
Berdasarkan postingan tersebut, Inspektur Muhammad Hanif Syukri dan Polisi Khairul Zulkifli dari Divisi Reserse dan Penindakan Lalu Lintas berinisiatif membantu Tan dengan mengorganisir pengawalan khusus untuk mengantarnya pulang.
Baca juga: Sosok Lansia di Subang Dinikahi Aki Jaya, Minta Dedi Mulyadi Jadi Wali Nikah, Momen Ijab Kabul Viral
"Tn. Tan Lee Bin, 76 tahun, tiba dengan berjalan kaki di IPD Shah Alam, untuk membayar panggilan siang tadi.
Petugas memutuskan untuk mengawal pria lanjut usia tersebut kembali ke rumahnya di Taman Puchong Perdana, Puchong, Selangor.
Semoga ikatan antara Kepolisian Kerajaan Malaysia dan masyarakat terus berkembang tanpa memandang ras atau agama.”
Netizen mulai membanjiri bagian komentar, memuji petugas polisi atas sikap baik mereka.
“Kedua petugas polisi itu adalah yang terbaik.”
“PDRM sangat bijaksana dalam merawat orang lanjut usia.”
“Kalian yang terbaik, PDRM.”
Nasib! Pakai Bantuan Kursi saat Tarawih, Lansia Jatuh Telentang Gegara Kursi Diambil Anak Kecil
Nasib seorang jamaah lansia yang terjatuh saat melaksanakan sholat tarawih.
Pria lanjut usia ini biasa sholat menggunakan bantuan tempat duduk.
Namun saat itu, anak kecil tiba-tiba iseng mengambil kursi kecil yang biasanya digunakan lansia tersebut.
Tak sadar kursinya diambil, akibatnya lansia ini langsung terjungkal ke belakang hingga videonya viral di media sosial.
Baca juga: Unggahan Terakhir Habib Hasan Sebelum Meninggal, Terharu Masih Bisa Imami Tarawih: Allah Izinkan
Dikutip dari mStar, Jumat (15/3/2024), video jemaah masjid yang terjatuh saat salat karena kursinya digerakkan oleh seorang anak menarik simpati masyarakat.
Berdasarkan rekaman kamera sirkuit tertutup (CCTV) berdurasi hampir enam menit, pria lansia berkemeja Melayu biru itu tampak kesakitan akibat kejadian tersebut.
Menyusul kemudian, pemuda yang akrab disapa Khairul Amzar ini pun maju ke depan dan mengakui bahwa 'paman berkemeja biru' yang menjadi perbincangan netizen adalah ayahnya.
Khairul mengatakan, ayahnya yang diketahui bernama Mohd Kassim mengalami luka akibat terjatuh.
“Bahunya bengkak, lengannya tidak bisa diangkat, makannya tidak enak, demam dan muntah-muntah juga.
“Hasil pemeriksaan rontgen, tidak ada luka serius yang dilaporkan dokter.
“Kesehatan Paman Baju Biru berangsur pulih dan bisa tetap beribadah seperti biasa…alhamdulillah,” ujarnya melalui penjelasan panjang lebar di Facebook.
Namun, Khairul mengklarifikasi, peristiwa itu terjadi saat salat Isyak pada Minggu, 10 Maret 2024.
Dan bukan saat umat Islam menunaikan salat Tarawih mulai Senin malam seperti yang diberitakan di media sosial.
Baca juga: Gelar Tarawih Kilat, Masjid di Indramayu Diserbu Jamaah, Sholat 23 Rakaat Cuma 6 Menit
Mengomentari lebih jauh kejadian yang menimpa ayahnya, Khairul mengatakan ayahnya kesulitan sujud dan duduk di antara dua sujud karena masalah lutut.
“Posisi kursi dan paman berkemeja biru sudah benar sesuai syariat dan syariat. Paman berkemeja biru masih bisa berdiri, namun tidak bisa sujud dan duduk di antara dua sujud karena ada masalah pada lututnya.
“Paman berkemeja biru itu ilmunya.
Kalau ada perselisihan silahkan pelajari kembali bab ini.
Bahkan, paman berkemeja biru itu tetap berdoa meski terjatuh.
“Paman berkemeja biru tidak datang terlambat. Dia berkumpul di masjid setiap jam, setiap hari,” ujarnya lagi.
Khairul menambahkan, ayahnya yang juga salah satu pengurus masjid enggan memperpanjang isu tersebut, apalagi dilakukan oleh anak kecil.
“Ayah dari anak tersebut datang untuk meminta maaf kepada paman berkemeja biru.
Paman berkemeja biru hanya berkata biasa saja nak.
Tidak ada amarah atau dendam yang dilontarkan.
“Sebenarnya paman berkemeja biru itu adalah orang yang pendiam dan sangat sabar.
Sulit menemukan orang yang sabar seperti paman berkemeja biru,” kata Khairul lagi.
Baca juga: Beda dari yang Lain, Emak-emak Kompak Pakai Mukena Motif Macan Tutul saat Tarawih, Videonya Viral
Rata-rata netizen mengecam ibu dan ayah anak tersebut karena tidak memantau gerak-gerik anaknya masing-masing sehingga menimbulkan kesusahan bagi orang lain.
“Saya sudah tahu kalau anak seperti itu hanya duduk di rumah saja.
Yang pergi jemput anak sekali, wah, repot.
“Tidak lucu, kondisi paman semakin parah setelah terjatuh seperti itu.
Ada alasannya kenapa dia salat dengan kursi.
“Sebelum mengajak anak ke masjid, didiklah mereka terlebih dahulu,” ujar warganet.
Selain itu, sebagian besar warga maya memberikan saran agar anak kecil tidak perlu dibawa ke masjid untuk mencegah hal tersebut terjadi.
Menurut portal Departemen Mufti Negara Selangor, ada dua syarat yang bisa dilihat dari hukum membawa anak ke masjid.
Pertama, jika seorang anak sudah mumayyiz (sudah bisa membedakan mana yang baik dan buruk) dan sudah bisa beradab, maka wajib dan sangat dianjurkan untuk dibawa ke masjid.
Namun untuk keadaan yang kedua, jika seorang anak belum mumyyiz dan sulit mengontrol perilakunya, maka sebaiknya ia tidak dibawa ke masjid.
Namun lain halnya jika ada keperluan tertentu yang mendesak maka wajib dibawa ke masjid dengan syarat orang tua perlu memperhatikan tingkah laku anaknya.
Oleh karena itu, orang tua dalam hal ini mempunyai peran dalam mendidik anaknya tentang tinggi, kehormatan, kedudukan dan peranan masjid dalam Islam agar senantiasa terpelihara.
(TribunTrends.com/Nafis)