Doa Setelah Sholat Tahajud

Panen Cuan! Ini 6 Ide Usaha di Bulan Ramadhan, Baca Doa Setelah Sholat Tahajud Agar Rezeki Lancar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut ini 6 ide usaha di bulan Ramadhan, dijamin berkah dan untung besar.

TRIBUNTRENDS.COM - Umat Muslim kini telah memasuki bulan suci Ramadhan.

Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, tak hanya membawa nuansa spiritual tapi juga jadi momentum penting bagi para pelaku usaha.

Para pelaku usaha bisa memanfaatkan bulan Ramadhan untuk berjualan dan meraup untung besar.

Ada banyak peluang bisnis yang menguntungkan di bulan Ramadhan, mulai dari makanan, minuman hingga pakaian.

Berikut ini 6 ide usaha di bulan Ramadhan, dijamin berkah dan untung besar.

Usaha juga harus dibarengi dengan doa, maka dari itu jangan lupa memanjatkan doa setelah sholat tahajud agar selalu diberi kelancaran rezeki oleh Allah SWT.

Baca juga: Hati Selalu Gundah? Bisa Jadi 5 Hal Ini Penyebabnya, Baca Doa Setelah Sholat Tahajud Pikiran Tenang

1. Katering untuk Buka atau Sahur

Ilustrasi bisnis katering. (iStock)

Peluang bisnis katering cukup menguntungkan di bulan Ramadhan.

Kamu bisa menyediakan kemudahan bagi mereka yang tak punya waktu untuk memasak hidangan berbuka puasa atau sahur.

Pastikan hidangan yang disajikan kaya akan nutrisi dan serat untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka dengan baik.

2. Frozen Food

Frozen food juga jadi bisnis yang tak kalah menguntungkan di bulan Ramadhan

Bagi individu yang tetap menjalani rutinitas normal dan memiliki keterbatasan waktu untuk memasak, makanan beku dapat menjadi alternatif yang praktis untuk hidangan berbuka atau camilan takjil.

3. Takjil

Pada bulan puasa, penjualan takjil merupakan ide bisnis yang umum dilakukan oleh banyak orang. Namun, jangan khawatir apabila produk tidak laku terjual, terutama jika Anda mampu menyajikan menu kreasi takjil yang unik dan berbeda setiap harinya.

Contohnya, es buah, minuman segar, bubur sumsum, kolak, dessert box, asinan buah atau sayur, roti, pastry, pudding, dan sebagainya.

4. Bumbu Siap Masak

Menjual bumbu siap masak juga dapat menjadi ide bisnis yang menarik. Produk ini pasti diminati oleh mereka yang menghindari kerumitan dalam menyiapkan bumbu sebelum memasak makanan berbuka atau sahur.

Namun demikian, yang perlu diingat adalah pastikan bumbu masak yang disediakan selalu segar dan berkualitas untuk memberikan pengalaman masak yang optimal bagi konsumen.

5. Fashion Muslim

Penjualan pakaian muslim dan aksesorisnya adalah ide bisnis menguntungkan di bulan Ramadhan. Masyarakat bisa mengikuti tren fesyen terbaru dan mempromosikan produk di berbagai platform penjualan.

Jenis produk yang dicari meliputi gamis, tunik, baju koko, rok, celana kulot, hijab, dan aksesoris seperti bros dan scrunchies. Dengan menyediakan beragam produk sesuai kebutuhan konsumen, peluang penjualan meningkat secara signifikan selama bulan Ramadhan.

6. Hampers dan Parcel

Ilustrasi hampers (iStock)

Selanjutnya, ide jualan yang tak kalah laris di bulan Ramadhan adalah hampers dan parcel. Terutama jika seseorang memiliki keahlian dalam membuat dekorasi bingkisan, hal ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

Dikutip dari Kompas.com, dengan menawarkan hampers dan parcel yang menarik serta sesuai dengan tema Ramadhan, masyarakat dapat menarik minat konsumen yang sedang mencari hadiah spesial untuk keluarga, teman, atau relasi bisnis mereka.

Dengan menyediakan berbagai pilihan produk dan desain yang kreatif, peluang sukses bisnis hampers dan parcel semakin terbuka lebar.

Demikan adalah 6 ide bisnis jualan yang dapat disimak masyarakat selama Ramadhan.

Doa Setelah Sholat Tahajud

Ilustrasi memanjatkan doa (Tribunnews.com)

Baca juga: Pahala Berlimpah, Lakukan 18 Amalan Sunah Ini di Bulan Ramadhan, Lengkap Doa Setelah Sholat Tahajud

Umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan sholat tahajud pada sepertiga malam.

Setelah itu, jangan lupa memanjatkan doa setelah sholat tahajud agar diberi kemudahan oleh Allah SWT dalam segala urusan.

اَللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْححَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِييُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ

Allahumma rabbana lakal hamdu anta qayyimus samawati wal ardhi wa man fii hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samawati wal ardhi wa man fii hinna. Wa lakal hamdu anta nurus samawati wal ardhi wa man fii hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa‘dukal haq. Wa liqa’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan naru haq. Wan nabiyyuna haq. Wa Muhammadun shallallahu ‘alaihi wasallama haq. Was sa‘atu haq.

Allahumma laka aslamtu. Wa bika amantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khashamtu. Wa ilaika hakamtu. Fagfirli ma qaddamtu, wa ma akhkhartu, wa ma asrartu, wa ma a‘lantu, wa ma anta a‘lamu bihi minni. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. La ilaha illa anta. Wa la haula, wa la quwwata illa billah.

Artinya, “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya.

Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian.

Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar.

Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku.

Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku.

Engkau Yang Mahaterdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.” (HR Bukhari dan Muslim)

(TribunTrends/Tiara)