Berita Viral

Anak Guru Ngaji Sukses Lulus S2 Universitas Airlangga, Langsung Sujud di Kaki Ibu

Penulis: Sinta Darmastri
Editor: Sinta Darmastri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Momen haru ana mencium kaki ibunya setelah lulus S2

TRIBUNTRENDS.COM - Viral momen sedih namun membanggakan atas kelulusan seorang anak guru ngaji sekaligus guru honorer meraih gelar magister atau S2.

Momen tersebut terjadi di Universitas Airlangga (UNAIR), mahasiswa tersebut bernama Dzulfikar.

Dzulfikar berhasil meraih gelar magister atau S2 fast track dari jurusan Kebijakan Publik.

Momen haru anak terharu bisa lulus S2 berkat ibunya (TikTok @unair_official)

Fast track adalah program yang dirancang untuk mendapatkan gelar sarjana dan magister dalam jangka waktu yang lebih singkat.

Hal yang menyedihkan tersebut diunggah akun TikTok @unair_official, yang dikutip TribunTrends.com pada Senin (11/3).

Dzufikar berkesempatan berdiri di atas podium dan mengucapkan beberapa kata yang bikin haru.

Ia awalnya mengucapkan terima kasih ke ayahnya meski sudah tiada atau meninggal dunia.

Dilanjutkan ke ibunya, yang seorang guru ngaji dan guru honorer.

Meski ibunya hidup sendiri, namun ia tak gentar menghidupi anak-anaknya seorang diri setelah ditinggal suaminya pergi.

Yang menarik lagi saat Dzulfikar di atas panggung, rektor UNAIR pun ingin mengecek apakah anak seorang guru ngaji bisa mengaji.

Baca juga: Anak Berpulang, Ortu Gantikan Naik Panggung saat Wisuda, Pesan Terakhir: Ma, Tugasku Sudah Selesai

"Ibunya kan guru ngaji, kamu bisa ngaji gak? Coba di tes," ucap Pak rektor.

Dzulfikar lantas membuktikan kemampuan mengajinya dengan membacakan QS. Al A'la.

Meski baru menyampaikan satu kata untuk ayah dan ibunya, ternyata Dzulfikar tak kuat menahan air matanya.

"Izinkan di kesempatan terakhir ini saya mengucapkan terima kasih kepada almarhum ayah saya, kepada ibu saya. Terimakasih karena terus berjuang hingga saat ini,"
ujarnya sambil menghapus air matanya.

Pak Rektor pun memberikan buket bunga untuk Dzulfikar berikan pada ibunya.

Baca juga: Sedih! Momen Bocah Lelaki Tahan Tangis Dengar Kabar Ayah Meninggal Beberapa Menit Sebelum Wisuda

"Ini bisa diserahkan pada ibunda tercinta. Mana ibunda tercinta?" tanya Pak Rektor.

Dzulfikar memberikan bunga kepada ibunya sambil bersujud di telapak kakinya.

"Ibu saya hanya seorang guru ngaji Pak Rektor, dan seorang guru honorer, ayah saya sudah meninggal," ujarnya lagi.

Setelah memberikan bunga ke ibunya, tak lupa Dzulfikar mengajak ibunya ke tengah panggung dan berfoto dengan sang rektor UNAIR.

Baca juga: Suami Gugur Kecelakaan, Istri TNI Gantikan Wisuda Unhan, Prabowo: Ada Apa-apa Silahkan Hubungi Saya

Momen tersebut sehingga membuat netizen pun ikut terharu.

Zeeshan, "pernah jd moderator dan mas dzulfikar jd speakernya, glad to be a part his wonderful journey!."

khanza, "guru ngaji dan guru honorer bukan HANYA Mas, pekerjaan ibumu luar biasaaa."

mim, "bukan iri karena gelar nya, tp iri karena masih bisa memeluk ibu."

Anak Berpulang, Ortu Gantikan Naik Panggung saat Wisuda, Pesan Terakhir: Ma, Tugasku Sudah Selesai

Momen haru mewarnai prosesi wisuda Universitas Brawijaya (UB) periode 11.

Pada wisuda kali ini, ada dua wisudawan yang meninggal dunia karena sakit.

Suasana haru seketika menyeruak saat keluarga almarhum naik ke panggung untuk menggantikan prosesi penerimaan ijazah.

Momen haru mewarnai prosesi wisuda Universitas Brawijaya (UB) periode 11.

Pada wisuda kali ini, ada dua wisudawan yang meninggal dunia karena sakit.

Baca juga: Akibat Belok Mendadak Tanpa Sein, Pengendara Wanita Tabrak Mobil hingga Terpental, Videonya Viral

Suasana haru seketika menyeruak saat keluarga almarhum naik ke panggung untuk menggantikan prosesi penerimaan ijazah.

Serta almarhum Prayoga Avrian Wardana SSos dari Program Studi Sosiologi FISIP.

Rafi, diwakili oleh kedua orang tuanya yaitu Ir Nunik Sri Andayani dan Ir Hadi Roseno MSc untuk menerima ijazah secara langsung dari Rektor UB Prof Widodom.

Rafi adalah mahasiswa angkatan 2014 melalui jalur tanpa tes atau Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNPTN).

Sebagai anak bungsu dari tiga bersaudara, Rafi sangat dekat dengan ibunda.

Baca juga: Anak Saya Cuma 2 Nikita Mirzani Tak Mau Dikaitkan dengan Lolly Lagi, Coret dari Daftar Ahli Waris

Almarhum bahkan mendirikan kafe bersama teman-teman kuliahnya.

“Karena sambil bekerja, maka kuliahnya agak sedikit molor. Dan setelah selesai sidang skripsi, dia bilang maaf ya ma, tugasku sudah selesai,” tutur Ibunda sebagaimana dalam rilis humas UB, Sabtu (24/2/2024).

Ia meninggal pada 4 Februari 2023 karena penyakit autoimun.

“Sejak kecil tidak pernah sakit parah. Kejadiannya begitu cepat, empat hari dirawat di RS, lalu pulang dan berobat jalan, namun beberapa hari kemudian mengeluh sakit lagi hingga masuk ICU dan meninggal dunia,” ceritanya.

Ia menyampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing skripsi Rafi, yakni Dr Rachman Hartono SP MP. Bahkan akan terus menjalin komunikasi dengan keluarga saat Rafi sakit.

Baca juga: Anak Saya Cuma 2 Nikita Mirzani Tak Mau Dikaitkan dengan Lolly Lagi, Coret dari Daftar Ahli Waris

Kakak Rafi, Nizar Rizki Firstyadhika yang juga turut hadir dalam wisuda ini menuturkan almarhum sosok yang bertanggung jawab, penyayang, dan perhatian dengan keluarga.

“Meskipun anak terakhir tetapi tidak pernah manja, justru sangat dewasa dalam menyikapi segalanya. Dia juga sangat sayang terhadap keponakan yang masih kecil-kecil, sering mengajak bermain. Bahkan disaat-saat terakhir hidupnya, dia tidak pernah mengeluh kesakitan dan merepotkan kami semua,” papar Nizar.

Sedang pengambilan ijazah Prayoga Avrian Wardana SSos diwakilkan oleh teman sesama wisudawan, yakni Wignaya Saraswati.

Sebab orangtua almarhum berhalangan hadir karena masalah kesehatan.

Almarhum Prayoga adalah mahasiswa UB angkatan 2015.

Almarhum berasal dari Banyuwangi dan diterima di Sosiologi FISIP UB lewat jalur SNMPTN.

Baca juga: Kisah Aktor Reza Nangin Terpuruk saat Bangkrut, Rela Kerja Dibayar Rp 300 Ribu: Semua Habis-habisan

Ia merupakan putra dari Dwi Jaya Hadi Utomo SH dan Dewi Darmayanti SH.

Yoga meninggal dunia pada 29 April 2023 karena sakit radang paru-paru.

emasa kuliah Ia juga pernah dirawat karena asam lambung.

Menurut Wignaya, Yoga di kesehariannya adalah sosok yg ceria, selalu menebar energi positif bagi orang-orang di sekitarnya, gigih, dan penuh semangat dalam meraih cita-cita.

Yoga anak yang sangat menyayangi keluarga dan orang-orang terdekatnya.

“Kami teman satu angkatan dan bersahabat dekat mulai proses skripsi hingga kelulusan,” kata Naya.

(TribunTrends.com/Sinta Darmastri/Ninda)