Beda Pilihan Caleg, Timses di Jeneponto Potong Pipa Air Buat Warga Kesal, 5 Dusun Jadi Sasaran

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ulah timses caleg di Jeneponto potong pipa air warga karena beda pilihan, 5 dusun jadi sasaran.

TRIBUNTRENDS.COM - Kelakuan tim sukses (timses) caleg di Jeneponto Sulawesi Selatan (Sulsel) potong pipa air buat warga geram.

Bukan tanpa alasan, timses itu disebut sengaja memotong pipa air warga yang tak mendukung caleg pilihannya.

Baru-baru ini warga Desa Bonto Ujung, Kecamatan Tarowang, Kabupaten Jeneponto membongkar aksi tak terpuji yang dilakukan timses seorang caleg.

Ia merupakan salah satu timses Fahirah, caleg dapil 5 Jeneponto nomor urut 1 dari Partai Amanat Nasional (PAN)

Baca juga: 2 Sosok Caleg di Bogor Jadi Sorotan, Kampanye Tenteng Tas Branded, Tak Lepas Sepatu di Rumah Warga

Iwan korban pemotongan pipa air di Desa Bonto Ujung, Kecamatan Tarowang, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan. (Tribun Timur/Muh Agung)

Detik-detik pemotongan pipa dilakukan timses Fahirah terekam kamera warga dan viral di media sosial Facebook, Senin (4/3/2024).

Salah satu korban pemotongan pipa air, Iwan membeberkan sebanyak lima dusun menjadi sasaran timses Fahirah.

Yakni Dusun Ujung Barat, Bonto Katangka, Ujung Timur, Bungung Konci dan Bonto Manai.

"Semua dusun, tapi saya nda tau jumlah (pipa) berapa, iya (puluhan pipa)," kata Iwan saat ditemui di Dusun Ujung Barat, Selasa (5/3/2024) sore.

Fahirah adalah anak Kepala Desa (Kades) Bonto Ujung, Sarro Rimbu yang gagal memperoleh kursi di dapil setempat.

Dapil 5 Jeneponto meliputi Kecamatan Tarowang, Batang dan Arungkeke. 

Lanjut Iwan, pemotongan pipa terindikasi unsur politik.

"Ada tetangga saya pendukung anak pak desa tidak dipotong (pipanya), sedangkan saya dari tim lain dipotong, jadi ada unsur politik begitu toh," ungkapnya. 

Iwan menuturkan, pemotongan pipa mulai dilakukan pada Sabtu (2/3/2024).

Saat itu, dirinya didatangi timses Fahirah dan menanyakan keberpihakan iwan di pemilu legislatif (pileg) 2024.

"Saya kan tim caleg lain jadi 100 persen saya lari (dari Fahirah), tidak mungkin saya berkhianat dari tim saya," ungkap Iwan.

"Dia bilang kalau begitu saya potong dulu pipa ta karena kita (kamu) tidak pilih anaknya pak desa toh, saya bilang silahkan," tambah Iwan menirukan ucapan timses.

Air yang sehari-harinya dinikmati warga kata Iwan, bersumber dari sumur bor dan dibangun menggunakan Anggaran Dana Desa (ADD).

Lanjut dia, terdapat dua sumber air yang ada di Desa Bonto Ujung. 

"Iya setahu saya (dari ADD) kalau yang satu ini pansimas katanya masih baru, setahu saya," jelasnya.

Akibat kejadian ini, warga yang menjadi korban pemotongan pipa harus mengangkut air dengan cara manual.

Mereka memanfaatkan sumur tetangga untuk kebutuhan sehari-hari. 

"Kita ambil disumur," sambung warga lainnya, Arman Bucok di lokasi.

Diberitakan sebelumnya, Viral video tim sukses (timses) potong pipa air warga diduga gegara anak kepala desa (kades) gagal di Pileg 2024.

Dalam video beredar di media sosial WhatsApp, Senin (4/3/2024), memperlihatkan detik-detik seorang pria mengenakan sweater hijau melompat ke saluran drainase.

Tampak pria tersebut membawa gergaji.

"Pesta demokrasi di Bonto Ujung," tulis keterangan video tersebut.

Sesampainya di dalam drainase, pria itu langsung memotong pipa.

Pemilik pipa yang melihat kejadian itu langsung protes.

"Woy apa nuboya kantu, nai suruko (apa yang kamu perbuat, siapa yang menyuruhmu)," terdengar suara pria yang tiba-tiba muncul.

Pemilik pipa kesal dengan ulah pria diduga timses.

Apalagi ia dihampiri pria lansia yang merupakan rekan pemotong pipa. 

Kontak fisik pun terjadi namun dilerai oleh sang istri pemilik pipa.

Informasi diperoleh Tribun-Timur.com, Selasa (5/3/2024), peristiwa itu terjadi di Desa Bonto Ujung, Kecamatan Tarowang, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Pemotongan terjadi karena beda pilihan caleg.

Dua pria tersebut diduga timses salah satu caleg DPRD Jeneponto Dapil 5 (Batang, Arungkeke, Tarowang) yang gagal meraih kursi.

Informasi beredar, caleg yang didukung dua pria itu adalah anak kades setempat.

Baca juga: Tampang Muhammad Yusuf, Anak Pejabat Gowa Rudapaksa Mantan Pacar, Caleg DPRD, Suara Tinggi di Dapil

"Pemotongan pipa dilakukan oleh Tim sukses dari salah satu calon legislatif yang gagal mendapatkan kursi di DPRD Kabupaten Jeneponto," tulis pemilik akun Facebook Info Jeneponto disertai unggahan potongan video yang sama.

Dalam unggahan di akun tersebut juga menyebutkan bahwa caleg tersebut merupakan anak kepala Desa Bonto Ujung yang gagal mendapatkan kursi di DPRD Jeneponto.

"Sehingga tim sukses tersebut mengambil tindakan untuk pemotongan pipa karena di duga tidak mendukung ataupun mencoblos anak kepala Desa Bonto Ujung yang di mana infrastruktur desa (anggaran dana desa) bukan dana pribadi bapak kepala Desa Bonto Ujung," tulisnya.

Terkait hal tersebut, Kades Bonto Ujung Sarro Rimbu saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com belum memberikan keterangannya.

WhatsApp sang kades malah tiba-tiba tidak aktif saat dikonfirmasi berulang kali.(*)

Diolah dari artikel Tribun-Timur.com