TRIBUNTRENDS.COM - Nasib seorang petugas KPPS di Bangka Barat, kaki digigit ular saat bertugas.
Pada pukul 4 pagi, petugas KPPS berjenis kelamin wanita tersebut hendak mengantar segel kotak suara ke TPS.
Nahas, ternyata seekor ular hijau malah mengigit kakinya.
Seorang anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di Bangka Barat, Kepulauan Bangka Belitung dilarikan ke rumah sakit karena digigit ular.
Korban, Annisa Nova Ramadini adalah petugas KPPS TPS 14 Desa Air Gantang, Parittiga.
Dia digigit ular ketika mengantar segel kotak suara dari kantor desa ke TPS pada Kamis (15/2/2024) pagi.
"Digigit ular di bagian mata kaki setelah turun dari motor," kata Komisioner KPU Bangka Barat Dwi Aprianto, Jumat (16/2/2024).
Baca juga: Lelah Bekerja Lebih 24 Jam, Anggota KPPS Batu Piring Paringin Nelangsa Honor Dibawa Kabur Bendahara
Dwi menuturkan, Annisa ketika itu memarkir motornya di pinggir jalan yang ditumbuhi semak.
Tiba-tiba muncul ular berwarna hijau yang langsung mematuk kakinya.
Lokasi kejadian ketika itu masih cukup gelap karena baru sekitar pukul 04.00 WIB.
Annisa yang merasa kesakitan sontak berteriak.
Baca juga: Tugas Lebih dari 24 Jam, Ketua KPPS di Malang Meninggal Serangan Jantung, Sempat Antar Istri & Anak
Petugas yang sudah berkumpul di TPS kemudian datang membantu dan membawa Annisa ke Puskesmas.
"Tidak sampai pingsan, tapi korban merasa nyeri dan bengkak di bagian kaki," ujar Dwi.
Kini Annisa masih berada di Puskesmas dan kondisinya mulai membaik.
Tim dari KPU Provinsi juga telah ke lokasi untuk menjenguk Annisa.*)
Tips Pertolongan Pertama Saat Digigit Ular
Kasus gigitan ular berbisa selalu mengundang perhatian publik.
Di Indonesia, ada banyak jenis ular berbisa.
Di Pulau Jawa dan Sumatera saja ada 360 jenis ular yang 77 di antaranya adalah ular berbisa.
Gigitan ular berbisa
Jika seseorang tidak terbiasa dengan berbagai jenis ular, akan sulit untuk mengetahui bagaimana cara merespons jika terjadi gigitan.
Untuk mengidentifikasi gigitan ular berbisa, perhatikan gejala-gejala umum berikut ini:
- Umumnya gigitan ular berbisa meninggalkan bekas dua luka tusukan
- Bengkak dan kemerahan di sekitar luka
- Rasa sakit di lokasi gigitan
- Kesulitan bernapas
- Muntah dan mual
- Penglihatan kabur
- Berkeringat dan mengeluarkan air liur
- Mati rasa di wajah dan anggota tubuh
Baca juga: Datangi Kelurahan, KPPS Paringan Pilu, Honor Diduga Dibawa Kabur Bendahara, HP Tak Bisa Dihubungi
Pertolongan pertama untuk gigitan ular berbisa
Jika seseorang digigit ular berbisa, penting untuk segera mendapatkan perawatan darurat.
Berikut ada beberapa tips yang harus diingat ketika digigit ular berbisa.
- Perhatikan waktu gigitan.
- Tetap tenang dan diam karena gerakan dapat menyebabkan racun menyebar lebih cepat ke seluruh tubuh.
- Lepaskan pakaian atau perhiasan yang menyempitkan karena area di sekitar gigitan kemungkinan akan membengkak.
- Jangan biarkan korban gigitan ular berjalan. Gendong atau angkut mereka dengan kendaraan untuk mendapat pertolongan medis.
- Jangan membunuh atau memegang ular. Ambil foto jika bisa, tetapi jangan buang waktu untuk memburunya.
Beberapa pertolongan yang tidak membantu atau bahkan berbahaya, seperti:
- Jangan gunakan tourniquet.
- Jangan memotong gigitan ular.
- Jangan gunakan kompres dingin pada gigitan.
- Jangan berikan obat apa pun kecuali atas petunjuk dokter.
- Jangan mengangkat area gigitan di atas jantung korban.
- Jangan mencoba menyedot bisa melalui mulut.
- Jangan gunakan alat penyedot racun.
Alat ini sebelumnya direkomendasikan untuk mengeluarkan bisa ular, tetapi sekarang diyakini bahwa alat ini lebih banyak menimbulkan bahaya daripada manfaat.
Perawatan untuk gigitan ular
Hal yang paling penting untuk dilakukan setelah gigitan ular terjadi adalah dengan mendapatkan bantuan medis sesegera mungkin.
Seorang dokter akan memeriksa korban untuk memutuskan pengobatan yang tepat.
Dalam beberapa kasus, gigitan ular berbisa tidak mengancam jiwa.
Tingkat keparahannya tergantung pada lokasi gigitan, banyaknya bisa yang disemprotkan ular, dan usia serta kesehatan korban.
Jika gigitannya tidak serius, dokter mungkin hanya akan membersihkan lukanya dan memberikan vaksin tetanus kepada korban.
Namun, jika situasinya mengancam nyawa, dokter mungkin akan menyuntikan antivenom.
Ini adalah zat yang dibuat dari bisa ular untuk mengatasi gejala gigitan ular. Semakin cepat antivenom digunakan, semakin efektif antivenom tersebut.
Diolah dari artikel Kompas.com (1) dan Kompas.com (2)