TRIBUNTRENDS.COM - Saat sedang stres karena kerjaan menumpuk, ada baiknya kita tetap menjaga kondisi kesehatan.
Tak hanya kondisi fisik saja, kesehatan mental juga harus tetap terjaga dengan baik.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar kondisi mental tetap terjaga meski sedang stres karena pekerjaan.
Salah satunya adalah dengan melakukan pola hidup yang sehat.
Baca juga: Ingin Memulai Bisnis? Ini 5 Ide Usaha Panen Cuan, Baca Doa Setelah Sholat Tahajud Agar Dilancarkan
Selain itu, ada baiknya menghindari hal-hal yang memicu stres.
Berikut ini 6 tips menjaga mental agar tetap sehat ketika dilanda stres karena pekerjaan.
Lengkap dengan doa setelah sholat tahajud agar diberi kemudahan oleh Allah SWT dalam segala urusan.
-
Berolahraga secara rutin
Agar terhindar dari stres, ada baiknya kita mulai rutin berolahraga agar tubuh menjadi lebih sehat sehingga bisa meningkatkan suasana hati.
Olahraga yang dilakukan tidak melulu harus berlangsung dalam waktu yang lama dan dengan intensitas yang tinggi.
Melakukan peregangan dalam waktu yang singkat secara rutin akan tetap bermanfaat bagi tubuh karena bisa meningkatkan produksi hormon yang diperlukan untuk meningkatkan suasana hati.
-
Mengonsumsi makanan yang bernutrisi
Untuk mengurangi stres, cobalah mengonsumsi makanan yang mengandung asam lemak omega 3.
Hindari mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula tinggi dan makanan yang diproses karena selain bisa meningkatkan risiko diabetes, juga bisa meningkatkan risiko depresi jika dikonsumsi secara berlebihan.
-
Cukup tidur dan istirahat
Jangan biasakan begadang karena tubuh memerlukan waktu tidur dan istirahat yang cukup agar sel-sel yang rusak bisa diperbaiki.
Kurang tidur dan istirahat sudah terbukti bisa berdampak buruk pada kondisi mental karena bisa menyebabkan seseorang mudah marah dan rentan terkena stres.
Untuk itu, pastikan Anda tidur dengan cukup atau setidaknya selama 7 hingga 8 jam setiap malam dan mengambil jeda untuk beristirahat jika diperlukan.
-
Memberikan batasan
Kelelahan mental dan fisik karena pekerjaan bisa disebabkan oleh ketidakmampuan seseorang untuk memberikan batasan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Kondisi ini akan membuat Anda tidak bisa meluangkan waktu untuk diri sendiri atau bersama keluarga sehingga rentan mengalami stres.
Meskipun tidak selalu mudah untuk dilakukan, Anda bisa belajar untuk mengatakan tidak jika pekerjaan yang diberikan melebihi beban kerja dan berkomunikasi dengan atasan atau rekan kerja untuk mendapatkan solusi dari masalah yang dialami.
-
Mengurangi stres yang dirasakan
Stres yang berkepanjangan bisa meningkatkan risiko burnout.
Meskipun penyebabnya terkadang tidak bisa dihindari, rasa stres yang muncul bisa dikurangi dengan melakukan teknik relaksasi, seperti yoga dan meditasi.
Meluangkan waktu untuk melakukan kegiatan yang disukai atau sekadar melakukan perawatan untuk tubuh bisa mengurangi rasa stres yang muncul.
-
Menumbuhkan sikap mengasihi diri sendiri
Dikutip dari Kompas.com, menumbuhkan sikap mengasihi diri sendiri atau self-compassion akan membantu Anda untuk menerima segala kekurangan yang dimiliki.
Dengan adanya sikap ini, Anda bisa menyadari keterbatasan yang dimiliki sehingga tidak merasa putus asa atau tertekan ketika tidak bisa mencapai tujuan yang diinginkan.
Doa Setelah Sholat Tahajud
Baca juga: Belum Diberi Momongan? Ini 8 Tips Program Hamil, Baca Doa Setelah Sholat Tahajud Agar Dimudahkan
Selain melakukan tips-tips di atas, umat Muslim juga dianjurkan untuk melaksanakan sholat tahajud pada sepertiga malam.
Setelah itu, jangan lupa memanjatkan doa setelah sholat tahajud agar diberi kemudahan oleh Allah SWT dalam segala urusan.
اَللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْححَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِييُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
Allahumma rabbana lakal hamdu anta qayyimus samawati wal ardhi wa man fii hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samawati wal ardhi wa man fii hinna. Wa lakal hamdu anta nurus samawati wal ardhi wa man fii hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa‘dukal haq. Wa liqa’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan naru haq. Wan nabiyyuna haq. Wa Muhammadun shallallahu ‘alaihi wasallama haq. Was sa‘atu haq.
Allahumma laka aslamtu. Wa bika amantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khashamtu. Wa ilaika hakamtu. Fagfirli ma qaddamtu, wa ma akhkhartu, wa ma asrartu, wa ma a‘lantu, wa ma anta a‘lamu bihi minni. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. La ilaha illa anta. Wa la haula, wa la quwwata illa billah.
Artinya, “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya.
Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian.
Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar.
Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku.
Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku.
Engkau Yang Mahaterdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.” (HR Bukhari dan Muslim)
(TribunTrends/Tiara)