TRIBUNTRENDS.COM - Mencari jodoh bukanlah perkara yang mudah.
Setiap orang punya waktunya masing-masing kapan mereka menemukan jodohnya.
Para lajang yang tak kunjung dapat jodoh terkadang merasa stres dan tertekan.
Kebanyakan dari mereka mungkin sering diburu-buru untuk segera menikah oleh orangtua mereka.
Padahal, menikah perlu pertimbangan yang matang dari segi finansial hingga emosional.
Bagi kamu yang stres karena diminta cepat nikah, berikut ini 6 tips untuk menghadapi tekanan dari keluarga.
Lengkap dengan doa setelah sholat tahajud agar pikiranmu menjadi lebih tenang.
Baca juga: Tak Cuma Kram Perut, Ini 3 Masalah Menstruasi yang Tak Boleh Diabaikan, Lengkap Doa Setelah Haid
1. Berdamailah dengan status lajang
CEO dan Co-Founder Lunch Actually, Violet Lim membagikan beberapa tips untuk menghadapi keluarga yang terus-terusan minta cepat nikah.
Salah satu tipsnya adalah menghargai situasi saat ini tanpa menyalahkan diri sendiri.
"Sadarilah, menjadi lajang bisa menjadi saat yang tepat untuk pengembangan dan penemuan jati diri," kata Violet, melalui rilis yang diterima Kompas.com, Rabu (30/8/2023),
"Hindari membandingkan kehidupan kita sebagai seorang lajang dengan hubungan orang lain," sarannya.
Perjalanan setiap orang itu unik dan berbeda, membandingkan diri dengan orang lain justru akan menimbulkan kebencian dan ketidakpuasan yang tidak perlu.
2. Praktekkan self-compassion
Saat merasa kesepian, bersikaplah lembut kepada diri sendiri.
Begitu pula saat menghadapi tantangan dalam kehidupan pribadi, jangan lupa selalu perlakukan diri sendiri dengan baik.
Tingkatkan kebiasaan bersyukur untuk tetap memperhatikan hal-hal baik dalam hidup. Kenali kelebihan dan berkah yang kita dapatkan, hal ini dapat meningkatkan kepercayaan diri.
3. Fokus pada pengembangan diri
Menurut Violet, menggunakan waktu masa lajang dengan berfokus pada pengembangan diri, hobi, minat, dan tujuan hidup adalah hal yang terbaik.
"Perbanyaklah waktu kita dengan melakukan aktivitas yang memberi kegembiraan dan kepuasan," ujarnya.
4. Tetapkan batasan yang sehat
Selanjutnya, belajarlah untuk mengatakan tidak bila diperlukan dan tetapkan batasan yang sehat dalam hubungan, persahabatan, dan pekerjaan.
Batasan ini membantu melindungi kesehatan mental dan menjaga keseimbangan emosional kita. Sebaliknya, perbanyak waktu untuk berkumpul dengan teman-teman dan keluarga yang mendukung serta menginspirasi.
"Berfokuslah untuk membangun hubungan yang bermakna daripada terlalu menghargai pendapat orang lain," jelasnya.
5. Belajar dari hubungan masa lalu
Renungkan pelajaran yang dapat diambil dari hubungan sebelumnya.
Menurut Violet, memanfaatkan pelajaran tersebut untuk memahami selera dan keinginan kita dalam memilih pasangan, itu akan membantu kita membuat keputusan yang bijaksana tentang hubungan jangka panjang di masa depan.
6. Bersikap terbuka terhadap peluang
Sambil memperhatikan momen saat ini, kita juga harus terbuka terhadap peluang dan pengalaman baru yang mungkin menghampiri.
Dikutip dari Kompas.com, itu termasuk hubungan prospektif jika dan ketika memiliki hubungan baru yang bisa saja terjadi tanpa disengaja.
Baca juga: Pahala Berlimpah! Lakukan 7 Amalan Ini di Bulan Rajab, Makin Berkah Baca Doa Setelah Sholat Tahajud
Doa Setelah Sholat Tahajud
Selain melakukan tips-tips di atas, jangan lupa mengamalkan doa setelah sholat tahajud bagi kaum Muslim.
Membaca doa setelah sholat tahajud dianjurkan karena segala hajat yang diminta dapat dikabulkan oleh Allah SWT.
اَللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْححَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِييُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
Allahumma rabbana lakal hamdu anta qayyimus samawati wal ardhi wa man fii hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samawati wal ardhi wa man fii hinna. Wa lakal hamdu anta nurus samawati wal ardhi wa man fii hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa‘dukal haq. Wa liqa’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan naru haq. Wan nabiyyuna haq. Wa Muhammadun shallallahu ‘alaihi wasallama haq. Was sa‘atu haq.
Allahumma laka aslamtu. Wa bika amantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khashamtu. Wa ilaika hakamtu. Fagfirli ma qaddamtu, wa ma akhkhartu, wa ma asrartu, wa ma a‘lantu, wa ma anta a‘lamu bihi minni. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. La ilaha illa anta. Wa la haula, wa la quwwata illa billah.
Artinya, “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya.
Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar.
Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku.
Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Mahaterdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.” (HR Bukhari dan Muslim)
(TribunTrends/Tiara)