Berita Viral

Gelandangan Mewah, Pria Tidur di Mobil hingga Masak di Pinggir Jalan, Sudah 17 Tahun, Ini Profesinya

Penulis: ninda iswara
Editor: ninda iswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pria ini sudah 17 tahun hidup menggelandang, tidur di mobil, memasak di pinggir jalan, ini kisahnya.

TRIBUNTRENDS.COM - Hidup berkecukupan, pria ini ternyata sudah 13 tahun hidup di jalan.

Pria yang akrab disapa Pak Din ini merasa bahagia hidup sebagai gelandangan.

Bukan gelandangan miskin, Pak Din ini meruapakan seseorang dengan profesi yang cukup mencengangkan.

Pak Din diketahui memiliki dua mobil, dimana salah satunya ia fungsikan sebagai tempat tinggal.

Dalam video yang diunggah, beliau terlihat memasak ayam goreng di pinggir jalan.

Baca juga: PILU Kakek Sutrisno Hidup Jadi Gelandangan di Bekasi, Kursi Roda Dicuri, Terkuak Keberadaan Keluarga

"Masak di tepi jalan, ini menggoreng lauk. Nanti saya masak nasi di pinggir jalan," ujar si pria.

"Ini kehidupan saya, saya suka seperti ini. Gelandangan tapi punya mobil. Saya ada dua mobil untuk gantian. Saya menggelandang di mana saja," lanjutnya seperti TribunTrends kutip dari mStar, Sabtu (20/01/2024).

Pak Din mengaku hidup menggelandang sejak bulan April 2006 silam.

"Sampai sekarang, saya masih tinggal di mobil. Mobil saya, rumah saya," ujar Pak Din.

Selama bertahun-tahun, Pak Din tidur di salah satu dari dua mobil yang dimilikinya.

"Saya tidur di mobil. Saya tidak menginap di hotel, tidak ada rumah. Saya tidur di dalam mobil," jelas Pak Din.

Dalam video yang diunggah, pria asal Pendang, Kedah, ini tampak sedang membakar beberapa ikan di pinggir jalan.

Baca juga: Musisi Nganggur, Diusir Mantan Istri dari Rumah, Kena Stroke & Sulit Jalan, Kini jadi Gelandangan

Pria hidup menggelandang, tinggal dan tidur di mobil

"Saya sedang bakar ikan ini. Segini 1 kg, bisa dipakai dan dimakan dengan nasi dan air asam serta cabai. Air liur makin menetes ditambah jeruk nipis," bebernya.

Sebenarnya perlengkapan di mobilnya pun cukup lengkap , namun sayang saat itu Pak Din lupa membawa bumgu-bumbu dapur," lanjutnya.

"Ini masak di Pulau Pinang. Tapi saya lupa tidak memberi garam dan kunyit karena masih berada di mobil yang satunya. Saya bakar ikan ini tawar. Tidak apa-apa, nanti buat air asam, ikan pasti semakin enak," kata Pak Din.

Ketika perlengkapanya habis, Pak Din biasanya akan pulang untuk mengisinya kembali.

"Beras ada, garam dan kunyit tidak ada. Mobil ini akan kembali ke kampung, oleh karena itu saya mengemas barang-barang basah dan meletakkannya di mobil satu lagi. Seperti ini lah saya makan. Tidak ada kuah. Saya suka ini, selera kampung mengingatkan saya saat duduk dengan kakek dulu," bebernya.

Melihat kehidupannya yang menggelandang ini, netizen bertanya-tanya mengenai pekerjaan Pak Din.

Rupanya Pak Din merupakan karyawan swasta tetapi lebih suka hidup menggelandang.

Baca juga: MIRIS! Mantan Model jadi Gelandangan, Korek Sampah Cari Makanan Sisa, Dorong Troli Isi Barang-barang

Pria hidup menggelandang, tinggal dan tidur di mobil, terkuak profesi sebenarnya

"Saya tidak mau dan tidak suka tinggal di rumah. Gelandangan mewah lah ini," ujar Pak Din.

Tidak sebatang kara, Pak Din nyatanya memiliki istri dan lima orang anak.

Kendati demikian, tidak ada keluarganya yang mengikuti jejaknya hidup menggelandang seperti itu.

"Sudah lebihd ari 16 tahun begini. Orang melihat saya sudah tidak malu. Orang bebas berkata apa, yang penting saya happy. Dari 24 April 2006 sampai sekarang," pungkas Pak Din.

Pria Pingsan di Pasar, Petugas Syok Ternyata Artis Terkenal Era 90an, Kini Jadi Gelandangan

Kamis (11/5/2023) surat kabar Sanook melaporkan bahwa Ryu Arthit aktor terkenal Thailand di tahun 1990an pingsan saat menjual barang bekas di pasar regional Ladprao 71, Bangkok, Thailand.

Ryu Arthit langsung ditolong tim penyelamat dan dibawa ke rumah sakit.

Dalam foto yang beredar, Ryu Arthit tampak dibaringkan di lantai pasar dalam kondisi tidak sadarkan diri.

Beberapa petugas tengah memeriksanya, sementara orang di pasar membantu merawatnya.

Setelah mendapat pertolongan pertama, Ryu Arthit dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan lanjutan.

Ryu Arthit pingsan di pasar (Saostar)

Hasil pemeriksaan kesehatan menunjukkan Ryu Arthit memiliki gula darah yang rendah.

Baca juga: DERITA BERTUBI! Dicerai Suami yang Tergoda Pelakor, Istri Artis Keguguran, Cucuran Darah Saat Sujud

Dokter mengatakan saat ini kesehatannya masih lemah, tidak bisa berjalan dan perlu pemantauan lebih lanjut.

Menurut media Thailand, dalam beberapa tahun terakhir Ryu Arthit hidup bak gelandangan.

Masa kejayaannya sebagai artis telah berakhir dan kini ia harus hidup penuh kesusahan.

Ryu Arthit tidak punya rumah, tabungan, dan pekerjaan yang bisa menjamin kehidupannya.

Ia mencari nafkah dengan menjual barang bekas di pinggir jalan atau di pasar.

Diketahui bahwa Ryu Arthit lahir pada tahun 1978.

Semasa jayanya ia dikenal sebagai aktor terkenal di tahun 90an.

Ia telah berpartisipasi dalam proyek populer, syuting MV, model sampul majalah, iklan, dan presenter program TV.

Ryu Athit kini jadi gelandangan, jual barang bekas di pinggir jalan (8days)

Dulu Ryu Arthit adalah bintang yang dicintai banyak gadis karena penampilannya yang polos dan senyumnya yang manis.

Ia pertama kali debut di dunia hiburan pada usia 14 tahun dan segera mencapai puncak kejayaan.

Baca juga: Dipacari Miliarder, Artis Tak Diakui Keluarga Pasangan, Kini jadi Single Mom, Anak Tak Dapat Warisan

Tak hanya di dunia akting, Ryu Arthit juga berjaya di pendidikannya.

Meski sibuk sebagai aktor, Ryu masih bisa menyelesaikan studi dan lulus dengan gelar sarjana dari Departemen Seni Komunikasi Universitas Rangsit.

Ryu Arthit memiliki tiga anak, dua di antaranya dari istri pertama.

Setelah menceraikan istri pertama pada 2005, dia bertemu dengan gadis lain.

Setelah beberapa saat keduanya memutuskan menikah.

Ryu Artiht di masa jaya (Saostar)

Mereka punya anak bersama tapi kemudian pernikahan itu berakhir.

Bertahun-tahun berlalu, kerabat mengungkapkan bahwa aktor itu gila, tidak stabil secara mental dan menunjukkan tanda-tanda bipolar.

Dia dirawat selama bertahun-tahun sampai gejalanya mereda.

Hal inilah yang menyebabkannya jatuh secara ekonomi kemudian bangkrut.

(TribunTrends.com/Ninda/Galuh)