Pilpres 2024

Ditanya soal Debat Cawapres Selanjutnya, Gibran Sindir Roy Suryo: Nanti Saya di X-Ray Biar Om Puas

Editor: ninda iswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sindiran Gibran Rakabuming ke Roy Suryo soal mic saat debat cawapres, siap lakukan ini agar tak dicurigai.

TRIBUNTRENDS.COM - Gibran Rakabuming sindir pedas Roy Suryo terkait debat cawapres yang kedua yang akan datang.

Kelakar tersebut disampaikan oleh Gibran ketika ditanya soal debat Pilpres 2024 yang akan digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Sindiran muncul setelah Roy Suryo menuduh Gibran curang dalam debat cawapres, Jumat (22/12/2023) lalu.

Saat debat nanti, Gibran mempersilakan dirinya dipindai menggunakan X-Ray. 

Wali Kota Solo itu menilai, hal itu dilakukan agar Pakar Telematika, Roy Suryo, puas. 

Baca juga: Dua Pendukung Ganjar-Mahfud Balik Arah, Luhut & Zieko Kini Dukung Prabowo-Gibran, Apa Alasannya?

Roy Suryo sebelumnya sempat membuat geger publik karena kritikannya yang dinilai menyudutkan Gibran di debat cawapres perdana beberapa waktu lalu.

Roy Suryo menyoroti penggunaan mic hingga soal dugaan adanya alat bantuan yang digunakan Gibran saat debat. 

"Ya nanti silakan juga sebelum saya naik panggung, nanti saya di-X-Ray untuk mengecek biar om Roy Suryo puas," kata Gibran di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (6/1/2024).

Hal itu diungkapkan Gibran saat dimintai tanggapan soal ketentuan baru dari KPU. 

Yakni, KPU meminta para capres dan cawapres untuk menjelaskan istilah atau singkatan yang tidak umum.

Gibran mengaku bakal mengikuti segala ketentuan dari KPU. 

"Saya ngikut aturan KPU saja, kemarin kan juga saya jelaskan kepanjangannya apa," ucapnya. 

Sementara itu, saat ditanya persiapan debat cawapres mendatang, Gibran mengaku belum ada persiapan khusus.

Ia mengatakan debat ketiga saja belum digelar.

"Ya belum ada persiapan khusus sih, doakan semoga lancar. Debat capres aja belum kok," kata Gibran.

Baca juga: Dituduh Tukang Fitnah, Roy Suryo Keberatan, Somasi Ketua KPU Minta Ketemu: Rugikan Harkat & Martabat

Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka manyampaikan visi misinya dalam debat cawapres, Jumat (22/12/2023). (KPU)

Roy Suryo Kritik Gibran

Adapun Roy Suryo sebelumnya sempat mengkritik tentang penampilan debat Gibran pada acara Debat Cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (22/12/2023) lalu. 

Roy Suryo dalam unggahannya di akun X @KRMTRoySuryo1 pada Sabtu (23/12/2023) mengomentari soal penggunaan microphone yang menempel di beberapa bagian tubuh Gibran.

"Utk menghindari CHEATING (Curang) adanya HIDDEN / REMOTE PROMPTER : Saya mendesak agar PODIUM dibuat TRANSPARAN spt ini, MURAH dgn bahan AKRILIK cukup. Juga tidak perlu 2 (dua) MIC spt kemarin, cukup CLIP ON (tanpa HEADSET) Kalau perlu ada MULTI-JAMMER anti ILLEGAL FEEDING AMBYAR," tulis Roy Suryo dalam unggahannya itu.

Ia pun mempertanyakan mengapa mic Gibran berbeda dengan cawapres lainnya saat segmen pertama debat tersebut. 

"Kemarin sudah saya duga, untuk menghindari cheating (kercurangan), sebaiknya next KPU adil."

"Kenapa si nomor 2 ini sampai gunakan tiga mic sekaligus? Apa gunanya juga ada earphone?  Siapa  yang bisa feeding (membisiki) ke telinganya ? Mengapa 2 calon yg lain beda? AMBYAR," lanjut Roy Suryo.

Baca juga: Tudingan Roy Suryo soal Pakai 3 Mic, Stasiun TV yang Tayangkan Debat Cawapres: Bentuk Kewaspadaan

Roy Suryo tuding Gibran pakai 3 mic saat debat cawapres (Kolase TribunTrends)

Roy Suryo menyampaikan kritik itu agar mencegah terjadinya kecurangan saat debat selanjutnya. 

Namun, kritik Roy itu pun berbuntut panjang, Ketua KPU, Hasyim Asy'ari, dengan tegas membantah tudingan tersebut.

Hasyim bahkan menyebut Roy Suryo tukang fitnah.

Ia menyebut bahwa apa yang disampaikan Roy adalah berita bohong atau hoaks. 

Karena tak terima, Roy Suryo, akhirnya melayangkan somasi kepada Hasyim. 

Sudah sebayak dua kali somasi dilayangkan kepada Hasyim, ia meminta itikad baik atas pernyataan Hasyim yang menyebut dirinya sebagai 'tukang fitnah'. 

Di sisi lain, buntut kritikannya tersebut, Roy Suryo saat ini juga terancam kembali berproses dengan hukum. 

Ia dilaporkan oleh sejumlah pihak atas dugaan penyebaran berita bohong atau hoaks. 

(Tribunnews.com)

 

Diolah dari artikel di Tribunnews.com
Editor: Pravitri Retno W