RUSAK PARAH Bus Handoyo Kecelakaan di Tol Cipali, Bercak Darah di Kursi hingga Ban, 12 Orang Tewas

Editor: Suli Hanna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Potret bus Handoyo yang kecelakaan di Tol Cipali, banyak bercak darah

TRIBUNTRENDS.COM - Kondisi bus Handoyo rusak parah setelah kecelakaan di Tol Cipali. 

Ada bercak darah di kursi, dinding bus, hingga ban belakang.

Bagaimana potretnya kondisi bus Handoyo yang kecelakaan di Tol Cipali dan menewaskan 12 orang?

Direktorat Lalulintas Polda Jabar bersama Korlantas Mabes Polri baru saja melakukan olah TKP Kasus kecelakaan maut yang menewaskan 12 penumpang, Sabtu (16/12/2023) pagi di Exit Tol Cikampek Tol Cipali.

Olah TKP dilakukan selain di lokasi kejadian juga dilakukan di kawasan gerbang Exit Tol Cikampek tempat bangkai bus maut diparkirkan.

Polisi dan pihak Kementerian Perhubungan darat masih melakukan pemeriksaan terhadap kondisi bus maut.

Sementara olah TKP di lokasi kecelakaan sudah selesai.

Berdasarkan pantauan Tribunjabar.id, Sabtu(16/12/2023) pagi, kondisi bus Handoyo terlihat rusak parah di bagian kanan akibat terguling.

Terlihat semua kaca di bagian kanan dan depan maut tersebut hancur atau pecah akibat benturan keras dengan badan jalan saat terguling.

Baca juga: Sosok Sopir Bus Handoyo, Rinto Luka Ringan setelah Kecelakaan di Tol Cipali, Umur 28 Tahun

Bercak darah di pilar bus Handoyo yang mengalami kecelakaan maut di Exit Tol Cikampek Tol Cipali, Jumat (16/12/2023) sore. (bercak darah bus handoyo)

Terlihat juga Bercak Darah masih banyak tersisa di badan bus maut Handoyo.

Bercak Darah terlihat di kursi penumpang, dinding bus dan juga ban belakang bus.

Di kursi penumpang, terlihat paling banyak bercak darah.

Bercak darah di kursi penumpang bus Handoyo yang mengalami kecelakaan maut di Exit Tol Cikampek Tol Cipali, Jumat (16/12/2023) sore. (via TribunJabar)

Dari kursi, sandaran tangan sampai dinding bus sangat jelas terlihat darah para korban.

Sementara bercak darah di ban terlihat di ban belakang bus Handoyo.

Selain itu, bercak darah juga terlihat di pilar bus.

Bahkan, bagian sisi luar bus tak luput dari bercak darah para korban.

Baca juga: CEK Kamar Mayat, Amin Histeris, Ibunya Tewas Kecelakaan Bus Handoyo, Anak-anak Tak Jadi Ketemu Nenek

Bercak darah di ban belakang bus Handoyo yang mengalami kecelakaan maut di Exit Tol Cikampek Tol Cipali, Jumat (16/12/2023) sore. (via Tribunjabar)

Hingga berita ini ditulis, polisi masih terus melakukan olah TKP di dalam Bus Maut Handoyo.

Pemeriksaan Bangkai Bus fokus ke bagian stir, sementara kondisi ban semuanya terlihat aman tak ada yang pecah.

Seperti keterangan salah satu penumpang yang selamat, Rahma mengungkapkan kecelakaan maut yang menimpa kendaraan yang ditumpanginya akibat sang sopir ugal-ugalan.

"Sopir mengemudikan kendaraan dalam kecepatan tinggi dan ugal-ugalan, sehingga saat di TKP kondisi jalan nikung, sopir tak bisa mengendalikan kemudi," kata Rahma, Jumat(15/12/2023) saat ditemui wartawan di RS.Abdul Radzak.

Wadirlantas Polda Jawa Barat, AKBP Edwin Affandi mengatakan bahwa olah TKP dilakukan bersama Korlantas Mabes Polri dengan menerapkan metode Traffic Accident Analysis (TAA).

Dirinya mengatakan, olah TKP dilakukan dengan melaksanakan pengambilan gambar video melalui alat 3D Scanner.

"Ada sekitar 20 titik yang dilakukan perekaman tiga dimensi, hal itu dilakukan untuk men sketsa kondisi bus saat melintas di lokasi kejadian," ucap Edwin kepada wartawan usai lakukan olah TKP Sabtu (16/12/2023).

Edwin menyampaikan, berdasarkan olah TKP, bus yang terguling tersebut minim melakukan pengereman.

Selain itu, lanjut Edwin, bus diduga melaju melebihi dari kecepatan maksimum.

"Jadi batas kecepatan itu seharusnya 40 Km/jam, namun bila dilihat dari kerusakan yang ada dan minimnya pengereman, diduga bus melintas melebihi batas maksimal," katanya.

Tak hanya itu, ia menyebutkan bahwa saat peristiwa terjadi, bus dalam kondisi gigi enam.

"Bus berakhir di gigi enam, saat ini kami akan melakukan ramcek bus, untuk mengetahui pasti apakah supir tidak melakukan pengereman atau rem pada bus tidak berfungsi," ujar Edwin.

Kecelakaan maut bus Handoyo di Exit Tol Cikampek, Jumat (15/12/2023) diduga karena bus melaju dengan kecepatan tinggi saat masuk tikungan.

Menurut kesaksian penumpang, bus Handoyo memang melaju kencang sejak berangkat dari Yogyakarta.

Pengakuan sopir, kesaksian penumpang serta penjelasan polisi menegaskan bahwa bus Handoyo itu memang ugal-ugalan.

Kronologi kecelakaan maut bermula ketika bus Handoyo akan keluar ruas Tol Cipali dan masuk Purwakarta.

Bus Handoyo keluar Tol Cipali melalui Exit Tol Cikampek yang ada di KM 72.

Saat akan keluar Tol Cipali, bus Handoyo masih melaju kencang.

Padahal, ruas di Exit Tol Cikampek membentuk hampir lingkaran sempurna. Sebagai gambaran, jalan yang semula lurus jika dari arah Cirebon, untuk keluar ruas Tol Cipali dan masuk Exit Tol Cikampek, jalannya memang menikung bahkan hampir membentuk lingkaran sempurna

Belum selesai melewati setengah lingkaran di Exit Tol Cikampek, bus sudah hilang kendali.

"Tiba-tiba oleng, hilang kendali," ujar Rinto Katana, sopir bus Handoyo yang hanya mengalami luka ringan pada kecelakaan itu.

Bus oleng lantas menabrak pagar pembatas jalan.

Baca juga: Sopir Ugal-ugalan Pilu Penumpang, Wajah Remuk, Bus Handoyo Terguling di Tol Cipali, 12 Orang Tewas

Amin Fahrudin dan istri syok lihat sang ibu jadi korban tewas kecelakaan bus Handoyo (TribunJabar/Ahya Nurdin)

"Bus pun oleng dan menabrak pembatas jalan, lalu terguling ke arah kanan," tambah Kasat Lantas Polres Purwakarta, AKP Dadang Supriadi, saat ditemui di lokasi kecelakaan.

Bus yang terguling sempat terseret hingga beberapa meter jauhnya sebelum berhenti, melintang di jalan, dengan roda dan mesin yang menghadap ke depan.

Di dalam bus, para penumpang berjatuhan ke sisi kanan bus yang menempel dengan aspal.

Tak heran jika banyak penumpang yang terjepit di sisi kanan bus.

Rahma salah seorang korban selamat mengaku langsung terbentur ke dinding dan tertindih penumpang lainnya saat bus terguling.

"Saat itu saya masih sadar. Tergulingnya keras banget," ujarnya.

Rahma mengaku sempat melihat banyak korban terjepit.

"Alhamdulillah, saya selamat sekalipun duduk di kursi bagian kanan," ujar Rahma yang mengalami luka cukup parah pada bagian wajah, dada, tangan dan kakinya.

Jejak Pengereman

Wadirlantas Polda Jawa Barat AKBP Edwin Affandi mengatakan, di lokasi kejadian pihak kepolisian menemukan jejak rem sebelum bus terguling.

Jejak rem itu diduga akibat ketika sopir mencoba menghentikan laju kendaraan.

"Jadi ada jejak rem yang membekas di jalan, " kata Edwin, Jumat (15/12/2023).

Selain itu, kata Edwin, dari keterangan saksi selamat pada kecelakaan itu mengungkapkan laju bus sebelum tikungan masih dalam kecepatan tinggi.

"Kemudian informasi dari penumpang yang kita dapatkan adalah pada saat sebelum memasuki tikungan kecepatan bus masih tinggi, " kata dia.

Pengelola bus PO Handoyo pastikan bahwa bus yang terlibat kecelakaan tunggal di Ruas Jalan Tol Cikopo-Palimanan atau Tol Cipali tepatnya di Interchange KM 72 Exit Tol Cikampek, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada Jumat (15/12/2023) sore, dalam kondisi baik.

Pengelola bus PO Handoyo, Sulis menyebutkan bahwa bus berplat nomer AA 7626 OA yang terlibat kecelakaan maut tersebut rutin melakukan perawatan.

"Rutin melakukan perawatan," ucap Sulis kepada wartawan di lokasi kejadia, Jumat (15/12/2023).

Ia mengatakan bahwa bus Handoyo tersebut merupakan tujuan Yogyakarta-Bogor.

"Berangkat dari Yogyakarta sekitar 05.30 WIB, ada dua supir dan satu kernet. Sedangkan data penumpang itu dari Yogyakarta ada 20 orang," katanya.

Sementara itu, berdasarkan keterangan supir, Rinto mengatakan bahwa bus yang ia kendarai hilang kendali saat lokasi kejadian.

"Tiba-tiba oleng, hilang kendali," ucapnya menirukan perkataan sopir.

Seperti diketahui, kecelakaan maut bus Handoyo tersebut menyebabkan 12 orang tewas di lokasi kejadian.

Sedangkan 7 orang alami luka-luka.

Kini, korban tewas sudah dilarikan ke RS Abdul Radjak.

Sedangkan korban luka berada di RS Siloam Purwakarta.

Daftar 12 Nama Korban tewas kecelakaan maut bus Handoyo di Exit Tol Cikampek, Jumat (15/12/2023)

1. Mia Febrianti, usia 40 tahu, merupakan warga Desa Duri Kelapa, Kebun Jeruk, Jakarta Barat.

2. Iskandar berusia 69 tahun, merupakan warga Desa Payaman, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.

3. Resmi Asiatub berusia 60 tahun, merupakan warga Desa Payaman, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang.

4. Kasdi berusia 63 tahun, merupakan warga Desa Purwodadi, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang.

5. Mashudi berusia 57 tahun adalah warga Desa Salam, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.

6. Yekti Nugrahanti berusia 45 tahun adalah warga Desa Salam, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.

7. Adelia berusia 5 tahun merupakan anak dari Mashudi dan Yekti.

8. Siti Rohyati usia 57 tahun adalah warga Desa Ciracas, Jakarta Timur.

9. Siti Munjayana usia 55 tahun adalah warga Desa Purwodadi, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang.

10. Cholimah usia 68 tahun adalah warga Desa Bantir, Kecamatan Candiroto, Kabupaten Temanggung.

11. Kholifah usia 60 Tahun adalah warga Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung.

12. Siti Wirnasih (36), warga Kabupaten Kendal, Jawa Tengah(*)

(TribunJabar.id/ Ahya Nurdin)

Diolah dari artikel TribunJabar.id.