Berita Viral

Terlibat Tawuran, Pelajar SMP di Surabaya Tewas Mengenaskan, Sahabat Pilu Teringat Janji Mendiang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para pelayat yang berdatangan ke rumah Jonathan Marcel (16), di kawasan Jalan Kapasari Perdukuhan Gang 5, Simokerto, Surabaya, Sabtu (9/12/2023).

TRIBUNTRENDS.COM - Seorang pelajar kelas 3 SMPN 37 Surabaya bernama Jonathan Marcel (16) tewas dengan luka sobek setelah terlibat tawuran pada Sabtu (9/12/2023) dini hari.

Rumah korban di kawasan Jalan Kapasari Perdukuhan Gang 5, Simokerto, Surabaya dipenuhi para pelayat, tak sedikit dari mereka merupakan teman sekolah Jonathan Marcel.

Pantauan SURYA.CO.ID sekitar pukul 14.00 WIB, jenazah korban baru selesai dimandikan.

Tampak, jenazah Marcel yang berpostur tubuh kurus dan tinggi itu, mulai dipasangkan pakaian kemeja putih dan celana hitam rapi sesuai dengan adat yang dianut kepercayaan keluar besarnya.

Kemudian, jenazah tampak disemayamkan di ruang tengah rumah duka, untuk dilakukan prosesi pembacaan doa yang dipimpin oleh pemuka agama setempat.

Setelah pembacaan doa rampung, giliran pihak keluarga besar memberikan sesi waktu khusus kepada kerabat, orang tua, tak terkecuali teman dan sahabat Marcel untuk menyaksikan jenazah untuk terakhir kalinya.

Baca juga: Pilu Siswa SMP di Surabaya Tewas Usai Terlibat Tawuran, Alami Luka Parah, Kronologi Versi Keluarga

Jonathan Marcel (16) semasa hidup. Jenazah Jonathan Marcel yang akan dimakamkan di TPU Rangkah, Simokerto, Surabaya, Sabtu (9/12/2023) sore. (SURYA.CO.ID/Luhur Pambudi)

Menurut ibunda Marcel, Rita Maulita, jenazah anaknya yang keempat dari lima bersaudara itu akan dimakamkan di TPU Rangkah, Simokerto, Surabaya, sore hari ini.

"Iya sore ini mau dimakamkan di TPU Rangkah, ini biar temannya dulu melihat Marcel terakhir kali," ujar Rita saat ditemui SURYA.CO.ID di rumah duka.

Di lain sisi, sahabat semasa kecil Marcel, Nezha Gayyisa Fazil (16) mengatakan dirinya tak menyangka bakal kehilangan teman dan sahabat karib semasa kecilnya itu dalam waktu cepat dengan cara yang demikian tragis.

Nezha mengaku, ia mengetahui pertama kali kabar duka tersebut melalui pesan berantai yang masuk ke grup WhatsApp (WA) kalangan pertemanannya.

Ia tak menyangka, sang sahabat tewas dengan kondisi yang mengenaskan.

Berdasarkan video rekaman kondisi jenazah sang teman, ia melihat darah membasahi sekujur tubuh Marcel.

Kemudian, ia melihat kondisi luka sobek yang begitu jelas dan panjang. Yakni luka sobek berpola setengah lingkaran dari dada depan dekat ketiak sisi kanan hingga ke belakang punggung tubuh sang sahabat.

"Saya lihat video jenazah yang banyak darahnya. Luka di dada depan sampai belakang, melingkar," ujar Nezha saat ditemui SURYA.CO.ID di rumah duka.

Padahal, lanjut Nezha, beberapa jam sebelum kejadian, ia mengaku sempat menemui Marcel di rumah sang sahabat.

Rencananya, ia ingin mengajak sang sahabat untuk bermain dan tidur di rumahnya yang memang bertetangga.

Namun, Nezha mengaku, mengingat betul Marcel menjanjikannya bakal datang ke rumah setelah selesai 'ngonten'.

Benar, lanjut remaja bertopi abu-abu itu, bahwa Marcel sempat menunda ajakannya karena hendak bermain dengan kelompok pertemanan lainnya untuk 'ngonten', yang artinya, tawuran.

"Maksudnya ngonten, ya tawuran itu. Komunitas teman Marcel yang bikin konten itu, berbeda jauh dengan komunitas teman sekolah," jelas Nezha.

Nezha berharap kepada pihak kepolisian dapat segera menangkap para pelaku yang menewaskan sahabatnya itu.

Ia menduga pelaku berjumlah lebih dari satu orang.

"Ya lekas ditangkap pelakunya. Temanku sampai meniggal begitu. Sampai kehilangan nyawa. Iya berharap agak polisi menangkap.

Kalau dibiarkan dia enak-enak, gak ada pertanggungjawaban. Harus ditangkap, kalau gak malah korban tambah banyak," pungkasnya.

Sementara itu, Kapolsek Simokerto Kompol Moh Irfan mengatakan, pihaknya telah melakukan serangkaian tahapan penyelidikan atas kejadian tersebut.

Tentunya, proses penyelidikan tersebut juga melibatkan anggota Tim Inafis Polrestabes Surabaya, mengingat adanya korban jiwa.

Pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi yang mengetahui kejadian tersebut.

Bahkan, ia tak menampik bahwa sudah ada sedikitnya dua orang yang sedang menjalani penyelidikan di Mapolsek Simokerto.

Namun, ia memastikan kedua orang yang dimintai keterangan di ruang penyidik sementara masih berstatus saksi.

Kompol Moh Irfan berjanji akan melansir perkembangan hasil penyelidikan atas kasus tersebut dalam waktu dekat.

"Sementara masih ada 2 orang (dimintai keterangan), mohon waktu," ujarnya saat dihubungi SURYA.CO.ID, Sabtu (9/12/2023).

Baca juga: INNALILLAHI Siswa SD di Bekasi yang Kakinya Diamputasi Usai Dibully Meninggal, Sempat Jalani Operasi

Remaja bernama Jonathan Marcel (16) , meninggal dunia usai terlibat perkelahian dalam tawuran di ruas jalan dekat SPBU Sidotopo Wetan, Surabaya.

Massa yang terlibat tawuran tersebut, diketahui masih berusia remaja atau kategori anak sekolah di bawah umur yang berstatus pelajar SMP.

"Benar ada korban jiwa. Tawuran dini hari. Anak-anak masih sekolah SMP rata-rata," jelas Kompol Moh Irfan.

Korban sempat terkapar tak sadarkan diri, lalu ditolong oleh warga dan pengendara yang telah beraktivitas pada dini hari itu.

Salah satunya, pengemudi becak yang berusaha menolong korban dengan menaikkannya ke bangku penumpang depan untuk dibawa ke RS Adi Husada, Kapasari, Surabaya.

Namun, ungkap Moh Irfan, di tengah perjalanan korban tak sadarkan diri dan tak lagi dapat bergerak. Dan saat diperiksa oleh tim medis, ternyata korban telah menyembuskan nafas terakhir.

"Betul (sempat ditolong warga untuk dibawa ke RS terdekat). Dalam perjalanan meninggal dunia," pungkasnya.

Diolah dari artikel Surya.co.id