Berita Viral

Lawan Arus & Tak Pakai Helm, Emak-emak Ngamuk Kena Tilang, Polisi Cabut Kunci Motor Berujung Cekcok

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral polisi menilang emak-emak karena ia tidak menggunakan helm dan berkendara melawan arus.

TRIBUNTRENDS.COM - Beredar video memperlihatkan seorang emak-emak ngamuk tak terima ditilang polisi.

Di video itu, tampak emak-emak tersebut emosi saat  anggota Polisi Lalu Lintas (Polantas) mencabut kunci sepeda motornya.

Diketahui, polisi menilangnya karena ia tidak menggunakan helm dan berkendara melawan arus.

Baca juga: GERAM Polisi Lihat Mobil Pasang Stiker Sindiran, Tilang Pengemudi Berujung Cekcok, Ini Kronologinya

Momen ibu-ibu ngamuk sambil tunjuk-tunjuk polisi karena tidak pakai helm dan melawan arus, Selasa (5/12/2023). (Instagram/plglipp)

Sementara anaknya yang diboncengi sang ibu berusaha menenangkan tetapi justru kena semprot.

Video ini diunggah oleh akun Instagram @plglipp, Selasa (5/12/2023).

Tidak diketahui waktu persis kejadian itu, tetapi kemungkinan lokasi kejadian berada di Kabupaten Lahat.

(Catatan: Akun Instagram resmi humas media sosial Polda Sumsel melalui @Polisi_sumsel, menyatakan peristiwa itu terjadi di Jalan Abu Bakar Din, Pasar Tebingtinggi, Empat Lawang, Selasa (5/12/2023) pagi, merujuk pada keterangan Kasat Lantas Polres Empatlawang, AKP Desi Azhari). 

Sebab si ibu sering menyebut-nyebut hendak pergi ke Kikim.

Mulanya, anggota Polantas menghentikan sang ibu beserta anaknya yang kedapatan tidak mengenakan helm dan melawan arus.

Parahnya, tidak ada plat kendaraan yang melekat pada bagian depan motornya.

Anggota Polantas pun menarik kunci motor si ibu agar tidak lari.

Namun si ibu tidak terima dan mengamuka tak karuan dengan anggota Polantas.

Si ibu sambil menunjuk-nunjuk polisi berdalih tindakan polisi tidak etis dengan mencabut kunci motornya.

Bahkan si ibu nyaris sangat menghempaskan ponsel di tangan kanannya ke arah polisi yang mengenakan helm.

Sang anak coba menenangkan ibunya tetapi justru mendapat dampratan.

Kendati terekam kamera pun, si ibu tetap tidak terima dan meluapkan emosinya kepada polisi dan perekam yang diduga rekan polisi itu.

"Nak ngerampas (kunci motor), gawe apo kau?! Nak ngajak aku begoco apo?! (Mau merampas kunci motor. Memang kerjaan kamu apa! Mau mengajak berkelahi, hah!)" teriak si ibu.

"Udemlah pulo, bu. Jangan marah-marah di sini, (Sudahlah, Bu. Jangan marah-marah di sini)" tanggap si anak coba menenangkan dengan nada merengek.

"(Umpatan) kau ini! Orang ado kerjoan nak pegi ke Kikim ado begawe! Banyak urusan (Orang ada kerjaan mau pergi ke Kikim ada kerjaan)," lanjut si ibu yang larut dalam emosinya.

"Sudahlah, Ca!" ujarnya menegur anaknya sambil masih mengumpat.

Sementara anggota Polantas melaporkan pelanggaran lalu-lintas si ibu.

"Izin, Ndan. Ini salah satu pengendara yang melawan arus," kata anggota Polantas melaporkan tetapi terhenti oleh ocehan si ibu.

"Wong lagi ado.. Kurang ajar (sambil menunjuk-nunjuk) dia ni narik kunci. Dak cak itu etika polisi kau (Orang lagi ada.. Kurang ajar dia ini menarik kunci motor saya. Bukan begitu etika polisi)," katanya.

"Tidak pakai helm, pada saat ditanya surat-surat, ibu tidak memberitahukan," imbuh polisi dalam laporannya.

Tidak habis akal, si ibu coba langsung kabur dari anggota Polantas sambil menyembunyikan kunci motor.

Namun anggota Polantas berpangkat Brigadir Polisi Satu (Briptu) ini tetap meletakkan kedua kakinya di antara roda depan motor si ibu.

"Apo?! Motor-motor aku (Apa?! Motor-motor aku)," katanya sambil menyembunyikan kunci motornya.

"Minggir! Dak sopan nian dari tadi nak nyabut kunci (Tidak sopan sekali dari tadi mau mencabut kunci motor saya)," teriak si ibu.

Lalu anggota lain yang merekam meminta kerja sama si ibu.

"Bu, tolong kooperatif, bu, yo," kata rekannya satu lagi.

Baca juga: NASIB Pria di Depok Naik Motor Sambil Rebahan, Aksi Nekatnya Berujung Kena Tilang Elektronik

Namun si ibu tetap kukuh dengan rasa tidak bersalahnya.

"Tanyo dulu. Jangan cak itu. La duo kali kejadian, perwira, selesai. Nak nyabut-nyabut kunci aku, kau! Kau kurang ajar masih kecik! (Tanya dulu. Bukan dengan mencabut kunci motor. Sudah dua kali kejadian seperti ini. Perwira, selesai Mau cabut-cabut kunci aku. Kurang ajar masih anak kecil)" ucap si ibu masih dalam suasana emosi.

"Kagek, bu, (Nanti dulu, bu)" lanjut anggota yang merekam.

Makin lama, si ibu makin kehabisan akal untuk melawan anggota.

"Udahlah, pening palak aku. Wong nak ke Kikim ado gawe. Ai! Ringam nian! (Sudahlah, pusing kepala aku. Aku mau ke Kikim ada kerjaan. Kesal banget)" marahnya.

"Agek dulu, bu, tolong dulu kooperatif," pinta anggota.

"Ini mengganggu kesabaran. Wong nak ke Kikim. Kuhancurke hape kau tuh! (Kuhancurkan hape kau)" teriaknya sambil tunjuk.

"Tolong, bu," pinta anggota lain.

"Dak katek tolong-tolong! (Tidak ada tolong-tolong)" pungkas si ibu sambil coba menggeber motornya.

Namun anggota Polantas masih tetap menghentikan pergerakan motor si ibu.

Diolah dari artikel Sripoku.com