TRIBUNTRENDS.COM - PILU nasib Baim alias Muhamad Bintang Satria siswa SMK di Bogor yang tewas dibacok, ada warga saat peristiwa tersebut terjadi namun tak ada yang menolong.
Meski Baim terkapar dengan darah berlumuran, warga malah sibuk memvideokan.
Tentunya ini bikin kakak Baim tak habis pikir.
Kakak Baim bercerita, warga membiarkan Bintang Satria terkapar bersimbah darah sembari merekam dan foto.
Baim, sapaan karib Muhamad Bintang Satria tewas dibacok siswa SMK di Jalan Raya Pasar Lama, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jumat (1/12/2023).
Saat itu Bintang membonceng temannya menuju konter handphone.
Dalam perjalanan datang gerombolan pelaku menggunakan motor.
Pelaku langsung meyabetkan celurit hingga mengenai leher Baim.
Baca juga: Siswa SMK Meninggal Dibacok di Bogor, Pemandi Jenazah Ungkap Kekaguman Lihat Jasad Korban Tersenyum
Saat kejadian tidak yang mau menolong," tulis kakak Baim di akun TikTok bngcly.
Ia menulis warga yang melihat justru sibuk mengabadikan video dan foto.
Padahal kondisi Baim sudah sangat parah.
"Banyak yang memvideokan. Fotonya saat terkapar berlumur darah, foto dan video pun tersebar.
Astagfirullah seperti bukan manusia kalian yang memvideokan tanpa menolong," tulisnya.
Polisi kini sudah menetapkan tiga tersangka kasus pembacokan siswa SMK di Ciampea Bogor.
Mereka adalah AF (18), SG (18) dan DD (17).
Ketiganya ditangkap polisi di rumah masing-masing di wilayah Gunung Menyan, Pamijahan, Kabupaten Bogor.
Dalam foto yang beredar, wajah tiga pelaku disensor.
Kakak Baim pun tak terima karena merasa tak adil.
Baca juga: GEGARA Cemburu, Pria di Kuningan Nekat Bacok Istri, Pelaku Sempat Kabur, Lawan Polisi Saat Ditangkap
"Kenapa fotonya disensor ? kenapa video dan foto almarhum adik saya saat berlumur darah tidak disensor ? apakah itu adil ?" tulisnya di akun Instagram.
Tiara Rengganis meminta polisi mengusut tuntas kasus pembacokan pelajar SMK di Ciampea Bogor.
"Supaya adik saya mendapat keadilan," kata Tiara.
Ia menekankan pihak keluarga menutup pintu damai dengan pihak manapun.
"Nyawa adik saya tidak ternilai harganya," kata Tiara.
Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Teguh Kumara menerangkan eskekutor pembacokan siswa SMK di Ciampea Bogor adalah AF, warga Gunung Menyan.
"Dia nyabet celurit," kata Teguh.
AF justru hanya bisa tertunduk memakai masker.
"Minta maaf pada korban," kata AF di Polres Bogor.*)
Pelajar SMK di Bogor Tewas Dibacok saat Beli Pulsa, Sempat Dihadang 7 Motor, Ini Kronologinya
Nasib pilu dialami seorang pelajar SMK di Bogor tewas setelah jadi korban pembacokan saat hendak membeli pulsa.
Diketahui, korban inisial MBS alias Bintang merupakan seorang pelajar SMK di Kabupaten Bogor.
Pelajar berusia 15 tahun itu tewas disabet senjata tajam dikawasan Pasar Ciampea Lama, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor pada Jumat (1/12/2023).
Jasal pelajar asal Kampung Poncol, Desa Ciampea, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor ini langsung dievakuasi petugas ke RS Polri Kramatjati untuk dilakukan otopsi.
Korban sempat teriak meminta tolong usai tubuhnya kena sabet senjata tajam.
Baca juga: BIADAB! Siswa SMP di Lamongan Bacok Bu Guru, Kesal Ditegur Tak Pakai Sepatu, Siswa Lain Ketakutan
Namun, tubuh korban langsung ambruk saat ini kembali naik sepeda motor bersama dua orang temannya.
Kapolsek Ciampea, Kompol Suminto menyebut, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara tewasnya Bintang bukan karena tawuran pelajar.
"Jadi bukan tawuran," terangnya.
Kapolsek menuturkan, korban yang saat itu berboncengan tiga menggunkan sepeda motor bermaksud ingin membeli pulsa.
"Korban mau ke konter," imbuhnya.
Menurutnya, saat itu motor tersebut dikendarai oleh teman korban yakni E.
Sedangkan Bintang berada di tengah dan dibelakangnya yakni F.
"Korban ini bertiga naik motor," kata Kapolsek.
Baca juga: Curiga Istri Selingkuh dan Nikah Lagi, Suami Nekat Bacok hingga Tewas, Dibantu Anak, Setahun Pisah
Disabet Celurit
Bintang, pelajar SMK di Ciampea Bogor tewas usai celurit mengenai lehernya.
Kapolsek Ciampea, Kompol Suminto menerangkan, korban yang saat itu sedang berboncengan tiga berpapasan dengan pelajar lain.
Kompol Suminto menyebut, kendaraan yang ditumpangi korban dihadang oleh sekitar tujuh motor.
Mereka kemudian menyerang korban secara membabi buta.
"Rombongan ada 7 motor berdasarkan saksi ini, tapi belum jelas itu pelajar atau bukan dan masih dalam lidik," ucapnya.
Korban sempat turun dari motor usai terkena sabet senjata tajam.
Namun, saat itu temannya menyuruh korban agar naik kembali.
"Di tengah perjalanan korban terjatuh kemudian saksi meminta tolong kepada warga dan korban dibawa ke Puskesmas Ciampea," kata Kompol Suminto.
Setelah korban dibawa ke Puskesmas, korban dinyatakan meninggal dunia.
"Korban meninggal di TKP," terangnya.
Sementara itu, aparat kepolisian hingga kini masih menggali keterangan sejumlah saksi untuk mengungkap pelaku pembacokan yang menewaskan Bintang.
TribunnewsBogor.com/ Sanjaya Ardhi,Muamaruddin Irfani/Naufal Fauzy)
Diolah dari artikel TribunnewsBogor.com (1) dan TribunnewsBogor.com (2)