KAGET Pemulung di Tasikmalaya Mengira Nemu Manakein Ternyata Mayat, Ada Bercak Darah di Bagian Ini

Editor: Suli Hanna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi mayat - pemulung di Tasikmalaya kaget temukan sosok yang dikira manekin dibuang ternyata mayat

TRIBUNTRENDS.COM - TERKEJUT pemulung di Tasikmalaya saat sedang di lahan kosong.

Awalnya sang pemulung mengira dirinya menemukan manekin, tak sangka itu adalah mayat perempuan.

Bagaimana kabar lengkapnya?

Seorang pemulung menemukan mayat perempuan tanpa identitas di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (29/11/2023).

Mayat ditemukan di lahan kosong penuh semak-semak di Kampung Puteran Kaler, Desa Puteran, Kecamatan Pagerageung.

Pada mayat yang ditemukan dalam posisi tengkurap tersebut terlihat ada bercak darah.

Pemulung itu sempat mengira apa yang dilihatnya adalah boneka manekin.

Namun ternyata temuan pada sekitar pukul 15.00 itu adalah mayat perempuan.

Baca juga: Dugaan Israel Curi Organ Mayat Warga Palestina, Organisasi HAM Klaim Nakes Ada Bukti: Ginjal Hilang

Petugas Inafis Polresta Tasikmalaya dan Polsek Pagerageung mengevakuasi mayat perempuan yang diduga korban pembunuhan di semak-semak Desa Puteran, Pagerageung, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (29/11/2023) malam. (KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA)

Kaget dengan temuan itu, si pemulung lantas berlari, dan melaporkan apa yang dia lihat kepada warga dan Ketua RT setempat.

Tak berselang lama, Petugas Polsek Pagerageung Polresta Tasikmalaya mendatangi lokasi.

Kesaksian ini diceritakan Kepala Satreskrim Polresta Tasikmalaya AKP Fetrizal di kantornya, Rabu malam.

"Kami langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP serta evakuasi mayat perempuan itu," kata Fetrizal.

Fetrizal menyebut, mayat tersebut langsung dibawa ke ruang kamar mayat RSUD Soekardjo Tasikmalaya.

Rencananya, akan dilakukan otopsi karena pada mayat terdapat beberapa bercak darah yang diduga akibat tindak kekerasan.

"Besok (Kamis (30/11/2023), kami akan lakukan otopsi untuk menemukan penyebab kematian dari mayat perempuan yang kami temukan ini," kata dia.

Meski demikian, lanjut Fetrizal, polisi belum bisa memastikan penyebab kematian tersebut.

Ada pun, petugas Inafis Polresta Tasikmalaya menemukan bercak darah di bagian atas kepala dan leher, saat proses evakuasi dari lokasi penemuan mayat.

"Diduga itu adalah luka kekerasan benda tumpul.

Makanya untuk memastikan hal itu, kami harus lakukan otopsi," tegas Fetrizal lagi.*)

INNALILLAHI Warga Flores Timur Syok, Temukan Mayat Pria di Pondok Kebun, Kondisi Mengenaskan

Seorang pria berusia 61 tahun ditemukan meninggal dunia di pondok sebuah kebun warga.

Saksi pertama kali melihat ada bercak darah di dekat pondoknya.

Ia mengira darah tersebut merupakan darah kambing peliharaannya yang diserang anjing.

Baca juga: Innalillahi Bocah di Riau Tewas Tenggelam, Mayat Baru Ditemukan usai 6 Hari, Lompat dari Dermaga

Pria berinisial YSB (61), warga Desa Pledo, Kecamatan Witihama, Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditemukan tewas di sebuah pondok warga di perkebunan Kaha, tepatnya jalan menuju Meko, Senin (20/10/2023).

Korban awalnya ditemukan warga setempat bernama Ali Hasan.

Ilustrasi mayat (Tribunnews/ist)

Ali menerangkan, awalnya ia hendak masuk ke pondok kebunnya, namun kaget melihat darah berceceran di pondok.

Ali awalnya mengira darah itu dari kambing peliharaannya yang digigit anjing.

"Saya lalu bergegas ke kandang mengecek ternak piaraan, namun tak ada yang hilang," ujar Ali kepada wartawan di Desa Pledo, Senin.

Ali kemudian kembali ke pondoknya.

Di situ ia kaget saat mendapati korban yang dipenuhi luka mengerikan. Kondisinya sudah tak bernyawa.

Baca juga: INNALILLAHI Mayat Perempuan Tergeletak di Pinggir Sungai Jember, Kondisi Mengenaskan Luka di Leher

Peristiwa tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Adonara. Jenazah kemudian dievakuasi le klinik pratama Puli Tuben Witihama.

Kapolsek Adonara Iptu Piter Sogen mengatakan, sejumlah anggota telah dikerahkan menuju lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan pendalaman.

"Pelakunya belum diketahui, kita masih minta keterangan beberapa saksi," ujarnya.

Innalillahi Bocah di Riau Tewas Tenggelam, Mayat Baru Ditemukan usai 6 Hari, 'Lompat dari Dermaga'

Seorang bocah berusia 13 tahun bernasib nahas setelah terjun ke sungai.

Bocah lelaki yang baru bisa berenang ini malah tenggelam di Sungai Siak.

Tak langsung ditemukan, jasad korban baru ketemu setelah enam hari pencarian.

Baca juga: INGIN Pamer ke Wanita, Tentara Mabuk Lompat ke Sungai, Tersangkut di Eceng Gondok, Hampir Tenggelam

Seorang bocah laki-laki bernama Aldin Cristian Waruhu (13) ditemukan tewas tenggelam di Sungai Siak, Kecamatan Senapelan, Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (15/11/2023). 

Kapolsek Senapelan, Kompol Noak P Aritonang mengatakan, jasad korban ditemukan mengapung di Sungai Siak.

Ilustrasi tenggelam. (Pixabay)

"Korban tenggelam di Sungai Siak sudah ditemukan dengan kondisi meninggal dunia. Korban ditemukan setelah dilakukan pencarian selama enam hari," ujar Noak.

Dia mengatakan, proses pencarian korban dilakukan tim gabungan dari Polri, Basarnas Pekanbaru dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pekanbaru.

Setelah ditemukan, jenazah korban dibawa ke rumah duka.

Korban sebelumnya mandi di Sungai Siak tepat di bawah jembatan Leighton III, pada Kamis (9/11/2023).

Saat itu, korban bersama beberapa teman sebaya berenang di Sungai Siak.

"Korban dan teman-temannya juga melompat dari atas dermaga. Rupanya, korban ini baru pandai berenang," kata Noak.

Saat melompat dari atas dermaga, korban langsung tenggelam dan diseret arus sungai.

Baca juga: DEMI Uang Rp 400 Ribu, Nenek 71 Tahun Nekat Lompat ke Sungai, Hampir Tenggelam, Beruntung Selamat

Petugas gabungan mengevakuasi jasad anak yang tenggelam di Sungai Siak, Kota Pekanbaru, Riau, Rabu (15/11/2023). (Dok. Polresta Pekanbaru.)

Selanjutnya, teman-teman korban meminta bantuan kepada warga untuk menolongnya.

Namun, korban tak kunjung ditemukan, meski tim gabungan sudah melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian dan ke hilir sungai.

Tepat sehari sebelum operasi pencarian ditutup, jasad korban ditemukan mengapung di Sungai Siak.

"Kami imbau kepada orangtua untuk memperhatikan anak-anaknya. Jangan biarkan mereka berenang di sungai, karena saat ini memasuki musim hujan dan debit air sungai sedang tinggi," kata Noak.

SUDAH Diingatkan Teman, Siswa SMA Mojokerto Nekat Berenang di Sungai Berakhir Pilu, Tewas Tenggelam

Nasib pilu seorang siswa SMA di Mojokerto yang tewas tenggelam.

Korban sempat diingatkan teman untuk tidak berenang di sungai DAM Pudaksari, Kecamatan Bangsal, Mojokerto.

Diduga korban tewas tenggelam karena tidak bisa berenang.

Baca juga: TANGIS Janda Muda Begitu Sadar Anak Tewas Tenggelam di Kolam Renang, Menyesal Sibuk Pacaran

Seorang siswa SMA berinisial MAA (16) tewas tenggelam saat berenang di sungai DAM Pudaksari, Desa Puloniti, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Minggu (29/10/2023).

Korban asal Desa Ngrowo, Kecamatan Bangsal dievakuasi dalam kondisi meninggal dunia.

Ilustrasi korban tenggelam (freepik.com)

Sebelum tenggelam karena tidak bisa berenang, teman korban MR (17) sempat memperingatkan MAA agat tidak berenang di dam kecil tersebut.

Kanit Reskrim Polsek Bangsal, Iptu Sugeng Irawadi mengatakan, kejadian ini bermula saat korban bersama lima temannya tiba di sungai sekitar pukul 11.30 WIB.

Para siswa ini sudah berniat mandi di sungai, namun seorang rekannya meminta korban agar tidak berenang.

"Tidak lama sekitar 5 menit korban tiba-tiba masuk ke sungai untuk berenang.

Rekannya yang mengetahui korban tenggelam kemudian naik ke atas dan meminta tolong," jelas Sugeng dilansir dari Surya.co.id.

Ia mengatakan saksi berupaya menolong dengan menggunakan tali tetapi korban sudah tenggelam.

Mereka bergegas meminta bantuan warga setempat untuk menolong korban.

Baca juga: Pilu Ibu, Anak Semata Wayang Ditunggu 9 Tahun Meninggal di Usia 19 Bulan, Tewas Tenggelam di Kolam

Korban tenggelam dievakuasi warga dari DAM Desa Puloniti, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto, Minggu (29/10/2023). (surya/mohammad romadoni)

Nahas, ketika dievakuasi warga dari dasar sungai ternyata siswa SMA XI itu sudah meninggal.

"Jenazah korban dievakuasi ke RSUD Prof dr Soekandar Mojosari," ucap Sugeng.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kabupaten Mojokerto, Abdul Khakim mengungkapkan dari keterangan warga warga sekitar ada enam orang yang mandi di sungai dan satu di antaranya adalah korban.

"Warga sebelumnya sudah memberikan peringatan untuk tidak mandi di sungai.

Korban ditemukan dan dievakuasi pukul 12.15 WIB," pungkasnya.

Diolah dari artikel Kompas.com (1) dan Kompas.com (2)