TRIBUNTRENDS.COM - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran sudah dibentuk.
Dewan Pakar TKN Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming, Budiman Sudjatmiko, optimis rebut suara di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Budiman Sudjatmiko juga menyebut nama Khofifah Indar Parawansa dalam Tim Kampanye Daerah (TKD) untuk Jawa Timur.
Adapun TKD itu nantinya dibentuk untuk memperkuat upaya pemenangan paslon Prabowo-Gibran di setiap daerah.
"Yang sudah cukup kuat Jawa Timur, Jawa Tengah, nanti disusul daerah-daerah lain," ujar Budiman saat ditemui di Kampus Universitas Indonesia (UI) Salemba, Jakarta Pusat, Jum'at (17/11/2023).
Baca juga: Mau jadi Cawapres Meski Usia Masih Muda, Gibran Singgung Pembangunan Solo: Warga Rasakan Hasilnya
Selain itu, Budiman juga menyebut bahwa sudah ada beberapa nama yang akan memimpin tim kampanye Prabowo-Gibran di daerah, salah satunya Khofifah Indar Parawansa.
Menurut Budiman, Khofifah menjadi salah satu opsi nama yang akan memimpin TKD di wilayah Jawa Timur.
"Ada beberapa nama, Bu Khofifah salah satunya. Ada Jawa Tengah juga, tapi kita fokus yang lainnya dulu segera," ujarnya.
Namun selain komposisi nama di TKD, dikatakan Budiman di tubuh TKN pun komposisinya juga masih berpotensi bertambah.
Hanya saja eks politisi PDIP itu masih enggan menyebutkan secara detail nama-nama yang akan masuk pada komposisi di TKN.
"Info di TKN juga ada penambahan bisa jadi," katanya.
Baca juga: Isu ASN Boyolali Diarahkan Menangkan Satu Paslon, Bupati Membantah, Gibran: Kalau Ada Bukti Laporkan
Nama Khofifah Tak Kunjung Diumumkan
Hingga kini, nama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa belum masuk menjadi salah satu Ketua TKD.
Sekretaris TKN Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menyampaikan bahwa pihaknya meminta semua pihak menunggu masuk atau tidaknya Khofifah ke dalam TKD Prabowo-Gibran.
Sebab sejauh ini, baru tiga provinsi yang telah diumumkan TKN.
"Tunggu tanggal mainnya, tunggu tanggal mainnya nanti akan diumumkan," kata Nusron di Sekretariat Bersama (Sekber) TKN Prabowo-Gibran, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (17/11/2023).
Lebih lanjut, Nusron menambahkan bahwa nantinya nama Ketua TKD Prabowo-Gibran Jawa Timur akan diumumkan dalam waktu yang tepat.
"Pokoknya kan kita maintanance satu satu supaya teman-teman bisa silaturahmi terus," ujar Nusron.
Prabowo-Gibran Tak Perlu Cemas? Survei Sebut Responden Tak Terpengaruh Isu Politik Dinasti Meningkat
Benarkah Prabowo-Gibran tak perlu mengkhawatirkan isu politik dinasti? Berikut hasil survei Indikator Politik Indonesia tentang kekhawatiran responden soal isu tersebut.
Peneliti utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengungkapkan hasIl survei terbaru bertajuk 'Efek Gibran dan Dinamika Elektoral Terkini'.
Hasil suveri terbaru Indikator Politik Indonesia itu disampaikan secara virtual pada Minggu (12/11/2023).
Menurutnya, responden yang mengaku tidak khawatir dengan isu politik dinasti meningkat dari survei sebelumnya.
"Ada 42,9 persen masyarakat yang merasa isu politik dinasti tidak terlalu mengkhawatirkan, biasa saja,” kata dia, dikutip Antara.
Jika dibandingkan dengan hasil survei 16-20 Oktober, yakni sebesar 33,7 persen, dan pada November menjadi 42,9 persen, jumlah responden yang tidak mengkhawatirkan isu tersebut meningkat.
Baca juga: Hasil Survei Poltracking: Elektabilitas Prabowo-Gibran Naik, Ungguli Ganjar-Mahfud & Anies-Cak Imin
Sedangkan, responden yang mengaku khawatir terkait politik dinasti sebanyak 39,2 persen.
Jumlah itu kata dia mengalami penurunan jika dibandingkan temuan Oktober.
“Pada rentang 16-20 Oktober, terdapat 47,9 persen yang merasa khawatir soal politik dinasti. Pada awal November, terjadi sedikit penurunan, menjadi 39,2 persen,” ujarnya dikutip dari Kompas.tv.
Berkaca dalam hasil survei yang sama, mayoritas responden juga berpendapat bahwa politik dinasti tidak akan mengganggu demokrasi, karena pesta demokrasi dilakukan secara langsung oleh rakyat.
“Sekitar 52,6 persen lebih berpendapat politik dinasti tidak menjadi persoalan selama masih melalui proses pemilu secara langsung oleh rakyat.”
“Sementara yang berpendapat sebaliknya, masih cukup besar, mencapai 36,3 persen,” kata Burhanuddin.
Adapun survei itu dilakukan pada 27 Oktober-1 November 2023 dengan melibatkan sebanyak 1.220 responden.
Metode yang digunakan dalam survei ini adalah awancara tatap muka.
Tingkat kepercayaan survei tersebut mencapai 95 persen dengan margin of error sebesar 2,9 persen.
(Tribunnews/KompasTV)
Diolah dari artikel di Tribunnews.com dan Kompas TV