TRIBUNTRENDS.COM - Malang nasib seorang pria dituduh sebagai maling yang membobol minimarket.
Pria berinisial B (35) ini menjadi korban salah tangkap oleh polisi.
B dituduh membobol minimarket di Kecamatan Simpenan, Sukabumi, Rabu (8/11/2023) lalu.
Tubuhnya babak belur usai diduga dihajar oknum polisi yang salah tangkap dirinya.
Ada luka memar hingga bekas sundutan rokok di bagian tubuhnya.
B mengaku jika saat itu tengah mengendarai mobil dan beristirahat sebentar di parkiran minimarket karena kelelahan.
Nahasnya, minimarket tersebut adalah minimarket yang dibobol maling.
Baca juga: Viral Maling Kejepit Plafon hingga Ngompol, Berakhir Damai meski Korban Rugi, Kasihan dengan Pelaku
Sekira satu jam beristirahat, ia bersama keluarganya pun pulang.
Besoknya, B kembali ke Kecamatan Simpenan untuk mengantarkan cabai.
Namun ditengah perjalanan, B disergap polisi.
"Pas di jalan saya disergap sama bapak-bapak polisi itu, di situ saya ditangkap lah dengan katanya kerjaan, saya itu (dituduh) pelaku pembobolan alfa, sebenarnya itu awal-awalnya bukan saya yang dikejar, (yang dikejar) itu mobil yang ada parkir di situ, terus penjelasan dari rumah, mobil itu disewa sama saya, mobil Avanza," kata B kepada awak media di rumahnya dilansir dari Tribun Jabar.
Ia pun lantas dibawa ke Polsek Ciemas oleh polisi.
"Ya itu pas waktu di jalan itu nggak ada di apa-apain, cuma tangan saya diborgol sama lakban, langsung saya (dibawa) pergi lagi ke Polsek Ciemas, itu jam 11 an malam Jumat kemarin," jelasnya.
B mengaku saat berada di kantor polisi, ia dipukuli agar mengakui bahwa ia lah yang membobol minimarket tersebut.
"Ya seperti digitu-gituin, seperti dipukul, ditanya, saya itu ditanya, udah saya jawab begitu, tapi dia nggak percaya sama saya, terus saya dipukul-pukulin lah sama mereka, yang dipukul itu bagian paha yang diinjak-injak, ini (paha) lah yang paling banyak (diinjak) pakai sendal, itu dipake kantong kresek saya ditutupin," ucap B.
B juga menceritakan bahwa mulutnya disumpal sandal supaya mengaku.
"Terus mulut saya itu disuapin sandal, dimasukin ke dalam mulut saya, supaya saya ngaku, bahwa saya itu pelakunya dari (pembobolan) itu. Nggak ada yang dilukain selain itu, cuma ini (pundak) pake rokok di sundut," jelasnya.
Ia pun akhirnya bisa dibebaskan setelah ada penjelasan dari sang istri, bahwa saat kejadian pencurian, B hanya memarkirkan mobil di depan minimarket yang dibobol pencuri.
"Itu (saya dibebaskan) penjelasan dari istri saya, karena saya perginya sama istri dan kedua anak saya," ucap B.
Baca juga: Setelah Maling Terjepit, Kini 2 Begal di Sumedang Tak Kalah Apes, Kecelakaan Depan Kantor Polisi
Kata Kapolres
Terpisah, Kapolres Sukabumi, AKBP Maruly Pardede mengatakan, pihaknya telah menurunkan tim khusus dari Propam Polres Sukabumi untuk melakukan pendalaman kasus ini.
Mengutip TribunJabar.id, apabila terbukti bersalah, maka oknum polisi tersebut akan dijatuhkan sanksi.
"Sekarang sudah eranya penyidikan secara ilmiah dan profesional. Jika anggota terbukti bersalah hasil dari pendalaman tim Propam yang dibentuk, oknum anggota akan kami beri sanksi sesuai ketentuan yang berlaku," tegas Maruly, Minggu (12/11/2023).
Minimarket Dibobol Maling
Diketahui, minimarket yang dipakai B untuk beristirahat sepulangnya dari Banten dibobol pada Rabu (8/11/2023) sekira pukul 03.00 WIB, waktu yang sama saat ia memarkirkan mobil.
AKBP Maruly mengatakan, pelaku mencurian menjebol dinding belakang bangunan minimarket.
"Pelaku masuk ke dalam toko dengan terlebih dahulu membobol tembok di bagian kamar mandi," kata Maruly.
Mengutip TribunJabar.id, aksi pencurian tersebut baru diketahui sekira pukul 06.00 WIB, saat pegawai minimarket mendapati barang di dalamnya hilang.
Maruly menambahkan, barang yang hilang adalah rokok, minuman botol, pakaian dalam, hingga koin mainan anak-anak.
"Atas kejadian tersebut pihak minimarket menderita kerugian sekitar Rp. 31.985.759," jelasnya.
Beruntung, berangkas uang minimarket masih utuh.
Minimarket tersebut juga nampaknya jadi sasaran empuk pencuri.
Pasalnya, minimarket tersebut sudah dibobol sebanyak enam kali.
Hal tersebut diungkapkan oleh Bripka Sidik Purnama, Bhabinkamtibmas Cidadap.
"Ini kejadian yang keenam kalinya, tadi saya imbau kepada kepala toko agar selalu waspada, serta kalau bisa tembok belakang dilapisi besi, jangan tembok aja," ucap Sidik.
(TribunSumsel)
Diolah dari artikel di TribunSumsel.com