Berita Viral

Siswa SD Diberi PR Hitung 10 Ribu Beras, Ortu Stres Bantu Mengerjakan, Syok Dengar Penjelasan Guru

Editor: Galuh Palupi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siswa di China diberi tugas menghitung 10.000 butir beras

TRIBUNTRENDS.COM - Orangtua asal China ini dibuat frustasi dengan PR aneh anaknya yang masih SD.

Guru di sekolah anak mereka meminta murid menghitung 10 ribu beras di rumah.

Sebuah keluarga dari Provinsi Liaoning, China baru-baru ini memposting artikel yang mempertanyakan buruknya keterampilan mengajar guru dan tugas pekerjaan rumah yang tidak masuk akal yang mengharuskan siswa menghitung 10.000 butir beras

Frustasi karena pekerjaan rumah yang diberikan guru terlalu tidak masuk akal, orang tua siswa itu bertanya kepada guru dan mendapat penjelasan yang mengejutkan.

Setelah putranya pulang dan memberitahunya tentang pekerjaan rumah yang diberikan guru kepadanya, seluruh keluarga duduk dan menghitung sampai malam.

Siswa di China diberi tugas menghitung 10.000 butir beras (Sanook)

Namun mereka masih belum bisa menghitung 10.000 butir beras.

Baca juga: Sempat Viral Aksi Satpam di Bekasi Copot Bendera Palestina, Kini Minta Maaf, Nasibnya Berakhir Pilu

Baru pada pukul 02.00 keesokan harinya seluruh keluarga menghitung cukup butir beras untuk dikirim oleh putra mereka kepada guru.

Karena latihan seperti itu cukup sulit, jadi butuh banyak usaha.

Hal ini mempengaruhi waktu istirahat seluruh keluarga.

Orang tua anak laki-laki tersebut sangat marah dan segera mengajukan keluhan kepada dewan sekolah mengenai metode pengajaran gurunya.

Mereka juga menyatakan keraguannya terhadap kemampuan mengajar guru.

Orang tua terkejut ketika mendengar penjelasan guru

Saat dihadapkan pada pertanyaan dari orang tua, guru perempuan tersebut dengan tenang menjelaskan, “Sebenarnya latihan ini tidak dimaksudkan agar siswa dapat menghitung 10.000 butir beras, melainkan agar anak dan orang tua dapat menemukan cara yang lebih mudah untuk melakukan latihan ini secara langsung, sehingga akan meningkatkan keterlibatan antara orang tua dan anak. Sekaligus meningkatkan kemampuan berpikir dan kreativitas anak ketika menghadapi situasi sulit.”

Guru menambahkan bahwa orang tua dapat membantu anaknya melakukan latihan ini dengan cara menghitung 200 butir beras dan menimbangnya untuk mengetahui berapa jumlah bijinya.

Selanjutnya ambil saja beras yang jumlahnya sama dengan berat aslinya, lalu menimbang kembali beras ini sebanyak 50 kali akan menghasilkan kurang lebih 10.000 butir beras dengan cepat.

Siswa di China diberi tugas menghitung 10.000 butir beras (Sanook)

Tujuan utama dari latihan ini adalah untuk menguji kelenturan anda dalam berpikir untuk meningkatkan kemampuan analisis logis siswa.

Baca juga: Sempat Viral Aksi Satpam di Bekasi Copot Bendera Palestina, Kini Minta Maaf, Nasibnya Berakhir Pilu

Cara ini tidak hanya meringankan siswa dari tekanan harus belajar siang dan malam, tapi itu juga membantu mereka mengembangkan beberapa keterampilan penting.

Setelah mendengar penjelasannya, orang tua sangat terkejut sekaligus menunjukkan bahwa keluarga tersebut tidak diberitahu mengenai cara menghitung beras tersebut.

Oleh karena itu, mereka cukup bingung dan kurang paham dengan pekerjaan rumah guru.

Setelah diposting di media sosial, insiden tersebut mendapat opini beragam.

Banyak yang mendukung metode pendidikan baru ini untuk membantu anak-anak belajar dan mempraktikkan berbagai keterampilan, daripada hanya berfokus pada buku-buku teori.

Namun tak sedikit yang menganggap pekerjaan rumah jenis ini memberikan pekerjaan baru kepada kedua orang tua karena anak kemungkinan besar tidak akan bisa menyelesaikannya sendirian.

Ada hal yang perlu diberitahukan guru kepada orang tua terlebih dahulu dan orang tua siswa tidak boleh ketinggalan informasi tentang pendekatan pendidikan tersebut.

Oleh karena itu, keluarga siswa tidak salah jika mengatakan bahwa kemampuan mengajar gurunya kurang baik.

Viral Bocah 11 Tahun Tak Mau Kerjakan PR, Alasannya karena Alergi dengan Bau Buku, Tutupi Hidung

Viral di media sosial, seorang bocah yang masih duduk di sekolah dasar tak mau mengerjakan pekerjaan rumah atau PR.

Bocah berusia 11 tahun itu mengaku memiliki alergi terhadap bau buku.

Bahkan ia menutupi hidungnya saat berhadapan dengan buku pelajarannya.

Dilansir dari OhBulan, Selasa (19/9/2022), seorang siswa laki-laki berusia 11 tahun menjadi viral di media sosial Tiongkok.

Baca juga: DIKENAL Cerdas, Bocah 9 Tahun Ditunjuk Jadi Guru, Ajari Teman-teman Sekelas, Banjir Pujian

Ia tak mau mengerjakan tugas sekolah dengan alasan bahwa dia alergi terhadap bau buku.

Namun pernyataannya itu hanya akal-akalannya untuk tidak mengerjakan PR.

South China Morning Post melaporkan, bocah tersebut merupakan pelajar tahun lima sebuah sekolah di wilayah Jiangsu, China.

Dalam video yang diunggah oleh kantor berita lokal, Xibu Juece, anak tersebut terlihat menangis.

Dan ia mengatakan, tidak bisa mengerjakan pekerjaan rumahnya.

Viral bocah 11 tahun tak mau mengerjakan PR lantaran mengaku alergi bau buku (OhBulan)

Terlihat ia harus mengerjakan pekerjaan rumahnya sambil menempelkan tisu ke hidungnya.

Diduga mengalami reaksi alergi yang membuatnya merasa tidak enak badan.

Dalam rekaman itu, ibunya bertanya mengapa dia tidak mau mengerjakan tugas sekolahnya.

Bocah tersebut lalu menjawab bahwa dia alergi dengan bau buku.

"Saya alergi dengan bau buku," katanya.

Kemudian, ibunya bertanya apakah dia ingin pergi ke rumah sakit untuk berobat.

Baca juga: Bocah 10 Tahun Rela Berpanas-panasan, Pakai Kostum Pikachu Demi Kumpulkan Uang untuk Beli Kue Ultah

Tetapi bocah tersebut tidak mau.

Hal itu menyebabkan ibunya 'marah'.

Unggahannya viral di internet hingga menarik perhatian netizen.

Beberapa di antaranya bercanda, anak tersebut memiliki bakat akting.

Mmungkin bisa menjadi aktor di masa depan.

Sebagai catatan, bocah di China menghabiskan rata-rata 2,82 jam per hari hanya untuk menyelesaikan pekerjaan rumah.

Data tersebut 3,7 kali lebih tinggi dari Jepang.

Dan juga 4,8 kali lebih tinggi dari siswa di Korea Selatan.

 (Tribun Style/TribunTrends)

Diolah dari artikel di Tribun Style