TRIBUNTRENDS.COM - Demokrat dituding setengah hati mendukung Prabowo-Gibran setelah merilis baliho bergambar AHY dan Prabowo tanpa foto Gibran, benarkah? Ini penjelasan resmi partai.
Demokrat diketahui telah bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) pasca AHY batal jadi cawapres Anies Baswedan.
Bergabungnya Demokrat dengan KIM sekaligus menandakan dukungannya kepada pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 nanti.
Namun belakangan ini dukungan Demokrat dinilai setengah hati setelah rilisnya baliho bergambar AHY dan Prabowo tanpa foto Gibran.
Sejumlah baliho Prabowo dan AHY tanpa Gibran yang dipasang di Jalan Margonda, Depok dan Jalan Raya Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Diketahui, Partai Demokrat telah resmi menyatakan dukungan terhadap capres Prabowo Subianto yang diusung Koalisi Indonesia Maju yakni Gerindra, PAN, PPP, Golkar dan Demokrat sendiri.
Baca juga: Sekjen PAN Optimis Prabowo-Gibran Menang 1 Putaran, Tak Ragukan Kemampuan Anak Jokowi: Peluang!
Partai Demokrat telah menyatakan mendukung Prabowo sebagai capres, sebelum Koalisi Indonesia Maju mengumumkan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.
Namun, Ketua Umum Partai Demokrat menghadiri deklarasi capres cawapres Prabowo - Gibran sebelum pasangan ini mendaftarkan diri ke KPU, 25 Oktober 2023 lalu.
Lalu ada apa dengan baliho Prabowo bersama dengan AHY tanpa ada Gibran yang dipasang Partai Demokrat?
Menanggapi hal tersebut, Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menekankan pihaknya tetap totalitas mendukung Prabowo - Gibran.
"Sepertinya ada yang takut betul Demokrat dan AHY mendukung Pak Prabowo, sampai bolak balik menyebar isu Demokrat setengah hati mendukung Prabowo - Gibran,” ujar Herzaky pada Kompas.com, Sabtu (4/11/2023).
Ia menjelaskan, Demokrat memang belum memasang baliho dengan foto Prabowo - Gibran.
Baginya, hal itu hanya persoalan teknis semata dan tidak merepresentasikan sikap politik Demokrat di KIM.
Ada banyak versi (baliho).
Sekarang, yang sedang keluar versi AHY - Prabowo.
Ke depan, ada yang versi lengkap dengan Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) malah.
Baca juga: Gus Miftah Bertemu dengan Cawapres Gibran di Sleman, Pasangan Prabowo Minta Masukan, Silaturahmi
Tunggu saja,” paparnya.
Ia mengungkapkan Demokrat sudah menyatakan bakal berkomitmen mendukung keduanya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Pasalnya, lanjut Herzaky, Prabowo - Gibran telah sesuai dengan semangat perjuangan Demokrat.
“Padahal Demokrat berkomitmen total memenangkan Pak Prabowo - Gibran karena kami meyakini mampu memperjuangkan perubahan dan perbaikan yang diharapkan rakyat,” imbuh dia.
SBY Turun Gunung Menangkan Prabowo - Gibran di Jatim
Ketua Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) digadang akan turut memperkuat kemenangan pasangan capres - cawapres dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo-Gibran di Jawa Timur.
Seperti dikutip TribunKaltimco dari Tribunnews.com di artikel berjudul Tak Hanya Lewat Khofifah, Demokrat Tegaskan SBY Juga akan Perkuat Kemenangan Prabowo-Gibran di Jatim, diketahui SBY yang merupakan penduduk asli Pacitan diyakini memiliki basis suara yang kuat di Jawa Timur khususnya daerah asal kelahirannya.
"Jadi, bukan hanya kehadiran teman-teman, dengan kehadiran pak SBY justru ini akan lebih memperkuat," kata Kepala Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat Herman Khaeron kepada awak media, dikutip Jumat (3/11/2023).
Oleh karenanya, kata Herman, untuk di Jawa Timur nantinya akan ada banyak sosok yang bisa memperkuat suara Prabowo-Gibran selain upaya menggaet Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, ke Tim Kampanye Nasional (TKN).
Terlebih, Demokrat bersama SBY menjadi slaah satu partai politik yang mengantarkan Khofifah menjadi Gubernur Jawa Timur.
"Dulu kemenangan Bu Khofifah juga Pak SBY turun langsung di sana, berkeliling ikut berkampanye.
Baca juga: Penampakan Lukisan SBY yang Terjual Rp 510 Juta, Pembeli Ternyata Suami Artis Ini: Penggemar Berat
Alhamdulillah bisa memenangkan pilkada dan saat ini secara bersama-sama saatnya menangkan Pak Prabowo di Jawa Timur," kata Herman saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (2/11/2023).
Ia pun menyatakan bahwa Demokrat juga memiliki sejumlah kepala daerah di Jawa Timur.
Mereka juga semakin mempertebal dukungan Prabowo-Gibran di Jawa Timur.
"Insyaallah, Pacitan ini kan juga Demokrat kuat.
Dan beberapa daerah di Jawa Timur juga pimpinan daerahnya dari Demokrat. Kemudian, juga DPRD baik di tingkat provinsi maupun di kabupaten/kota juga kuat," katanya.
Alasan Demokrat Dukung Prabowo
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkapkan alasan Demokrat memilih bergabung ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) ketimbang koalisi pengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (bacapres).
Padahal, beberapa pekan lalu Demokrat nampak melakukan pendekatan dengan PDIP.
“Kami melihat bahwa semangat tadi, kami titipkan adanya keberlanjutan dan kesinambungan tapi juga ada perubahan dan perbaikan itu kami yakini bisa dijalankan oleh Bapak Prabowo sebagai presiden kelak,” ujar AHY di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Kamis (21/9/2023).
Selain itu, AHY menyebutkan bahwa Prabowo membuka pintu kerja sama yang begitu lebar dengan Demokrat.
Baca juga: Posisi Duduk Jokowi saat Makan Bareng Ganjar, Prabowo, Anies Ada Maknanya? Pengamat: Berseberangan
“Ini penting dalam membangun koalisi, membangun kebersamaan harus dilandasi rasa saling percaya satu sama lain.
Kemudian, rasa saling membutuhkan dan saling menguatkan satu sama lain,” papar dia.
Bagi AHY, kolaborasi antar partai politik (parpol) anggota KIM dibutuhkan secara nyata untuk memenangkan Prabowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ia yakin jika perjuangan itu tercapai, mantan Danjen Kopassus tersebut bakal adil dalam membagi kekuasaan parpol pengusungnya dalam pemerintahan yang akan datang.
“Jika terpilih menjadi presiden, beliau (Prabowo) membentuk pemerintahan yang juga menghadirkan kesetaraan, rasa saling menghormati, dan juga memberikan peran yang baik pada kita semua,” imbuh dia.
Sebelumnya, anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Hinca Pandjaitan menyampaikan bahwa AHY sudah berpamitan ke Ketua DPP PDIP Puan Maharani sebelum memutuskan untuk mendukung Prabowo.
Hinca mengklaim, Puan juga menerima pesan AHY dengan baik dan menghormati keputusan Demokrat.
“Mas AHY sebagai ketum yang punya hubungan sangat baik dengan Mba Puan mengirim pesan dan pamit, 'Mba, kami telah begini, begini.
Telah terjadi dialog diskusi dan cukup panjang, tapi memang waktu yang sangat terbatas, MTP harus mengambil keputusan, maka kami memutuskan hari ini seperti ini.
Mohon maaf belum bisa bersama di tahun 2024'," tutur Hinca di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (18/9/2023). (Tribun Kaltim)
Diolah dari artikel di Tribun Kaltim