Berita Viral

'Cengengesan' Bully Wanita Bercadar di Jambi, Identitas Mahasiswa Terungkap, Kampus Siap Sanksi

Editor: Suli Hanna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswi bercadar di Jambi yang dibully dan diejek Mahasiswa laki laki

TRIBUNTRENDS.COM - Tadinya cengegesan tak ada takut-takutnya membully wanita bercadar, kini mahasiswa di Jambi terancam kena sanksi dari kampus.

Gerak cepat, pihak kampus bahkan sudah mengantongi identitasnya.

Bagaimana kabar lengkapnya?

Nasib segerombol pria yang bully mahasiswi bercadar di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin, terancam diberi sanksi.

Seperti diketahui, aksi segerombol pria yang bully wanita bercadar viral dimedia sosial setelah diunggah di akun Tiktoknya @30_juli_2004 pada Kamis (12/10/2023).

Cintria sendiri adalah mahasiswi bercadar di UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

Kini identitas segerombol mahasiswa ini sudah dikantongi oleh pihak kampus.

Tak hanya itu segerombol pria ini juga terancam diberi sanksi.

Baca juga: SOSOK Ratu Kecantikan Buat Heboh Masa Lalu Dibongkar, Disebut Tukang Bully, Ngaku Perangainya Buruk

Nasib segerombol pria yang bully mahasiswi bercadar di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin, terancam diberi sanksi. (TikTok@30_juli_2004)

Hal ini disampaikan Cintria saat memberikan klarifikasi terkait videonya yang viral dimedia sosial.

"Assalamualaikum wr.wb, nama saya Cintria saya dari Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Syaifudin Jambi, saya ingin mengklarifikasi terkait video yang viral di media sosial di TikTok," ucap Cintria dalam TikTok miliknya.

Cintria menjelaskan bahwa pihak kampus sudah mengantongi nama-nama para pelaku yang nantinya bakal dipertemukan dengan Cintria.

"Pihak UIN sudah memberikan tanggapan terhadap video tersebut dan besok pagi tinggal menunggu saya dipertemukan dengan pelaku di video tersebut," jelasnya.

Kendati begitu, akibat aksi bullian tersebut, pihak UIN tak akan membiarkan adanya bullian dan akan memberikan sanksi kepada segerombol pria.

"Pihak UIN tidak membiarkan adanya pihak bully seperti demikian mereka tetap akan memberikan sanksi yang sesuai," ucap Cintria.

Baca juga: Ucapan Pedas Guru SMA di Takalar, Bully Siswa yang Ortunya Petani, Kini Minta Maaf: Saya Menyesal

Tengah viral dimedia sosial mahasiswi bercadar di Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dibully segerombol pria. (TikTok@30_juli_2004)

Dalam video tersebut pun pihak UIN Jambi meninggalkan komentar.

Katanya mereka sudah mengantongi nama para pelaku dan siap memanggil mereka.

"Pihak UIN Jambi telah mengantongi identitas para pelaku yang terlibat dan akan melakukan pemanggilan," tulisnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dalam video yang viral diunggah akun TikTok miliknya, Cintria dan teman wanitanya yang mengenakan jilbab coklat tampak berada di dalam lift hendak turun.

Kemudian segerombol anak pria berada di luar menertawakan mereka.

Segerombolan pria itu terus menggoda dan menertawan Cintria serta temannya.

"Terbully," teriak seorang laki-laki.

"Ingat yang bully namanya Raja," ucap laki-laki lain.

"Sudahlah," ucap wanita berjilbab coklat kesal.

Sementara wanita jilbab coklat berusaha menutup pintu lift.

Teman Cintria masih berusaha menutup lift tetapi pintunya dimainkan para mahasiswa.

Namun pintu lift terus dimainkan oleh gerombolan pria itu berkali-kali.

Mereka dengan sengaja memencet tombol buka pada lift.

Aksi tersebut sontak menyita perhatian publik, hingga tuai beragam komentar warganet.*)

NASIB Guru yang Bully Siswa Anak Petani, Di-blacklist Murid & Dilarang Mengajar: Pindah Kelas Lain!

Beginilah nasib oknum guru SMA di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, yang membully siswa anak petani.

Meski sudah meminta maaf guru di SMAN 3 Takalar itu tetap di-blacklist oleh murid sendiri.

Dia dilarang mengajar di kelas tempat sang guru melakukan pembullyan.

Sebelumnya guru laki-laki itu viral karena membully salah satu siswanya.

Aksi bullying itu viral di media sosial, salah satu akun yang membagikan video itu adalah akun Instagram @terangmedia.

Baca juga: Sok Jagoan! Warga Soraki Siswa SMP di Cilacap Bully Teman, Pelaku Ditangkap, Begini Nasib Korban

Dalam keterangan unggahannya, disebut bahwa guru laki-laki itu membully siswa karena anak petani,  insiden itu terjadi di salah satu SMA di Takalar, Sulawesi Selatan.

“Beredar video di beberapa group whatsapp di Kabupaten Takalar memperlihatkan seorang guru membully salah satu siswanya dikarenakan hanya seorang anak petani,” isi narasi dalam keterangan unggahan itu.

Oknum guru SMA Takalar diduga bully siswa anak petani. (Instagram @teropongmakassar)

Kabar pembullyan itu ternyata sudah sampai ke telinga Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Sulawesi Selatan.

Lewat melalui pesan singkat yang dikirimkan Kamis malam (05/10/2023) Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Sulawesi Selatan belum membalas pesan yang dikirim.

Selain itu juga Kepala UPTD SMAN 3 Takalar diduga jadi lokasi perundungan tersebut juga hendak dikonfirmasi kebenarannya video tersebut belum berhasil memberikan klarifikasi perihal meski pesan whatsapp terkirim.

Namun Kepala Komite SMAN 3 Takalar Dr. Nawir Rahman berhasil dikonfirmasi Kamis malam (05/10/2023) membenarkan bahwa memang kejadian itu berada SMAN 3 Takalar di kelas 12.

"Guru tersebut mengaku menyesal atas kejadian itu," tutur Dr. Nawir.

Sebagai syarat maaf, sang guru dilarang mengajar di kelas tersebut.

"Siswa-siswi juga menyampaikan kekesalannya terhadap guru tersebut dan dia bisa menerima permohonan maafnya dengan catatan tidak lagi mengajar di kelas itu lagi," ujar Dr. Nawir.

Ia juga menambahkan pengawas dan cabang dinas sempat hadir ke SMAN 3 Takalar bahkan Kepala Dinas Pendidikan Sulsel sudah menelpon untuk meminta laporan lengkap mulai dari kronologis kejadian dan penyebabnya.

Selaku ketua komite Dr Nawir menyampaikan penyesalan yang mendalam serta prihatin terhadap kondisi terjadi tetapi berharap kejadian tersebut bisa diusut apa menjadi akar malasah karena sekolah tersebut menjadi sekolah penggerak sehingga harusnya menjadi contoh dan teladan bagi sekolah lain.

"Tentu selaku ketua komite prihatin terhadap kejadian tersebut bilamana semua akar masalah terungkap secara terang benderang," tutup Dr Nawir Rahman.

Viral di Media Sosial

Sebelumnya dikabarkan, oknum guru yang belum diketahui namanya itu menjadi sorotan usai membully siswanya dengan sebutan hanya anak petani dan bukan anak panglima.

Akibatnya, para siswa lain kemudian melakukan protes dan memberikan perlawanan karena tak terima sang guru merendahkan temannya.

Seorang murid dalam kelas tersebut merekam momen yang menghebohkan tersebut.

Siswi yang mengambil video tersebut terdengar memberikan dukungan kepada teman sekelasnya dan mengecam tindakan guru yang membully temannya hanya karena orangtua siswa tersebut bekerja sebagai petani.

"Astagfirullah, petani pekerjaan tonji pak. Yang penting tawwa halal ji," kata siswi perekam video.

"Kenapa ki salahkan anak petani? Tidak terima ka pak, kah temanku," sambungnya.

Tidak lama kemudian, suasana di dalam kelas menjadi kacau setelah beberapa teman sekelas dari siswa tersebut maju ke depan kelas dan mendekati guru yang telah menggunakan kata-kata merendahkan terhadap profesi orang tua teman mereka yang bekerja sebagai petani.

Viral oknum guru di SMAN 3 Takalar, Sulawesi Selatan bully siswanya dengan sebutan hanya anak petani. (Instagram/@terangmedia)

Para siswa tersebut jelas menunjukkan ketidaksetujuan terhadap tindakan guru yang membully teman mereka dengan cara yang merendahkan pekerjaan orang tua mereka yang bekerja sebagai petani.

Mereka mengeluarkan protes keras dan mengungkapkan ketidaksenangan mereka dengan kata-kata guru itu.

"Pak, janganki bawa-bawa petani, mentang-mentangki guru di situ," ucap perekam video itu.

Baca juga: Ucapan Pedas Guru SMA di Takalar, Bully Siswa yang Ortunya Petani, Kini Minta Maaf: Saya Menyesal

Guru yang emosi membalas pertanyaan dengan nada tinggi hingga mengundang emosi siswa dan siswi lainnya.

Murid korban bullying yang berusaha menenangkan gurunya justru ke marah sang guru.

Sebagian besar siswa memilih keluar ruang kelas, meskipun akhirnya kembali masuk ke dalam kelas saat suasana sudah mulai mereda.

Kabar terbaru, sang guru dikabarkan telah meminta maaf dan menyesali perbuatannya.

***

(TribunSumsel.com/ Laily Fajrianty)

Diolah dari artikel TribunSumsel.com (1) dan TribunSumsel (2)