Berita Viral

PILU Nasib Dini, 12 Tahun Tak Ketemu Anak Demi Cari Nafkah, Kini Tewas Dihabisi Anak Anggota DPR

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dini Sera Afrianti alias Andini (29) janda muda sempat mengirimkan pesan suara sebelum tewas diduga dianiaya kekasihnya, GRT (31) anak anggota DPR RI.

TRIBUNTRENDS.COM - Dini Sera Afrianti (29) yang tewas setelah dianiaya oleh kekasihnya yang merupakan anak anggota DPR RI ternyata menyimpan kisah pilu.

Kini terungkap Dini Sera Afrianti memiliki anak berusia 12 tahun yang dia tinggal sejak lahir demi mencari nafkah.

Anak Dini kini menjadi piatu lantaran sang ibunda meninggal dunia setelah karoke bersama teman-temannya di Blackhole KTV Surabaya, Rabu (4/10/2023) dini hari.

Beredar video di media sosial memperlihatkan Dini terkapar di basement dalam kondisi tak sadarkan diri.

Kuasa hukum korban, Dimas Yemahura bercerita, pelaku dan korban belum satu tahun menjalin hubungan asmara, baru lima bulan.

Baca juga: Profil Edward Tannur, Anggota DPR RI Ramai Disorot, Anaknya Diduga Habisi Nyawa Seorang Wanita

Unggahan terakhir akun TikTok Dini (TikTok)

Namun dalam kurun waktu lima bulan, Dimas mengatakan korban beberapa kali mendapatkan penganiayaan dari pelaku.

"Dengar dari beberapa teman pernah beberapa kali Dini mengalami perlakuan itu,"

"Selama kurun 5 bulan menjalani hubungan." kata Dimas dikutip dari Surya.id.

Lanjut Dimas, penganiayaan yang terjadi sepulang karoke ini yang terparah sampai menyebabkan nyawa korban meninggal dunia.

Bahkan dikatakan Dimas, korban sempat mengirim voice nota kepada salah satu temannya.

Dimas kemudian membongkar sosok korban yang merupakan pekerja freelance.

Sudah sejak lahir, Dini meninggalkan anaknya untuk mencari nafkah.

Bahkan sudah 12 tahun, kata Dimas, Dini tak bertemu anaknya.

"Satu anak, 12 tahun. Sejak lahir ditinggal mencari nafkah. Si Dini belum pernah ketemu anaknya,"

"Tapi ujungnya dia meninggal dunia sekarang," kata Dimas.

Keluarga Dini sudah melaporkan pelaku ke Mapolrestabes Surabaya atas dugaan tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan kematian.

Laporan itu dibuat keluarga korban sekira pukul 22:30 WIB, Rabu (4/10/2023).

Baca juga: Bucinnya DSA, Bangga Pamer Effort Pacar, Tewas Diduga Dianiaya Anak Anggota DPR, Tulis Curhat Ini

Inilah Ronald Tannur, anak anggota DPR yang aniaya kekasihnya, Dini sampai meninggal dunia. (Isitmewa)

Sebelumnya, pelaku dan korban bersama-sama berkunjung ke tempat hiburan tersebut sekitar pukul 22.00 WIB, Selasa (3/10/2023).

Diperkirakan insiden penganiayaan yang dilakukan pelaku terhadap korban terjadi mulai sekitar pukul 22.30 WIB.

Kemudian korban ditemukan tak berdaya di basemet pada 01:30 WIB, Rabu (4/10/2023).

Pelaku dikatakan Dimas sempat membawa korban dalam keadaan tak sadarkan diri menuju apartemennya Jalan Puncak Indah, Surabaya.

Saat itu pelaku membawa korban di bagasi mobil.

Setelah tiba di apartemen kondisi korban makin memprihatinkan.

Pelaku lantas membawanya ke RS National Hospitals Jalan Boulevard Famili Sel. No Kav. 1, Babatan, Wiyung, Surabaya.

Namun, nyawa korban tak tertolong.

"Keterangan terakhir dari RS. MD (meninggal dunia) sekitar 30-45 menit sebelum di RS. Bisa dihitung dari jaraknya. Korban ini sudah MD sejak perjalanan dari black hole ke Orchard," jelasnya.

"Bisa jadi di Black Hole nya (sudah MD), pada saat dimasukin dalam bagasi belakang,"

"Anda tahu bagasi belakang sebuah mobil tentu bukan tempat kompartemen yang benar mengangkat orang dalam keadaan begitu (sakit)," tambah Dimas.

Berdasarkan informasi yang didapatkan TribunJakarta.com, Ronald Tannur sudah ditetapkan sebagai terangka dan ditahan.

Dini Sera Afrianti Diduga Dianiaya Anak Anggota DPR RI Kirim Pesan Suara Terakhir, Nangis ke Teman

AKHIR kisah Dini Sera Afrianti, tewas diduga dianiaya anak anggota DPR RI.

Kematiannya yang tragis curi perhatian publik, kini sedang diselidiki pihak berwenang.

Ditemukan bahwa Dini Sera Afrianti sempat mengirimkan pesan suara terakhir sebelum meninggal ke temannya.

Bagaimana kabar lengkapnya?

Dini Sera Afrianti alias Andini (29) sempat mengirimkan pesan suara sebelum tewas diduga dianiaya kekasihnya, GRT (31) anak anggota DPR RI.

GRT diketahui tega menganiaya Dini hingga tewas lantaran emosi setelah sempat cekcok panjang usai karaoke.

Dini tewas setelah lemas dan muntah darah, karena sebelumnya Dini dilindas mobil pacarnya, seusai karaoke di Blackhole KTV Club, Lenmarc Mall Surabaya, Rabu (04/10/2023).

Namun sebelum tewas, kuasa hukum keluarga korban, Dimas Yamaheru mengatakan, Dini sempat mengirim pesan suara kepada keluarganya.

Baca juga: SOSOK Dini Sera Afrianti, Janda Tewas Diduga Dianiaya Anak Anggota DPR RI, Pekerjannya Terungkap

Dini Sera Afrianti alias Andini (29) janda muda sempat mengirimkan pesan suara sebelum tewas diduga dianiaya kekasihnya, GRT (31) anak anggota DPR RI. (Tiktok/bebyandine)

Adapun pesan diduga dikirim ketika korban saat dianiaya pacarnya berinisial RT.

"Voice note (pesan suara) korban saat dilakukan penganiayaan si RT ini kami ada," kata Dimas, kepada awak media, dilansir dari kompas.com, Kamis (5/10/2023).

Ia juga mengirimkan pesan suara kepada temannya sambil nangis-nangis dihajar oleh sang kekasih.

"Sebelum yang bersangkutan mengalami fase kritis atau tidak sadarkan diri, sempat korban ini mengirimkan voice note ke temannya.

Sedang dihajar oleh si R, sambil menangis-nangis," kata Dimas.

Dimas mengungkapkan, pesan itu berisi suara korban yang masih tidak mengetahui alasan menerima penganiayaan tersebut.

Pihaknya akan menyerahkan bukti itu, apabila polisi menangani kasus ini dengan serius.

"Memang tidak kami share dan tunjukan, sebelum proses hukum dijalani serius," terangnya.

Selain itu, kata Dimas, korban juga sempat menghubungi keluarganya beberapa hari sebelum meninggal.

Dia mengaku tengah mengalami sakit di beberapa bagian tubuhnya.

"Korban sempat menghubungi keluarganya, tapi dengan alasan yang bersangkutan sakit. Dan keluarganya tahu anaknya memar," ucapnya.

Baca juga: Firasat? Unggahan TikTok Janda yang Tewas Diduga Dianiaya Anak Anggota DPR, Singgung Soal Kematian

Inilah isi curhatan terakhir Dini Sera Afrianti, janda di Surabaya jadi korban penganiayaan anak anggota DPR RI hingga tewas. (TikTok@bebyandine)

Korban diduga juga sempat mengunggah sebuah video di akun TikTok, Selasa (3/10/2023). Dalam unggahan, korban tampak berbicara ke arah kamera.

"Cewe nya mati matian jaga hati buat cwo nya, eh cwo nya mati matian buat matiin cewe nya," tulis wanita itu dalam unggahanya.

Diberitakan sebelumnya, seorang perempuan diduga meninggal dunia usai dianiaya kekasihnya, RT.

Kuasa hukum korban menyebut sang pria diduga anak salah satu anggota DPR RI.

Diketahui, GTR dan DSA memiliki hubungan kedekatan yang terbilang spesial sebagai sejoli yang berpacaran.

Sosok GRT diungkap kuasa hukum keluarga Dini, Dimas Yemahura Alfarauq saat ditemui awak media di salah satu area pertemuan kawasan Jalan A Yani, Gayungan, Surabaya, pada Kamis (5/10/2023).

"GTR ini masih jadi pacar atau teman dekat dini alias Andini. GTR ini anak salah satu pejabat DPR RI. Betul (anak anggota DPR RI di Jakarta) dari Nusa Tenggara Timur," ujar pria bertopi itu, pada awak media, dilansir dari Surya.c.id.

Sebelumnya, GTR dan Dini bersama-sama berkunjung ke tempat hiburan tersebut sekitar pukul 22.00 WIB.

Dimas mengatakan, ada perselisihan antara DSA bersama RT serta teman-temannya saat pergi ke sebuah diskotek di Jalan Mayjend Jonosewojo, Surabaya pada Selasa (3/10/2023) malam.

"Mbak DSA pada Selasa malam diajak oleh teman-temannya termasuk saudara RT ke klub malam. Kemudian di dalam itu ada perselisihan antara saudara RT ini dengan Mbak DSA,” ujar Dimas.

Saat perselisihan itulah, RT diduga melakukan tindakan kekerasan kepada DSA yang membuatnya tak sadarkan diri.

Diperkirakan insiden penganiayaan yang dilakukan GTR terhadap Dini, terjadi mulai sekitar pukul 22.30 WIB.

Dimas menerangkan, GTR sempat membawa korban dengan meletakkan tubuhnya di bagasi mobil, menuju apartemennya di Jalan Puncak Indah Babatan, Wiyung, Surabaya

Setelah tiba di apartemen kondisi DSA makin memprihatinkan.

GTR lantas membawa korban ke RS National Hospitals Jalan Boulevard Famili Sel. No Kav. 1, Babatan, Wiyung, Surabaya.

Namun, sayang. Nyawa korban tetap tak tertolong.

Dimas menduga korban akhirnya menghembus nafas terakhir sekitar 30-45 menit sebelum tiba di RS tersebut.

Artinya, saat GTR meletakkan korban di dalam bagasi untuk diantar dari tempat hiburan menuju ke apartemen.

Baca juga: Fakta Janda Muda Tewas Diduga Dianiaya Putra Anggota DPR, Ada Bekas Lindasan Ban Mobil di Tangan

"Keterangan terakhir dari RS. MD (meninggal dunia) sekitar 30-45 menit sebelum di RS. Bisa dihitung dari jaraknya. Korban ini sudah MD sejak perjalanan dari black hole ke Orchard," jelasnya.

"Bisa jadi di Black Hole nya (sudah MD), pada saat dimasukin dalam bagasi belakang. Anda tahu bagasi belakang sebuah mobil tentu bukan tempat kompartemen yang benar mengangkat orang dalam keadaan begitu (sakit)," tambahnya.

Dari sejumlah informasi yang didapat Dimas, berupa video, terlihat aksi GTR menganiaya korban.

Bahwa GTR sempat menggilas lengan tangan korban atau DSA, selama berada di basement.

Karena didapati adanya bercak bekas corak roda ban mobil yang dikendarai oleh pacarnya.

"Bahkan saat tergeletak, DSA nyaris ditinggal oleh si GTR dan kawan-kawannya.

Jadi si GTR ini datang ke black hole dengan kawan-kawannya.

Dengan dugaan kuat secara sengaja meninggalkan DSA. (Bukti) di lengan tangan DSA, ada bekas injakan ban.

Bahkan itu menurutku tidak manusiawi sekali," katanya.

Kemudian, bukti yang memperkuat temuan informasi tersebut, diperoleh Dimas, dari sebuah video yang diduga direkam sendiri oleh GTR selama berada di basement.

"Kalau di CCTV kami belum tahu. Tapi kami memiliki rekaman video dari saudara R yang merekam si korban pada saat terkapar di basement," pungkasnya.

Dimas telah melaporkan GTR ke SPKT Mapolrestabes Surabaya atas dugaan tindak pidana penganiayaan yang menyebabkan kematian, dan atau dengan sengaja merampas nyawa orang lain, sesuai Pasal 351 Ayat 3 dan atau Pasal 338 KUHP.

Laporan tersebut dibuat oleh anggota keluarga korban, sekitar pukul 22.30 WIB, pada Rabu (4/10/2023), dengan nomor Laporan Polisi (LP); LP/B/ /077 /X/2023/SPKT/POLRESTABES SURABAYA/POLDA JAWA TIMUR.

Terlapor GTR diduga kuat melakukan serangkaian aksi penganiayaan terhadap korban selama berada di basement salah satu tempat hiburan malam dalam gedung pusat perbelanjaan kawasan Jalan Mayjen Yono Suwoyo No 9, Pradah Kali Kendal, Dukuh Pakis, Surabaya.

Polisi Usut Kasus

Diberitakan sebelumnya, Satreskrim Polrestabes Surabaya sekarang tengah menyelidiki kasus tersebut.

Dini hari itu sejumlah anggota Jatanras datang di kamar mayat. Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengatakan, dokter sekarang sedang melakukan autopsi jenazah.

"Kamis pagi autopsi selesai. Biar nanti dokter menyampaikan penyebab kematian korban," ucap Hendro, pada awak media di Kamar Mayat RSUD dr Soetomo Surabaya, Kamis (5/10/2023) dini hari.

Hendro juga menuturkan saat ini anggotanya sedang memeriksa orang-orang yang sempat berkaraoke bersama DSA.

Interogasi tersebut berlangsung di Mapolrestabes Surabaya. Mereka semua sekarang berstatus saksi.

Polisi untuk membuktikan kejanggalan tidak hanya mengumpulkan keterangan orang-orang terdekat korban.

Rekaman CCTV lokasi karaoke, termasuk apartemen juga diperiksa. Ini dilakukan untuk mencocokkan keterangan para saksi.

Jenazah Dini Sera Afrianti (29) korban pembunuhan di Surabaya belum sampai ke rumah duka.

Rencananya almarhul Dini pun akan dikuburkan di pemakaman umum terdekat tak jauh dari rumah keluarganya.

Ketua RT. 12/04/ Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Saepudin (63) mengungkapkan jenazah almarhumah masih di perjanalanan untul di bawa ke rumah orang tuanya.

"Informasi yang kami dapat itu (malam tadi) masih di Pemalang Jawa tengah. Diperkirakan pagi sampai kesini," ungkapnya, kepada Tribunjabar.id, Jumat (06/10/2023) dini hari.

Sampai saat ini pun, pihak keluarganya masih menuggu kedatangan jenazah almarhumah Dini.

"Ibunya sama saudaranya masih di sana (menjemput) di perjalanan diperkirakan sampai ke sini pagi," tuturnya.

Menurut yang diketahui berdasarkan keterangan keluarga korban, Saepudin menyebut korban diduga dibunuh oleh pacarnya, bukan ada penyakit

"Kenyataannya dia itu dianiaya dan dibunuh setelah diautopsi. Katanya itu yang membunuhnya anak dari anggota DPR RI," katanya.

Diolah dari artikel TribunJakarta.com dan TribunSumsel.com.