Berita Viral

SOSOK Daria Gartman, Bule Barbie dari Jerman Jago Bahasa Sunda, Tak Sabar Jadi Warga Lokal

Editor: Suli Hanna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Berikut ini profil Daria Gartman alias Bule Barbie yang viral senang bisa jadi WNI.

TRIBUNTRENDS.COM - CANTIK bak Barbie, bule ini bikin terkesima saat bicara.

Meskipun berasal dari Jerman, bule cantik ini fasih berbahasa Sunda.

Siapakah sosok bule Barbie dari Jerman yang jago bahasa Sunda ini?

Berikut ini profil Daria Gartman alias Bule Barbie yang viral senang bisa jadi WNI.

Sosok Bule Barbie yang fasih berbicara bahasa Sunda dan Indonesia sukses mencuri perhatian.

Bule asal Jerman tersebut memiliki nama asli Daria Gartman.

Sosoknya viral dan dikenal luas lewat TikTok lantaran cantik dan memiliki keunikan.

Belum lama ini, bule tersebut mengaku akan segera menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).

Baca juga: SOSOK Adi Sudirja, Pria Bertubuh Kekar Nangis Lapor Polisi Ayamnya Hilang, Profesi Aslinya Terungkap

Berikut ini profil Daria Gartman alias Bule Barbie yang viral senang bisa jadi WNI. (YouTube/Bulebarbie_official)

Dalam salah satu video pendek yang dibagikannya lewat Instagram hingga YouTube.

"Aku sudah tinggal 2 tahun di Indonesia dan itu berarti dalam 1 tahun lagi aku bisa jadi Warga Negara Indonesia," ungkap Bule Barbie dalam videonya.

"Aku bisa jadi orang lokal kayak orang Indonesia beneran loh, aku bukan bule lagi dalam 1 tahun loh,

yeee jadi Warga Negara Indonesia," ucap Bule Barbie.

Daria Gartman memiliki nama panggung Bule Barbie yang dikenal pandai berbahasa Sunda.

Hal ini lantaran sang bule menetap di Bandung, Jawa Barat.

Ia aktif membuat konten di TikTok menggunakan bahasa Sunda.

Baca juga: SOSOK Marwan Hamami, Bupati Sukabumi Selamat dari Gempa di Maroko, Tidur di Luar, Begini Kondisinya

Awal mula sosoknya dikenal di Indonesia lantaran membahasn orang Indonesia yang ingin memilki hidung mancung.

Selain itu, sosok wanita cantik ini semakin dikenal lantaran kerap menggunakan bahasa Indonesia, Sunda dan Jerman dalam kesehariannya.

Bule Barbie ini belajar bahasa Indonesia dengan bantuan Google.

Dalam beberapa kontennya, Bule Barbie mengaku tujuannya ke Indonesia untuk mencari jodoh.

Dalam pencarian jodohnya bahkan ia memiliki kriteria yakni menyukai orang Jawa, Bali dan Sunda.

Ia juga sering membuat konten saat makan dan mentimun menjadi favoritnya.

Ketenaran dan kepopulerannya juga semakin melambung sejak diundang dalam berbagai program acara di televisi.

Adapun akun Instagram miliknya adalah @bulebarbie_official yang telah diikuti lebih dari 1 juta follower.

Kemudian Tiktok @bule_barbie dan @bulebarbie_official.

Ia juga aktif fi YouTube dengan akun Bulebarbie_official dengan 1 juta pelanggan.*)

Penasaran dengan Mitos Kuntilanak, Bule Jerman Lakukan Penelitian di Indonesia, Hasilnya Bikin Syok!

Mistis dan gaib, adalah topik yang cukup memikat atensi masyarakat Indonesia.

Di Indonesia, hantu lekat dengan kehidupan manusia. Jika ada hal-hal yang dianggap tidak masuk akal, maka biasanya hantu sering dijadikan kambing hitam.

Namun, kepopuleran cerita hantu di Tanah Air sendiri bisa terjadi karena kebiasaan dari orang-orang terdahulu.

Publik percaya jika cerita hantu merupakan salah satu jenis cerita rakyat atau folklore.

Cerita-cerita seperti itu masih awet hingga sekarang karena diteruskan secara turun-temurun dari mulut ke mulut.

Salah satu yang paling populer adalah cerita tentang kuntilanak.

Baca juga: GEGER Wanita Diduga Kesurupan Kuntilanak, Malam-malam Naik ke Atas Genteng Rumah Sambil Tertawa

Ilustrasi kuntilanak.

Kuntilanak biasanya digambarkan sebagai sosok perempuan berbaju putih, berambut panjang, dan sering tertawa yang menyeramkan.

Penggambaran kuntilanak yang menyeramkan itu kemudian menimbulkan berbagai pertanyaan tentang asal-usulnya.

Hingga pada akhirnya, antropolog Jerman bernama Timo Duile melakukan penelitian terkait kuntilanak tersebut.

Penelitian Timo Duile itu berjudul "Kuntilanak: Ghost Narratives and Malay Modernity in Pontianak, Indonesia".

Penelitian itu kemudian dipublikasikan Journal of the Humanities and Social Sciences of Southeast Asia pada 2020 silam.

Dalam judulnya, Timo Duile mencantum nama Malaysia.

Sebab kuntilanak tak hanya ada di Indonesia, tetapi juga ada di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam, yang menyebutnya pontianak.

Penamaan pontianak di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam sebagai kata ganti kuntilanak tidak terlepas dari kaitannya dengan asal-usul Kota Pontianak.

Ilustrasi kuntilanak sedang berada di atas pohon.

Baca juga: SIAPA Tiara Kartika? Gadis Cantik Viral Disebut sebagai Anak Angkat Kuntilanak, Ini Sosoknya

Kata Pontianak sendiri berasal dari bahasa Melayu 'Ponti' yang berarti pohon tinggi.

Asal kata ini berkaitan erat dengan kondisi alam di Delta Sungai Kapuas dan Landak yang jadi cikal-bakal Kota Pontianak.

Masyarakat Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam beranggapan pohon tinggi selalu ditempati oleh banyak roh.

Roh memiliki berbagai sifat seperti manusia, ada yang jahat, baik, atau netral.

Karenanya roh bisa hidup berdampingan dan saling berkomunikasi dengan manusia

Namun, pada suatu ketika Syarif Abdurrahman, pendiri serta sultan pertama di Kerajaan Pontianak menggusur pepohonan itu dan menjadikannya sebagai permukiman yang jadi cikal bakal Kota Pontianak.

Lebih lanjut menurut Timo Duile , sejak penggusuran itu dilaksanakan terjadilah perubahan sebutan terhadap roh tersebut menjadi pontianak atau kuntilanak yang merujuk pada penunggu pepohonan tinggi.

Hal ini juga membuat manusia modern mengidentikkan pohon besar, seperti beringin, sebagai tempat tinggal setan.

Baca juga: VIRAL Gadis Cantik Disebut Anak Angkat Kuntilanak, Ini Awal Mula Tiara Kartika Dapat Sebutan Itu

Ilustrasi kuntilanak, mitos hantu yang terkenal di Indonesia.

Lantas, apa alasan roh berubah menjadi seram dan identik dengan wanita?

Jawaban atas hal ini dapat ditemukan dalam riset sejarawan Nadya Karima Melati berjudul "Monsterisasi Perempuan dan Monoteisme" (2022).

Sebelum Timo Duile, Nadya telah lebih dulu melakukan riset kuntilanak sejak 2013 silam.

Dalam salah satu kesempatan, dia kemudian memaparkan jawaban menarik.

Menurut Nadya, pandangan seram itu terjadi karena kedatangan agama monoteisme.

Kehadiran monoteisme menolak adanya sosok spiritual lain selain Tuhan, Karenanya, pandangan roh bergeser menjadi hantu atau monster.

"Agama monoteisme diperkenalkan bersamaan dengan patriarki.

Mereka memperkenalkan konsep ketuhanan yang maskulin, menggeser kemudian menghancurkan kepercayaan lokal yang berhubungan dengan roh dan alam," tulisnya.

Baca juga: Terkenal Angker, Rumah Ini Dijual Tak Laku-laku, Penjual Panggil Pemburu Hantu: Pemilik Lama Tewas

Berubahnya pandangan roh menjadi hantu tersebut selaras dengan pelekatan perempuan sebagai hantu.

Hal ini disebabkan karena perempuan memiliki pengalaman erat yang dekat dengan kematian.

Meski begitu, penggambaran kuntilanak sebagai perempuan yang menyeramkan sudah terlanjur membeka di pikiran masyarakat karena sering dipopulerkan oleh film dan cerita misteri.

Hal itu juga susah untuk diubah kembali.(*)

(Sripoku.com/ Tria Agustina, TribunTrends/Jonisetiawan)

Sebagian diolah dari artikel Sripoku.com.