TRIBUNTRENDS.COM - Inilah sosok Ahmad Fadilah Thorik, siswa SMA di Lampung yang gigih sekolah sambil jualan.
Siswa kelas 11 ini jualan risol di sekolahnya.
Untuk modalnya, ia mengeluarkan uang Rp 100 ribu.
Baca juga: SOSOK Yohanis Bili Tanggu Pelaku Kawin Tangkap di Sumba, Ngaku Dijodohkan, Ini Kronologinya
Unggahan video seorang siswa di Lampung Selatan berhasil jadi sorotan hingga menuai banyak pujian.
Hal yang dilakukannya bisa dikatakan sederhana, namun banyak menginspirasi.
Ia adalah Ahmad Fadilah Thorik atau karib disapa Fadil. Siswa kelas XI di SMAN 1 Natar, Lampung. Melalui media sosialnya ia kerap membagikan aktivitas sehari-harinya.
Namun, di antara banyaknya video yang diunggah, video Fadil yang jualan risol di sekolah paling banyak disorot.
Sepulang sekolah, bukannya istirahat apalagi main, remaja 17 tahun ini justru memilih membuat risol mayo untuk dijual esok hari.
Gerakannya terlihat sudah pandai. Rupanya ia sudah lama berjualan risol mayo.
Tak ada rasa gengsi pada diri Fadil. Bahkan, ia sudah membuat hingga berjualan risol di sekolah ini sejak lama duduk di bangku kelas 11.
"Aku udah jualan risol kurang lebih 1 tahun dari kelas 11," ceritanya kepada TribunJakarta.com, Minggu (10/9/2023).
Baca juga: SOSOK Gadis Palembang yang Prewedding Pakai Flare di Bromo hingga Kebakaran, Terancam Denda Rp1,5 M
Namun beberapa waktu terakhir ini ia mengaku sudah jarang membawa risol jualannya itu lantaran banyaknya tugas sekolah yang harus dikerjakan.
Sehingga ia harus pandai membagi waktu dan sekolah tetap menjadi fokus utamanya.
Sehingga ia lebih sering membuat risol mayo di akhir pekan karena sekali membuat bisa jadi 100 pieces atau potong.
"Modalnya Rp100 ribu bisa jadi 100 risol yang dijual untuk dua hari. Hari pertama aku bawa 50 pcs untuk balikin modal, hari kedua aku bawa 50 pcs untuk untungnya. Waktu goreng risol aku mulai dari jam 5. Jadi bangun tidur jam setengah 5 lanjut salat, gosok seragam sekolah, siapin pelajaran terus baru goreng risol," bebernya.
Unggahan video kegiatan inspiratif dari Fadil in menuai banyak dukungan dan pujian dari para netizen.
"aku bilang ke anak ku yg cowo " liat nih laki⊃2; hebat calon pengusaha suksess kaya raya" tulis akun @Penganut ilmu Tabur _ Tuai.
"semangat para perintis, semoga kalian akan sukses pada waktunya.
SOSOK Yohanis Bili Tanggu Pelaku Kawin Tangkap di Sumba, Ngaku Dijodohkan, Ini Kronologinya
TERUNGKAP pelaku kawin tangkap di Sumba yang viral di media sosial.
Pria tersebut bernama Yohanis Bili Tanggu, sudah diamankan pihak berwajib.
Bagaimana fakta-fakta mengenai kawin tangkap di sumba yang videonya viral ini?
Peristiwa itu terjadi di Kecamatan Wewewa Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Video itu diunggah oleh akun Facebook Daniel Umbu Pati di grup Facebook, Kamis (7/9/2023).
Dalam unggahan itu juga tertulis keterangan "Kawin Tangkap di SBD miris", mengutip Pos-Kupang.com.
Di video itu, tampak detik-detik seorang gadis ditangkap oleh sekelompok pemuda saat berdiri di persimpangan jalan.
Gadis yang tengah berdiri di samping sepeda motornya itu tiba-tiba ditangkap dari belakang oleh tiga pria.
Baca juga: Kisah Pilu 4 Wanita Korban Kawin Tangkap di Sumba: Dipaksa Kerja, Digagahi, Kabur Jalan Kaki 12 Jam
Terdengar suara gadis tersebut berteriak saat ditangkap.
Kemudian, pria itu membopong gadis tersebut ke mobil pikap warna hitam.
Terlihat ada sejumlah pria lain yang ikut menaiki pikap itu.
Kronologi kejadian
Dilansir Pos-Kupang.com, Kapolsek Wewewa Barat, Bernandus Kandi, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Kamis (7/9/2023) siang.
Pelaku diketahui bernama Yohanis Bili Tanggu, Warga Desa Wekura, Kecamatan Wewewa Barat.
Sementara, identitas gadis tersebut adalah DM, warga Kecamatan Kota Tambolaka.
Bernandus mengatakan antara pelaku dan korban tidak ada hubungan asmara.
Namun, pelaku pernah datang ke rumah korban sekali.
"Keduanya tidak memiliki hubungan pacaran.
Hanya saja, pelaku Yohanis Bili Tanggu mengaku pernah sekali datang ke rumah DM di Kampung Belakang, Kelurahan Weetabula, beberapa waktu silam," ujarnya.
Bernandus menjelaskan, saat kejadian, korban hendak pergi ke rumah neneknya di Kecamatan Wewewa Barat.
Korban bersama anggota keluarganya menggunakan sepeda motor.
Setibanya di Simpang Desa Waimangura, mereka berhenti karena ada anggota keluarga yang hendak membeli rokok.
Sementara, korban menunggu di tepi jalan raya.
Saat itulah datang sejumlah pria yang langsung menangkap korban.
Baca juga: Video Kawin Tangkap Viral, Budayawan Sumba Beri Tanggapan, Menyimpang dari Budaya Tak Normal
"Tiba-tiba saja datang sejumlah orang menangkapnya."
"Lalu menaikannya ke mobil pikap yang sudah disiapkan para pelaku di pinggir jalan raya," ungkap Bernandus.
Ia mengatakan, saat ditangkap, korban sempat berteriak meminta tolong.
"Namun, kalah cepat dengan mobil pikap yang membawanya pergi," jelasnya.
Kejadian tersebut lantas dilaporkan ke aparat kepolisian.
4 Pelaku Ditangkap
Setelah mendapat laporan, polisi langsung bergerak cepat hingga akhirnya menangkap pelaku.
"Semua pelaku (4 orang) dan korban sudah diamankan di Polres Sumba Barat Daya," ujar Bernandus.
Selain menangkap 4 pelaku, polisi juga mengamankan satu unit mobil pikap sebagai barang bukti.
"Semua pelaku dan barang bukti berupa satu unit kendaraan pikap dan korban sudah diamankan di Polres Sumba Barat Daya," kata Wakapolres Sumba Barat Daya, Kompol I Ketut Mastina.
Akui Ikut Perjodohan
Dikutip dari Pos-Kupang.com, Yohanis Bili Tanggu mengaku hanya mengikuti perjodohan orang tuanya dengan DM.
Aksi penangkapan itu terjadi karena kesepakatan pihak pria dan perempuan, tanpa sepengetahuan DM.
Hal itu disampaikan oleh dua anggota keluarga dari pihak pria di Polres Sumba Barat Daya, Jumat (8/9/2023).
Menurut keduanya, peristiwa itu terjadi bermula dari keinginan orang tua Yohanis Bili Tanggu.
Hal itu setelah orang tua pelaku mendapat kabar dari Lede Ngongo yang adalah saudara dari Martha Ngongo, yang diminta untuk mencarikan jodoh untuk DM.
Sebagai anak, Yohanis Bili Tanggu mengikuti saja keinginan orang tuanya.
Atas kejadian tersebut, keduanya berharap kepolisian Sumba Barat Daya dapat membantu menyelesaikan permasalahan ini. (*)
Diolah dari artikel Tribunnews.com.